Proyek Tol Solo-Yogyakarta Senilai Rp26,7 T Ditargekan Rampung 2023
Kamis, 10 September 2020 - 08:35 WIB
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meneken perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) untuk pembangunan jalan tol Solo–Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan harapannya agar proyek bisa rampung pada 2023. Adapun pemenang lelang berasal dari kontraktor swasta sebagai kontraktor utama dan didukung BUMN Karya dengan investasi senilai Rp26,7 triliun. (Baca: Mengenalkan Ketauhidan Sejak Dini Pada Anak)
“Kita harapkan proyek ini bisa mulai kontruksi pada Oktober 2020 dan ditarget paling lambat 2023 sudah bisa operasi,” ungkapnya di Jakarta kemarin.
Jalan tol ini direncanakan sepanjang 96,57 km dengan nilai investasi sekitar Rp26,64 triliun. Pemenang lelang untuk pengusahaan jalan tol adalah konsorsium PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. “Dalam kondisi ini kita siapkan untuk lapangan kerja dan ke depan untuk pemulihan ekonomi nasional,” kata Menteri Basuki.
Sebagai informasi, penunjukan konsorsium PT Daya Mulia Turangga Gama Group, Adhi Karya, dan Jasa Marga ditentukan dalam surat bernomor 32/BPJT/L/STNK/2020 tertanggal 1 September 2020. Dalam pembangunannya Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp28,85 triliun untuk tol Solo–Yogyakarta-NYIA. (Lihat videonya: Limbah medis Rumah Sakit Mencemari Sungai Cisadane)
Lebih lanjut Menteri Basuki berharap pengerjaan ruas tol baru ini dapat mendorong program pemulihan ekonomi (PEN) dalam masa pandemi korona (Covid-19) saat ini. “Dalam kondisi ini kita siapkan untuk lapangan kerja dan ke depan untuk pemulihan ekonomi nasional,” ucapnya. (Ichsan Amin)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan harapannya agar proyek bisa rampung pada 2023. Adapun pemenang lelang berasal dari kontraktor swasta sebagai kontraktor utama dan didukung BUMN Karya dengan investasi senilai Rp26,7 triliun. (Baca: Mengenalkan Ketauhidan Sejak Dini Pada Anak)
“Kita harapkan proyek ini bisa mulai kontruksi pada Oktober 2020 dan ditarget paling lambat 2023 sudah bisa operasi,” ungkapnya di Jakarta kemarin.
Jalan tol ini direncanakan sepanjang 96,57 km dengan nilai investasi sekitar Rp26,64 triliun. Pemenang lelang untuk pengusahaan jalan tol adalah konsorsium PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. “Dalam kondisi ini kita siapkan untuk lapangan kerja dan ke depan untuk pemulihan ekonomi nasional,” kata Menteri Basuki.
Sebagai informasi, penunjukan konsorsium PT Daya Mulia Turangga Gama Group, Adhi Karya, dan Jasa Marga ditentukan dalam surat bernomor 32/BPJT/L/STNK/2020 tertanggal 1 September 2020. Dalam pembangunannya Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp28,85 triliun untuk tol Solo–Yogyakarta-NYIA. (Lihat videonya: Limbah medis Rumah Sakit Mencemari Sungai Cisadane)
Lebih lanjut Menteri Basuki berharap pengerjaan ruas tol baru ini dapat mendorong program pemulihan ekonomi (PEN) dalam masa pandemi korona (Covid-19) saat ini. “Dalam kondisi ini kita siapkan untuk lapangan kerja dan ke depan untuk pemulihan ekonomi nasional,” ucapnya. (Ichsan Amin)
(ysw)
tulis komentar anda