Punya Efek Berantai, Pemerintah Genjot Ekspor Pelaku Usaha Kecil
Rabu, 09 September 2020 - 08:21 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor agar dapat berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi yang tertekan akibat pandemi.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfriman mengatakan, UMKM sangat penting bagi perekonomian sehingga pemerintah sangat serius untuk terus membantu meningkatkan peran UMKM. ( Baca juga:IHSG Berpeluang Nanjak Selagi Fundamental Ekonomi RI Masih Cegak )
"Pemerintah meluncurkan berbagai program dalam rangka mendukung pelaku UMKM agar tetap dapat mempertahankan usahanya di tengah krisis pandemi," kata Luky di Jakarta, Selasa (8/9/2020).
Luky menyatakan, langkah ini dilakukan karena UMKM berorientasi ekspor memiliki efek berantai, mulai dari menciptakan lapangan pekerjaan hingga meningkatkan angka produk domestik bruto (PDB).
“Jangan lupa kita juga bicara tentang pemerataan, itulah antara lain keuntungan jika kita memberdayakan UMKM,” katanya.
Di sisi lain, Luky mengatakan UMKM termasuk yang berorientasi ekspor terkena tekanan sangat berat oleh keberadaan pandemi Covid-19 karena perdagangan global mengalami perlemahan. ( Baca juga:Fenomena Kotak Kosong di Pilkada Dianggap Hanya Panggung Monolog )
“Kalau kita lihat angkanya terjadi penurunan yang cukup signifikan. Ekspor kita di semester I itu hanya mencapai USD76,41 miliar," katanya.
Ia menyebutkan pemerintah memiliki program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang di dalamnya terdapat kebijakan mendukung UMKM dengan menelan anggaran sebesar Rp123,46 triliun.
"Program-program dukungan untuk UMKM yang masuk dalam PEN meliputi penempatan dana pemerintah di bank, pembiayaan investasi LPDB, PPh Final UMKM ditanggung pemerintah (DTP), dan subsidi bunga," tandasnya.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfriman mengatakan, UMKM sangat penting bagi perekonomian sehingga pemerintah sangat serius untuk terus membantu meningkatkan peran UMKM. ( Baca juga:IHSG Berpeluang Nanjak Selagi Fundamental Ekonomi RI Masih Cegak )
"Pemerintah meluncurkan berbagai program dalam rangka mendukung pelaku UMKM agar tetap dapat mempertahankan usahanya di tengah krisis pandemi," kata Luky di Jakarta, Selasa (8/9/2020).
Luky menyatakan, langkah ini dilakukan karena UMKM berorientasi ekspor memiliki efek berantai, mulai dari menciptakan lapangan pekerjaan hingga meningkatkan angka produk domestik bruto (PDB).
“Jangan lupa kita juga bicara tentang pemerataan, itulah antara lain keuntungan jika kita memberdayakan UMKM,” katanya.
Di sisi lain, Luky mengatakan UMKM termasuk yang berorientasi ekspor terkena tekanan sangat berat oleh keberadaan pandemi Covid-19 karena perdagangan global mengalami perlemahan. ( Baca juga:Fenomena Kotak Kosong di Pilkada Dianggap Hanya Panggung Monolog )
“Kalau kita lihat angkanya terjadi penurunan yang cukup signifikan. Ekspor kita di semester I itu hanya mencapai USD76,41 miliar," katanya.
Ia menyebutkan pemerintah memiliki program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang di dalamnya terdapat kebijakan mendukung UMKM dengan menelan anggaran sebesar Rp123,46 triliun.
"Program-program dukungan untuk UMKM yang masuk dalam PEN meliputi penempatan dana pemerintah di bank, pembiayaan investasi LPDB, PPh Final UMKM ditanggung pemerintah (DTP), dan subsidi bunga," tandasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda