Gas Rusia Mengalir Deras ke Uni Eropa, Negara Ini Menerima 6,2 Miliar Meter Kubik
Jum'at, 01 November 2024 - 17:04 WIB
MOSKOW - Energi Rusia terus mengalir ke negara Uni Eropa (UE) di tengah sanksi Barat , bahkan hingga mencapai rekor. Salah satunya Hongaria yang mencetak rekor volume untuk impor gas Rusia pada tahun 2024 melalui pipa TurkStream.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Hongaria, Peter Szijjarto setelah menggelar pertemuan dengan mitranya dari Rusia, Sergey Lavrov di sela-sela Konferensi Internasional Minsk II tentang Keamanan Eurasia. Kedua menteri membahas soal kerja sama energi antara Moskow dan Budapest.
Szijjarto mengatakan, bahwa 6,2 miliar meter kubik gas alam telah dipasok tahun ini dari Rusia ke Hongaria melalui pipa TurkStream dan cabang-cabangnya lewat Bulgaria dan Serbia. "Ini adalah volume gas terbesar hingga saat ini" secara tahunan, kata menteri.
Sebagai informasi, pipa gas TurkStream membentang dari Rusia ke Turki melalui Laut Hitam dan kemudian berlanjut ke perbatasan dengan anggota Uni Eropa Yunani.
Rusia sebagai pemasok energi yang dapat diandalkan, Szijjarto mengatakan "keamanan dan daya saing pasokan energi Hongaria dijamin berkat kerja sama dengan Rusia."
Budapest adalah salah satu dari beberapa anggota Uni Eropa yang terus mengandalkan pengiriman gas Rusia, meskipun pasokan ke blok tersebut menurun tajam karena sanksi Barat terhadap Moskow dan sabotase pipa Nord Stream pada tahun 2022.
Jalur transit melalui Ukraina dan cabang Eropa TurkStream menjadi satu-satunya dua saluran yang tersisa untuk gas Rusia agar bisa mengalir mencapai Eropa tengah dan selatan. Sementara itu Kiev mengatakan, kontrak transit saat ini dengan raksasa energi Rusia Gazprom tidak akan diperpanjang ketika perjanjian berakhir pada akhir tahun.
Pada awal tahun ini, Szijjarto mengatakan Hongaria tidak lagi membutuhkan infrastruktur Ukraina untuk pasokan gas alam Rusia berkat pipa TurkStream. Budapest dapat meminta Gazprom Rusia untuk meningkatkan pengiriman melalui rute tersebut, kata Szijjarto.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Hongaria, Peter Szijjarto setelah menggelar pertemuan dengan mitranya dari Rusia, Sergey Lavrov di sela-sela Konferensi Internasional Minsk II tentang Keamanan Eurasia. Kedua menteri membahas soal kerja sama energi antara Moskow dan Budapest.
Szijjarto mengatakan, bahwa 6,2 miliar meter kubik gas alam telah dipasok tahun ini dari Rusia ke Hongaria melalui pipa TurkStream dan cabang-cabangnya lewat Bulgaria dan Serbia. "Ini adalah volume gas terbesar hingga saat ini" secara tahunan, kata menteri.
Sebagai informasi, pipa gas TurkStream membentang dari Rusia ke Turki melalui Laut Hitam dan kemudian berlanjut ke perbatasan dengan anggota Uni Eropa Yunani.
Rusia sebagai pemasok energi yang dapat diandalkan, Szijjarto mengatakan "keamanan dan daya saing pasokan energi Hongaria dijamin berkat kerja sama dengan Rusia."
Budapest adalah salah satu dari beberapa anggota Uni Eropa yang terus mengandalkan pengiriman gas Rusia, meskipun pasokan ke blok tersebut menurun tajam karena sanksi Barat terhadap Moskow dan sabotase pipa Nord Stream pada tahun 2022.
Jalur transit melalui Ukraina dan cabang Eropa TurkStream menjadi satu-satunya dua saluran yang tersisa untuk gas Rusia agar bisa mengalir mencapai Eropa tengah dan selatan. Sementara itu Kiev mengatakan, kontrak transit saat ini dengan raksasa energi Rusia Gazprom tidak akan diperpanjang ketika perjanjian berakhir pada akhir tahun.
Pada awal tahun ini, Szijjarto mengatakan Hongaria tidak lagi membutuhkan infrastruktur Ukraina untuk pasokan gas alam Rusia berkat pipa TurkStream. Budapest dapat meminta Gazprom Rusia untuk meningkatkan pengiriman melalui rute tersebut, kata Szijjarto.
tulis komentar anda