Duh, Sri Mulyani Akui Sistem Logistik RI Kayak Benang Kusut
Kamis, 24 September 2020 - 16:32 WIB
JAKARTA - Pemerintah akan memperbaiki biaya penerapan Ekosistem Logistik Nasional (Ekolognas). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan sistem logistik Indonesia seperti benang riwet.
(Baca Juga: Tak Kompetitif, Pemerintah Ingin Biaya Logistik Ditekan Jadi 17% PDB )
"Kita semua tahu, gambaran sistem logistik kita saat ini seperti benang ruwet. Meski dulu sudah merintis dengan adanya national single window yang menghubungkan beberapa dari kementerian dan lembaga, kalau enggak salah dulu mulai 16. Namun belum sampai buat satu sistem ekosistem yang bisa mempermudah di dalam transaksinya dengan para pelaku usaha," ujar Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Kamis (24/9/2020).
Kata dia, penataan ekosistem logistik ini akan dibentuk lebih mudah. Di antaranya, proses bisnisnya dirapikan dan disederhanakan melalui one single submission dan layanan pelabuhan serta perizinan. Ini nanti masuk dalam national single window.
(Baca Juga: Masih Ada Celah Bertahan dan Berinovasi di Sektor Logistik Masa Pandemi )
"Kita akan masuk dalam platform dan melakukan bersama-bersama perubahan dalam bisnis proses dan kemudian memadukan dalam 1 single submission system," jelasnya.
Dia menambahkan, NLE adalah akan menghubungkan kementerian, serta pelaku usaha hingga perbankan. "Dengan NLE diharapkan ada kemudahan dan clarity atau kejelasan dalam seluruh proses dimana dokumen itu bisa di-share meski bukan integrasi, tapi kolaborasi yang akan sangat mudah dan menyederhanakan," ungkapnya.
(Baca Juga: Tak Kompetitif, Pemerintah Ingin Biaya Logistik Ditekan Jadi 17% PDB )
"Kita semua tahu, gambaran sistem logistik kita saat ini seperti benang ruwet. Meski dulu sudah merintis dengan adanya national single window yang menghubungkan beberapa dari kementerian dan lembaga, kalau enggak salah dulu mulai 16. Namun belum sampai buat satu sistem ekosistem yang bisa mempermudah di dalam transaksinya dengan para pelaku usaha," ujar Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Kamis (24/9/2020).
Kata dia, penataan ekosistem logistik ini akan dibentuk lebih mudah. Di antaranya, proses bisnisnya dirapikan dan disederhanakan melalui one single submission dan layanan pelabuhan serta perizinan. Ini nanti masuk dalam national single window.
(Baca Juga: Masih Ada Celah Bertahan dan Berinovasi di Sektor Logistik Masa Pandemi )
"Kita akan masuk dalam platform dan melakukan bersama-bersama perubahan dalam bisnis proses dan kemudian memadukan dalam 1 single submission system," jelasnya.
Dia menambahkan, NLE adalah akan menghubungkan kementerian, serta pelaku usaha hingga perbankan. "Dengan NLE diharapkan ada kemudahan dan clarity atau kejelasan dalam seluruh proses dimana dokumen itu bisa di-share meski bukan integrasi, tapi kolaborasi yang akan sangat mudah dan menyederhanakan," ungkapnya.
(akr)
tulis komentar anda