Amit-amit, Indef Sebut Resesi Bisa Lebih dari Tiga Kuartal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) sekaligus anggota Dewan Riset Daerah (DRD) DKI Jakarta Berly Martawardaya mengatakan, ada dua prediksi skenario terkait pandemi Covid-19 serta dampaknya terhadap ekonomi .
(Baca Juga: Resesi Sulit Dihindari, Ekonom Minta Fokus Juga ke Penanganan Wabah)
"Skenario pertama, kalau pandemi berkepanjangan, tentunya ekonomi masih tumbuh minus. Penderita Covid-19 akan bertambah banyak, resesi pun bisa lebih dari tiga kuartal. Bahkan dalam bentuk kurva recovery-nya bisa berbentuk L atau U panjang," ungkap Berly dalam diskusi daring Indef bertajuk "PSBB DKI dan Banten: Ekonomi Nasional Sembuh atau Lumpuh?" di Jakarta, Kamis (17/9/2020).
Dengan skenario pandemi berkepanjangan, dia mengingatkan bahwa jangan berharap banyak bahwa ekonomi bisa tumbuh positif. "Nggak bisa, impossible," cetus Berly.
Namun, dalam skenario pandemi mereda, kecil kemungkinan bahwa ekonomi akan minus karena ekonomi Indonesia berbasis konsumsi domestik. Laju penambahan penderita Covid-19 juga akan melambat. "Kalau resesi ya mungkin hanya 2-3 kuartal saja, recovery-nya dalam kurva U-shaped pendek," jelas Berly.
(Baca Juga: Resesi Sebentar Lagi Nih! Yuk, Bikin Tameng Agar Uang Keluarga Kita Selamat)
Dia menegaskan, dalam menghadapi pandemi ini, kesehatan adalah sebab, ekonomi adalah dampak. Jadi, keduanya bukan pilihan. "Jakarta adalah pusat ekonomi, dan tinggi risikonya untuk penyebaran pandemi (dari provinsi ke provinsi lain), sehingga perlu adanya antisipasi kedepan, gerak cepat, dan bansos harus tetap digulirkan," tegas Berly.
Dia mengatakan, jika penyebaran Covid-19 turun pasca-PSBB jilid dua, maka risk-based sektor bisa mulai buka. "Stop the pandemic, save the economy," tegas Berly.
(Baca Juga: Resesi Sulit Dihindari, Ekonom Minta Fokus Juga ke Penanganan Wabah)
"Skenario pertama, kalau pandemi berkepanjangan, tentunya ekonomi masih tumbuh minus. Penderita Covid-19 akan bertambah banyak, resesi pun bisa lebih dari tiga kuartal. Bahkan dalam bentuk kurva recovery-nya bisa berbentuk L atau U panjang," ungkap Berly dalam diskusi daring Indef bertajuk "PSBB DKI dan Banten: Ekonomi Nasional Sembuh atau Lumpuh?" di Jakarta, Kamis (17/9/2020).
Dengan skenario pandemi berkepanjangan, dia mengingatkan bahwa jangan berharap banyak bahwa ekonomi bisa tumbuh positif. "Nggak bisa, impossible," cetus Berly.
Namun, dalam skenario pandemi mereda, kecil kemungkinan bahwa ekonomi akan minus karena ekonomi Indonesia berbasis konsumsi domestik. Laju penambahan penderita Covid-19 juga akan melambat. "Kalau resesi ya mungkin hanya 2-3 kuartal saja, recovery-nya dalam kurva U-shaped pendek," jelas Berly.
(Baca Juga: Resesi Sebentar Lagi Nih! Yuk, Bikin Tameng Agar Uang Keluarga Kita Selamat)
Dia menegaskan, dalam menghadapi pandemi ini, kesehatan adalah sebab, ekonomi adalah dampak. Jadi, keduanya bukan pilihan. "Jakarta adalah pusat ekonomi, dan tinggi risikonya untuk penyebaran pandemi (dari provinsi ke provinsi lain), sehingga perlu adanya antisipasi kedepan, gerak cepat, dan bansos harus tetap digulirkan," tegas Berly.
Dia mengatakan, jika penyebaran Covid-19 turun pasca-PSBB jilid dua, maka risk-based sektor bisa mulai buka. "Stop the pandemic, save the economy," tegas Berly.
(fai)