Siap-siap Resesi, Penduduk Miskin Bisa Bertambah 1,2 Juta
Minggu, 20 September 2020 - 17:35 WIB
JAKARTA - Penyebaran pandemi Covid-19 disebut ekonom telah menjadi sentimen yang menekan perekonomian Indonesia . Indonesia dipastikan masuk jurang resesi pada kuartal III, menyusul 45 negara lain yang telah lebih dulu mengalami resesi.
(Baca Juga: Amit-amit, Indef Sebut Resesi Bisa Lebih dari Tiga Kuartal)
"Di kuartal ketiga Juli sampai September itu Indonesia akan menyusul 45 negara dalam memasuki zona resesi," ujar Ekonom Indef Abra PG Talattov dalam diskusi secara virtual, Minggu (20/9/2020).
Dia mengatakan, jurang resesi ini akan membuat lonjakan kemiskinan dan pengangguran semakin meningkat. Diprediksi angka kemiskinan akan meningkat 1,2 juta di perdesaan dan perkotaan.
"Selain ekonomi potensi resesi dan ada lonjakan kemiskinan di perdesaan dan kemiskinan bisa bertambah 1,2 juta orang. Covid-19 ini paling dampak pada perdesaan yang mana dilihat di upah buruh pertanian dan bangunan di perkotaaan upah buruh rill itu berbeda dan di desa lebih kecil," jelasnya.
(Baca Juga: Sri Mulyani Akui Kemiskinan dan Pengangguran Meningkat Tajam)
Dia menambahkan, pekerja menengah juga harus mulai menata pos pengeluaran mereka. Penataan perlu dilakukan demi penghematan. Selain penghematan, juga disarankan kepada masyarakat untuk mulai mencari fasilitas relaksasi kredit. "Kita memiliki kewajiban jangka panjang seperti pembayaran KPR atau kendaraan sebagai antisipasi," jelasnya.
(Baca Juga: Amit-amit, Indef Sebut Resesi Bisa Lebih dari Tiga Kuartal)
"Di kuartal ketiga Juli sampai September itu Indonesia akan menyusul 45 negara dalam memasuki zona resesi," ujar Ekonom Indef Abra PG Talattov dalam diskusi secara virtual, Minggu (20/9/2020).
Dia mengatakan, jurang resesi ini akan membuat lonjakan kemiskinan dan pengangguran semakin meningkat. Diprediksi angka kemiskinan akan meningkat 1,2 juta di perdesaan dan perkotaan.
"Selain ekonomi potensi resesi dan ada lonjakan kemiskinan di perdesaan dan kemiskinan bisa bertambah 1,2 juta orang. Covid-19 ini paling dampak pada perdesaan yang mana dilihat di upah buruh pertanian dan bangunan di perkotaaan upah buruh rill itu berbeda dan di desa lebih kecil," jelasnya.
(Baca Juga: Sri Mulyani Akui Kemiskinan dan Pengangguran Meningkat Tajam)
Dia menambahkan, pekerja menengah juga harus mulai menata pos pengeluaran mereka. Penataan perlu dilakukan demi penghematan. Selain penghematan, juga disarankan kepada masyarakat untuk mulai mencari fasilitas relaksasi kredit. "Kita memiliki kewajiban jangka panjang seperti pembayaran KPR atau kendaraan sebagai antisipasi," jelasnya.
(fai)
tulis komentar anda