Sidak Gudang BUMN, Mentan SYL Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman
Sabtu, 05 September 2020 - 16:54 WIB
INDRAMAYU- - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan inspeksi dadakan (Sidak) di gudang pupuk PT. Petrokimia dan PT Pupuk Kujang Lini III yang berada di kawasan pertanian Pantura Jawa Barat, Indramayu, Sabtu (5/9). Kunjungan kali ini dalam rangka mengecek stok ketersediaan pupuk subsidi guna mengantisipasi kekurangan atau alokasi kebutuhan para petani sehingga meskipun di masa pandemi covid 19, ketersediaan pupuk tetap aman.
"Saya memastikan ketersedian stok aman. Pendistribusian pupuk harus benar-benar untuk petani yang memiliki lahan di bawah 2 hektar, jangan sampai salah sasaran penerima. Untuk selesaikan permasalahan distribusi kita menyikapinya dengan membutuhkan detailing check and re-check di lapangan. Sehingga pupuk subsidi didistribusikan sesuai dengan kebutuhan," ujar Mentan SYL pada acara kunjungan kerja dan penandatanganan nota dekralasi dukungan bersama kepada korporasi petani padi di Kabupaten Indramayu, Sabtu (5/9/2020).
(Baca Juga: Jangan Ribut Ya, Mentan Jamin Stok Pupuk Subsidi Aman )
SYL menambahkan, bahwa ketersediaan dan kesiapan pupuk cukup baik. Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, pupuk harus terus dilakukan pengecekan sehingga ketersediaan pupuk, kesiapan pupuk dan ketepatan distribusi serta penerima subsidi pupuk dapat terjaga.
"Saya sudah jalan ke beberapa provinsi dan hari ini saya berada di Jawa Barat dan ada 2 industri pupuk yang bisa saya lihat. Pertama Pupuk Kujang dan PT Pupuk Petrokimia," terangnya.
Sambung Mentan juga mengatakan, pemberian subsidi pupuk harus sebanding dengan peningkatan hasil produksi. Ia memaparkan, bahwa dalam 3 bulan terakhir distribusi pupuk diawasi dengan ketat sehingga produktivitas yang kita butuhkan dapat tercapai.
"Musim tanam kesatu dengan 7,4 juta ton hektar pupuknya sudah aman hasilnya produktivitas aman. Kita berharap musim tanam kedua atau musim tanam kering ini seluas 5,8 juta ton ha dapat mendapatkan pemupukan yang baik sehingga produktivitasnya juga dapat meningkat," tuturnya.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengutarakan, guna mensukseskan upaya peningkatan produksi dan kesejahteraan petani, penambahan alokasi subsidi pupuk akan direncanakan mencapai volume 1 juta ton, dan menelan anggaran sekitar Rp 3,14 triliun. Dengan penambahan itu diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi yang kurang di sejumlah wilayah Indonesia.
"Kementan menerapkan mekanisme pendistribusian pupuk bersubsidi dengan eRDKK. Penyaluran pupuk subsidi melalui eRDKK terbukti hasilnya efisien. Data penerima valid hingga 94 persen sebab didukung data akurat berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) hasil pemadanan dengan Dukcapil sehingga lebih valid," jelas Sarwo.
"Saya memastikan ketersedian stok aman. Pendistribusian pupuk harus benar-benar untuk petani yang memiliki lahan di bawah 2 hektar, jangan sampai salah sasaran penerima. Untuk selesaikan permasalahan distribusi kita menyikapinya dengan membutuhkan detailing check and re-check di lapangan. Sehingga pupuk subsidi didistribusikan sesuai dengan kebutuhan," ujar Mentan SYL pada acara kunjungan kerja dan penandatanganan nota dekralasi dukungan bersama kepada korporasi petani padi di Kabupaten Indramayu, Sabtu (5/9/2020).
(Baca Juga: Jangan Ribut Ya, Mentan Jamin Stok Pupuk Subsidi Aman )
SYL menambahkan, bahwa ketersediaan dan kesiapan pupuk cukup baik. Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, pupuk harus terus dilakukan pengecekan sehingga ketersediaan pupuk, kesiapan pupuk dan ketepatan distribusi serta penerima subsidi pupuk dapat terjaga.
"Saya sudah jalan ke beberapa provinsi dan hari ini saya berada di Jawa Barat dan ada 2 industri pupuk yang bisa saya lihat. Pertama Pupuk Kujang dan PT Pupuk Petrokimia," terangnya.
Sambung Mentan juga mengatakan, pemberian subsidi pupuk harus sebanding dengan peningkatan hasil produksi. Ia memaparkan, bahwa dalam 3 bulan terakhir distribusi pupuk diawasi dengan ketat sehingga produktivitas yang kita butuhkan dapat tercapai.
"Musim tanam kesatu dengan 7,4 juta ton hektar pupuknya sudah aman hasilnya produktivitas aman. Kita berharap musim tanam kedua atau musim tanam kering ini seluas 5,8 juta ton ha dapat mendapatkan pemupukan yang baik sehingga produktivitasnya juga dapat meningkat," tuturnya.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengutarakan, guna mensukseskan upaya peningkatan produksi dan kesejahteraan petani, penambahan alokasi subsidi pupuk akan direncanakan mencapai volume 1 juta ton, dan menelan anggaran sekitar Rp 3,14 triliun. Dengan penambahan itu diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi yang kurang di sejumlah wilayah Indonesia.
"Kementan menerapkan mekanisme pendistribusian pupuk bersubsidi dengan eRDKK. Penyaluran pupuk subsidi melalui eRDKK terbukti hasilnya efisien. Data penerima valid hingga 94 persen sebab didukung data akurat berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) hasil pemadanan dengan Dukcapil sehingga lebih valid," jelas Sarwo.
Lihat Juga :
tulis komentar anda