Bank BNI Salurkan Kredit PEN Rp12.03 Triliun
Jum'at, 28 Agustus 2020 - 22:12 WIB
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terus aktif menyalurkan kredit beriringan dengan program-program pemerintah slaah satunya PEN.
Pertumbuhan kinerja BNI sepanjang semester I-2020 sejalan dengan program pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, di mana BNI berperan aktif sesuai dengan arahan kementerian BUMN untuk mengucurkan kredit dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Vice President Investor Relations BNI Roekma Hariadji mengatakan dalam program PEN, BNI sampai dengan 24 Agustus 2020 telah menyalurkan kredit senilai Rp 12,03 triliun, atau setara dengan leverage sebesar 2,4 kali dari dana yang ditempatkan pemerintah senilai Rp 5 triliun.
"Mayoritas dana tersebut disalurkan ke sektor usaha kecil, yakni senilai Rp 6,95 triliun atau 57,8% dari kredit yang dikucurkan dalam rangka PEN," jelasnya saat publik ekspose virtual di jakarta Jumat, (28/8/2020). Kredit yang terkucur di sektor kecil terutama mengalir ke sektor perdagangan, pertanian, dan sektor jasa. BNI memonitor dengan ketat pengucuran kredit PEN ini, untuk memastikan kualitas kredit tersebut.
Tidak hanya itu, BNI kembali ditunjuk pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), untuk menyalurkan Bantuan Presiden (Banpres) Produktif bagi pelaku usaha mikro. BNI dipercaya oleh Kementerian Koperasi dan UKM untuk menyalurkan Bantuan Presiden Produktif bagi pelaku usaha mikro sebesar Rp 2.400.000 per orang. Untuk tahap pertama, Kementerian Koperasi dan UKM, bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM sebagai lembaga pengusul, menetapkan 316 ribu lebih penerima bantuan pelaku usaha mikro yang disalurkan melalui BNI.
BNI dipilih menjadi bank penyalur karena mampu menyediakan sistem penyaluran yang terintegrasi dengan baik, dari pembukaan rekening secara kolektif sampai tahap monitoring pencairan. "BNI juga mampu memberikan kemudahan penerima dalam proses pembuatan rekening (dengan sistem burekol atau buka rekening kolektif) sehingga para penerima hanya perlu melakukan proses aktivasi rekening sebelum buku tabungan dan kartu debit dapat diambil di outlet BNI," ungkap Roekma. Selain itu, BNI juga telah menyalurkan dana Program Bantuan Subsidi Upah / Gaji bagi pekerja/buruh dengan total sebesar Rp1,09 triliun kepada 912.097 penerima untuk tahap pertama.
Pertumbuhan kinerja BNI sepanjang semester I-2020 sejalan dengan program pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, di mana BNI berperan aktif sesuai dengan arahan kementerian BUMN untuk mengucurkan kredit dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Vice President Investor Relations BNI Roekma Hariadji mengatakan dalam program PEN, BNI sampai dengan 24 Agustus 2020 telah menyalurkan kredit senilai Rp 12,03 triliun, atau setara dengan leverage sebesar 2,4 kali dari dana yang ditempatkan pemerintah senilai Rp 5 triliun.
"Mayoritas dana tersebut disalurkan ke sektor usaha kecil, yakni senilai Rp 6,95 triliun atau 57,8% dari kredit yang dikucurkan dalam rangka PEN," jelasnya saat publik ekspose virtual di jakarta Jumat, (28/8/2020). Kredit yang terkucur di sektor kecil terutama mengalir ke sektor perdagangan, pertanian, dan sektor jasa. BNI memonitor dengan ketat pengucuran kredit PEN ini, untuk memastikan kualitas kredit tersebut.
Tidak hanya itu, BNI kembali ditunjuk pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), untuk menyalurkan Bantuan Presiden (Banpres) Produktif bagi pelaku usaha mikro. BNI dipercaya oleh Kementerian Koperasi dan UKM untuk menyalurkan Bantuan Presiden Produktif bagi pelaku usaha mikro sebesar Rp 2.400.000 per orang. Untuk tahap pertama, Kementerian Koperasi dan UKM, bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM sebagai lembaga pengusul, menetapkan 316 ribu lebih penerima bantuan pelaku usaha mikro yang disalurkan melalui BNI.
BNI dipilih menjadi bank penyalur karena mampu menyediakan sistem penyaluran yang terintegrasi dengan baik, dari pembukaan rekening secara kolektif sampai tahap monitoring pencairan. "BNI juga mampu memberikan kemudahan penerima dalam proses pembuatan rekening (dengan sistem burekol atau buka rekening kolektif) sehingga para penerima hanya perlu melakukan proses aktivasi rekening sebelum buku tabungan dan kartu debit dapat diambil di outlet BNI," ungkap Roekma. Selain itu, BNI juga telah menyalurkan dana Program Bantuan Subsidi Upah / Gaji bagi pekerja/buruh dengan total sebesar Rp1,09 triliun kepada 912.097 penerima untuk tahap pertama.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda