BRI Life Beri Perlindungan 35.224 Petani dan UMKM di Jabar
Kamis, 28 November 2024 - 22:18 WIB
JAKARTA - Asuransi merupakan bagian yang sangat penting, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, masih banyak pelaku UMKM yang belum menganggap penting asuransi jiwa dapat membantu di saat-saat yang dibutuhkan.
Menyikapi itu, BRI Life bekerja sama dengan Dinas Tanaman Hias dan Hortikultura Jawa Barat, melakukan percepatan inklusi dan literasi keuangan dengan memberikan perlindungan berupa Asuransi Mikro (AMKKM) kepada 35.224 Petani dari 24 kabupaten di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat.
Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi mengatakan, literasi asuransi di masyarakat menengah ke bawah masih menjadi tantangan tersendiri, dikarenakan masih banyaknya persepsi yang kurang pas terkait asuransi. Untuk itu, BRI Life terus berupaya maksimal dalam memberikan edukasi dan literasi asuransi kepada masyarakat.
"Ini kami lakukan melalui kerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Bandung," kata Sutadi, dalam keterangannya, dikutip pada Kamis (28/11/2024).
Menurut Sutadi, melalui kerja sama ini BRI Life memberikan perlindungan berupa Asuransi Mikro (AMKKM) kepada 35.224 petani dari 24 kabupaten di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat dengan total premi senilai Rp1,7 miliar dengan benefit berupa jaminan perlindungan kecelakaan, kesehatan, dan meninggal dunia.
Sementara, terkait UMKM, BRI Life juga bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), mengajak para ibu-ibu pelaku usaha ultra mikro dari nasabah PNM Mekaar di Medan Tembung, Medan Perjuangan, dan Percut Seituan untuk memanfaatkan keuangan syariah, dalam pengembangan usaha mikro serta lebih mengenal manfaat asuransi mikro.
"Asuransi syariah penting untuk masa depan, karena mengedepankan tolong-menolong dan kesejahteraan peserta, sesuai dengan ketentuan tanpa melanggar syariah Islam," kata Ketua Dewan Pengawas Syariah BRI Life Mohamad Hidayat.
Wakil Pemimpin Cabang PNM Medan Delviana menegaskan, dalam kegiatan ini pihaknya mengajak nasabah PNM Mekaar untuk mengikuti pelatihan, agar mereka semakin 'melek' keuangan syariah dan tidak terjebak khususnya praktik keuangan seperti pinjaman online illegal dan judi online. "Kami tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pengetahuan yang bermanfaat untuk pengembangan usaha," kata Delviana.
Menyikapi itu, BRI Life bekerja sama dengan Dinas Tanaman Hias dan Hortikultura Jawa Barat, melakukan percepatan inklusi dan literasi keuangan dengan memberikan perlindungan berupa Asuransi Mikro (AMKKM) kepada 35.224 Petani dari 24 kabupaten di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat.
Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi mengatakan, literasi asuransi di masyarakat menengah ke bawah masih menjadi tantangan tersendiri, dikarenakan masih banyaknya persepsi yang kurang pas terkait asuransi. Untuk itu, BRI Life terus berupaya maksimal dalam memberikan edukasi dan literasi asuransi kepada masyarakat.
"Ini kami lakukan melalui kerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Bandung," kata Sutadi, dalam keterangannya, dikutip pada Kamis (28/11/2024).
Menurut Sutadi, melalui kerja sama ini BRI Life memberikan perlindungan berupa Asuransi Mikro (AMKKM) kepada 35.224 petani dari 24 kabupaten di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat dengan total premi senilai Rp1,7 miliar dengan benefit berupa jaminan perlindungan kecelakaan, kesehatan, dan meninggal dunia.
Sementara, terkait UMKM, BRI Life juga bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), mengajak para ibu-ibu pelaku usaha ultra mikro dari nasabah PNM Mekaar di Medan Tembung, Medan Perjuangan, dan Percut Seituan untuk memanfaatkan keuangan syariah, dalam pengembangan usaha mikro serta lebih mengenal manfaat asuransi mikro.
"Asuransi syariah penting untuk masa depan, karena mengedepankan tolong-menolong dan kesejahteraan peserta, sesuai dengan ketentuan tanpa melanggar syariah Islam," kata Ketua Dewan Pengawas Syariah BRI Life Mohamad Hidayat.
Baca Juga
Wakil Pemimpin Cabang PNM Medan Delviana menegaskan, dalam kegiatan ini pihaknya mengajak nasabah PNM Mekaar untuk mengikuti pelatihan, agar mereka semakin 'melek' keuangan syariah dan tidak terjebak khususnya praktik keuangan seperti pinjaman online illegal dan judi online. "Kami tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pengetahuan yang bermanfaat untuk pengembangan usaha," kata Delviana.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda