KTT BRICS Bukti Kegagalan Barat Isolasi Putin dan Rusia

Selasa, 22 Oktober 2024 - 14:39 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT BRICS di Kazan, Rusia yang dihadiri puluhan pemimpin negara. FOTO/AP
JAKARTA - Hampir tiga tahun setelah operasi militer Rusia ke Ukraina yang menyebabkan Moskow dimusuhi oleh negara-negara Barat, Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan puncak BRICS yang dihadiri lebih dari selusin pemimpin dunia. Hal itu menandai bahwa jauh dari kesendirian, sebuah koalisi negara-negara yang sedang berkembang berdiri di belakangnya.

KTT BRICS selama tiga hari yang dimulai Selasa (22/10/2024) di Kazan, Rusia barat daya, adalah pertemuan pertama kelompok ekonomi berkembang utama Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan sejak diperluas awal tahun ini hingga mencakup Mesir, Uni Emirat Arab, Ethiopia, dan Iran.

Para pemimpin yang akan hadir termasuk Xi Jinping dari China, Narendra Modi dari India, Masoud Pezeshkian dari Iran, Cyril Ramaphosa dari Afrika Selatan serta mereka yang berasal dari luar kelompok, seperti Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Hanya Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva yang sedianya akan bergabung membatalkan perjalanannya setelah mengalami cedera.





Ditetapkan sebagai pertemuan internasional terbesar yang diselenggarakan presiden Rusia sejak dimulainya perang pada Februari 2022, pertemuan BRICS dan negara-negara lain minggu ini menyoroti semakin banyaknya negara yang berharap melihat perubahan dalam keseimbangan kekuatan global.

Pesan inilah yang akan diproyeksikan Putin – dan mitra dekat serta pemimpin negara BRICS paling berkuasa Xi – dalam beberapa hari mendatang: Baratlah yang terisolasi di dunia dengan sanksi dan aliansinya, sementara "mayoritas global" negara-negara di dunia mendukung upaya mereka untuk menantang kepemimpinan global Amerika.

Dalam sambutannya kepada wartawan pada hari Jumat, Putin memuji pengaruh ekonomi dan politik negara-negara BRICS yang semakin meningkat sebagai "fakta yang tidak dapat disangkal" dan mengatakan bahwa jika BRICS dan negara-negara yang berkepentingan bekerja sama, mereka "akan menjadi elemen penting dari tatanan dunia baru" – meskipun ia membantah bahwa kelompok itu adalah "aliansi anti-Barat."

Pesan Putin minggu ini akan semakin menyentuh karena pertemuan tersebut diadakan beberapa hari menjelang pemilihan umum AS, di mana kemenangan potensial bagi mantan Presiden Donald Trump dapat membuat AS mengalihkan dukungannya yang kuat terhadap Ukraina dan memperburuk hubungan Washington dengan sekutu tradisionalnya secara lebih luas.

"KTT BRICS ini benar-benar hadiah (untuk Putin)," kata Alex Gabuev, direktur Carnegie Russia Eurasia Center di Berlin, seperti dilansir CNN. "Pesannya adalah: bagaimana Anda bisa berbicara tentang isolasi global Rusia ketika (semua) pemimpin ini ... datang ke Kazan."
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More