Tahun Musibah Buat Hotel BUMN Ini, Okupansi Anjlok 38,9%
Kamis, 24 September 2020 - 16:43 WIB
JAKARTA - Pendapatan PT Hotel Indonesia Natour (HIN) (Persero) tergerus sangat dalam akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di tahun ini. Adapun, HIN menelan sejumlah penurunan mulai dari tingkat okupansi , tarif rata-rata harian dan selisih pendapatan kamar.
(Baca Juga: Rugi Dihajar Pandemi, Hotel BUMN Ini Beralih ke Jasa Laundry )
"Tahun ini tahun musibah buat HIN. Tadinya kita bermimpi tahun 2021 tahun keemasan di mana kinerja HIN meningkat tajam, tapi di Februari terjadi Covid-19," kata Direktur Utama PT HIN Iswandi Said dalam diskusi virtual di Jakarta, Kamis (24/9/2020).
Sambung Iswandi memaparkan, bahwa pada kuartal I 2020, tercatat okupansi hotel hanya 38,9%. Penurunan ini terjadi hampir setengahnya dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 61,6% .
Begitu juga dengan kuartal II yang semakin anjlok menjadi 26% di saat tahun lalu mereka mampu mencatatkan tingkat okupansi 66,1%. "Untuk kuartal III saat ini 27,3%. Kalau tahun lalu 68,9%," ujarnya.
(Baca Juga: PT HIN Tak Lagi Merugi, Komisaris Tekankan Fokus ke Pembenahan )
Selain itu room avenue atau selisih pendapatan kamar mereka juga tergerus. Pada kuartal I 2020 turun 37% dibanding kuartal I 2019. Lalu kembali turun hingga 65% pada kuartal II ini jika dibandingkan dengan kuartal II tahun lalu.
Untuk kuartal III sendiri mereka mencatatkan penurunan 70% dengan kuartal III tahun lalu. "Padahal kuartal III ini hotel seharusnya sedang peak season tapi karena Covid-19, jadi kita catatan kerugian," tandasnya.
(Baca Juga: Rugi Dihajar Pandemi, Hotel BUMN Ini Beralih ke Jasa Laundry )
"Tahun ini tahun musibah buat HIN. Tadinya kita bermimpi tahun 2021 tahun keemasan di mana kinerja HIN meningkat tajam, tapi di Februari terjadi Covid-19," kata Direktur Utama PT HIN Iswandi Said dalam diskusi virtual di Jakarta, Kamis (24/9/2020).
Sambung Iswandi memaparkan, bahwa pada kuartal I 2020, tercatat okupansi hotel hanya 38,9%. Penurunan ini terjadi hampir setengahnya dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 61,6% .
Begitu juga dengan kuartal II yang semakin anjlok menjadi 26% di saat tahun lalu mereka mampu mencatatkan tingkat okupansi 66,1%. "Untuk kuartal III saat ini 27,3%. Kalau tahun lalu 68,9%," ujarnya.
(Baca Juga: PT HIN Tak Lagi Merugi, Komisaris Tekankan Fokus ke Pembenahan )
Selain itu room avenue atau selisih pendapatan kamar mereka juga tergerus. Pada kuartal I 2020 turun 37% dibanding kuartal I 2019. Lalu kembali turun hingga 65% pada kuartal II ini jika dibandingkan dengan kuartal II tahun lalu.
Untuk kuartal III sendiri mereka mencatatkan penurunan 70% dengan kuartal III tahun lalu. "Padahal kuartal III ini hotel seharusnya sedang peak season tapi karena Covid-19, jadi kita catatan kerugian," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda