Impor Dipangkas, Hubungan India-China Baik-baik Saja?

Minggu, 29 September 2024 - 17:12 WIB
"Kami memberi sinyal kepada industri bahwa kami ingin memotong impor terutama dari China," kata salah satu sumber resmi pemerintah.

Pasar perangkat keras TI India, termasuk laptop, diperkirakan mencapai hampir USD20 miliar, dengan produksi domestik hampir USD5 miliar, menurut Mordor Intelligence, yang merupakan konsultan.

India memiliki sistem baru untuk laptop, tablet, komputer pribadi, dan server setelah membatalkan rencana sebelumnya untuk memberlakukan rezim lisensi, yang mengharuskan orang-orang seperti Apple, Dell dan HP harus mendapatkan lisensi untuk pengiriman laptop dan tablet impor.

Pada fase pertama, pemerintah telah menyetujui insentif untuk 27 produsen perangkat keras TI termasuk Acer, Dell, HP, dan Lenovo untuk produsen di India. Pejabat pemerintah berharap, produksi yang dihasilkan mencapai USD42 miliar selama beberapa tahun ke depan.

"India memiliki pengalaman untuk membangun kemampuan manufaktur laptopnya sendiri," kata Ajay Srivastava, pendiri Global Trade Research Initiative (GTRI), sebuah think tank yang berbasis di Delhi.

Ia mencatat, bahwa China berkontribusi secara signifikan terhadap impor senilai lebih dari USD9 miliar pada 2023/2024.

Di India, peningkatan pendapatan, perluasan kegiatan bisnis, dan pendidikan telah meningkatkan permintaan laptop dan perangkat lain, yang mendukung manufaktur lokal.

Di antara produsen elektronik lokal, Dixon Technologies telah memenuhi syarat untuk skema insentif dan berharap dapat memenuhi 15% dari permintaan domestik India pada tahun fiskal 2025/2026. "Dixon berencana untuk menciptakan kapasitas 2 juta unit pada FY26, yang akan memenuhi 15% dari total kebutuhan India," kata Prithvi Vachani, Direktur Eksekutif di Dixon Technologies kepada Reuters.

Dixon, yang memiliki pakta terpisah dengan perusahaan global seperti HP untuk membuat laptop dan komputer di India, akan mengamankan komponen manufaktur secara lokal "di masa mendatang", tambah Vachani.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More