Harga Murah, India Berencana Terus Membeli Minyak Rusia
Kamis, 19 September 2024 - 10:39 WIB
JAKARTA - India dipastikan bakal terus membeli minyak dari perusahaan Rusia yang diizinkan untuk melakukan penjualan. Menteri Perminyakan India, Hardeep Singh Puri menyatakan, salah satu alasannya karena harga minyak Rusia yang murah.
Sanksi Barat terhadap Rusia terkait perang di Ukraina telah membatasi harga minyak mentah Rusia. Namun "India siap untuk membeli minyak dan gas dengan harga serendah mungkin dari siapa pun," kata Puri kepada Reuters dalam sebuah wawancara di konferensi GasTech di Houston.
"Jika entitas tidak berada di bawah sanksi, tidak ada pertanyaan? saya akan membeli dari pemasok termurah," katanya.
Menurut Puri, India tidak sendirian yang membeli minyak Rusia karena negara-negara Eropa hingga pebisnis Jepang juga membeli dari Rusia.
India merupakan salah satu konsumen energi terbesar di dunia, dengan mengimpor 88% dari kebutuhan minyaknya. Puri memperkirakan penggunaan energi akan terus tumbuh, terutama penggunaan gas alam dan energi terbarukan.
India dikenal sebagai konsumen dan importir minyak terbesar ketiga di dunia, memiliki kapasitas penyulingan tahunan sekitar 252 juta metrik ton atau 5,04 juta barel per hari (bph) dan berencana bakal memperluasnya.
"Sekarang, proyek yang sudah ada membawanya hingga 300 juta metrik ton per tahun (6 juta barel per hari). Kami sedang bertukar pikiran apakah kami harus menuju ke 400 atau 450," tambahnya.
Lonjakan harga global untuk gas setelah invasi Rusia ke Ukraina telah memperlambat adopsi gas alam India. India berencana meningkatkan penggunaan gasnya menjadi 15% dari target bauran energi pada tahun 2030 atau naik dari 6%, tetapi kecepatan perubahannya tergantung pada harga.
"Jika harga gas stabil dan turun, maka bagiannya dalam bauran energi kita akan naik," kata Puri.
Perusahaan negara dan swasta India telah berinvestasi dalam proyek gas alam cair dan akan terus mencari tempat untuk berinvestasi secara global. Puri mengungkapkan, India telah melakukan diskusi dengan Guyana, yang memiliki lebih dari 12 miliar barel sumber daya setara minyak yang dapat dipulihkan.
"India juga sedang dalam pembicaraan dengan lima perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia tentang kemungkinan mereka mengeksplorasi hidrokarbon di India," katanya.
Sanksi Barat terhadap Rusia terkait perang di Ukraina telah membatasi harga minyak mentah Rusia. Namun "India siap untuk membeli minyak dan gas dengan harga serendah mungkin dari siapa pun," kata Puri kepada Reuters dalam sebuah wawancara di konferensi GasTech di Houston.
"Jika entitas tidak berada di bawah sanksi, tidak ada pertanyaan? saya akan membeli dari pemasok termurah," katanya.
Menurut Puri, India tidak sendirian yang membeli minyak Rusia karena negara-negara Eropa hingga pebisnis Jepang juga membeli dari Rusia.
India merupakan salah satu konsumen energi terbesar di dunia, dengan mengimpor 88% dari kebutuhan minyaknya. Puri memperkirakan penggunaan energi akan terus tumbuh, terutama penggunaan gas alam dan energi terbarukan.
India dikenal sebagai konsumen dan importir minyak terbesar ketiga di dunia, memiliki kapasitas penyulingan tahunan sekitar 252 juta metrik ton atau 5,04 juta barel per hari (bph) dan berencana bakal memperluasnya.
"Sekarang, proyek yang sudah ada membawanya hingga 300 juta metrik ton per tahun (6 juta barel per hari). Kami sedang bertukar pikiran apakah kami harus menuju ke 400 atau 450," tambahnya.
Lonjakan harga global untuk gas setelah invasi Rusia ke Ukraina telah memperlambat adopsi gas alam India. India berencana meningkatkan penggunaan gasnya menjadi 15% dari target bauran energi pada tahun 2030 atau naik dari 6%, tetapi kecepatan perubahannya tergantung pada harga.
"Jika harga gas stabil dan turun, maka bagiannya dalam bauran energi kita akan naik," kata Puri.
Perusahaan negara dan swasta India telah berinvestasi dalam proyek gas alam cair dan akan terus mencari tempat untuk berinvestasi secara global. Puri mengungkapkan, India telah melakukan diskusi dengan Guyana, yang memiliki lebih dari 12 miliar barel sumber daya setara minyak yang dapat dipulihkan.
"India juga sedang dalam pembicaraan dengan lima perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia tentang kemungkinan mereka mengeksplorasi hidrokarbon di India," katanya.
(akr)
tulis komentar anda