BPH Migas Dorong Percepatan Realisasi Pembangunan Pipa Gas Bumi Cirebon-Semarang
Jum'at, 25 September 2020 - 14:44 WIB
PEKALONGAN - Sejak penetapan PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pemenang lelang pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang tahun 2006 dan ground breaking pada bulan Februari tahun 2020, sudah 14 tahun pembangunan ruas pipa tersebut belum ada kemajuan yang berarti dikarenakan kendala jaminan pasokan gas dan kepastian demand. Dalam rangka silaturahmi dan audiensi percepatan pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang (Cisem) Anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam didampingi Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mengunjungi kediaman Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya, di Pekalongan, Jawa Tengah (25/09/2020)
Pada kesempatan tersebut Kepala BPH Migas didampingi oleh Direktur Gas Bumi BPH Migas Sentot Harijady dan Direktur Pembangunan PT Rekayasa Industri Achmad Muchtasyar menyampaikan kembali sejak ground breaking pada bulan Februari 2020 di Batang Jawa Tengah belum ada pembangunan fisik dikarenakan belum adanya kepastian demand di Jawa Tengah.
Menanggapi hal tersebut Habib Luthfi Bin Yahya yang juga anggota Wantimpres mendukung agar pembangunan pipa gas Cisem segera terealisasi maka harus diciptakan demand gas bumi yang dilalui pipa gas Cisem agar investasi pipa gas yang akan dibangun sesuai dengan keekonomiannya. "Tidak ada kata “Tidak” dan saya sangat mendukung penuh untuk segera terbangunnya pipa transmisi gas ini," tegas Habib Luthfi.
Atas belum adanya kepastian demand ini, Anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam mengusulkan pembangunan industri berbasis gas disepanjang wilayah yang dilalui pipa gas Cisem. Salah satunya dengan usulan potensi pembangunan pabrik pupuk di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang dapat menyerap gas bumi sebesar 100 MMSCFD.
Bagai gayung bersambut, usulan pembangunan pabrik pupuk sebagai upaya penciptaan demand gas yang maksimal dan juga menciptakan ketahanan pangan di Jawa Tengah sangat didukung oleh BPH Migas dan Habib Luthfi dengan mengusulkan nama pabrik pupuk “Dipenogoro”.
Diakhir audiensi dan diskusi Habib Luthfi memberikan apresiasi kepada BPH Migas atas upaya yang telah dilakukan selama ini dan Ridwan Hisjam sebagai wakil rakyat di DPR yang mempunyai perhatian penuh atas Hilir Migas.
Ditemui setelah acara Audiensi, Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa menyampaikan bahwa BPH Migas tak henti-hentinya melakukan berbagai upaya agar pembangunan pipa gas bumi Cirebon- Semarang yang merupakan Proyek Strategis Nasional segera dapat terwujud.
Sesuai komitmen PT Rekayasa Industri proyek ini ditargetkan selesai pada bulan Februari 2022. Proyek Pipa Gas Ruas Transmisi Cirebon – Semarang merupakan proyek strategis nasional sesuai dengan Perpres 79 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal - Semarang - Salatiga - Demak - Grobongan, Kawasan Purworejo - Wonosobo - Magelang - Temanggung, dan Kawasan Brebes - Tegal – Pemalang.
Dengan terlaksananya pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas CISEM diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan-kawan industri baru di sepanjang jalur pipa CISEM. Dan para pelaku industri diharapkan dapat beralih dari penggunaan Bahan Bakar khususnya HSD dengan memanfaatkan gas bumi dalam pengoperasiannya, sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatan Gas Bumi domestik.
Pada kesempatan tersebut Kepala BPH Migas didampingi oleh Direktur Gas Bumi BPH Migas Sentot Harijady dan Direktur Pembangunan PT Rekayasa Industri Achmad Muchtasyar menyampaikan kembali sejak ground breaking pada bulan Februari 2020 di Batang Jawa Tengah belum ada pembangunan fisik dikarenakan belum adanya kepastian demand di Jawa Tengah.
Menanggapi hal tersebut Habib Luthfi Bin Yahya yang juga anggota Wantimpres mendukung agar pembangunan pipa gas Cisem segera terealisasi maka harus diciptakan demand gas bumi yang dilalui pipa gas Cisem agar investasi pipa gas yang akan dibangun sesuai dengan keekonomiannya. "Tidak ada kata “Tidak” dan saya sangat mendukung penuh untuk segera terbangunnya pipa transmisi gas ini," tegas Habib Luthfi.
Atas belum adanya kepastian demand ini, Anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam mengusulkan pembangunan industri berbasis gas disepanjang wilayah yang dilalui pipa gas Cisem. Salah satunya dengan usulan potensi pembangunan pabrik pupuk di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang dapat menyerap gas bumi sebesar 100 MMSCFD.
Bagai gayung bersambut, usulan pembangunan pabrik pupuk sebagai upaya penciptaan demand gas yang maksimal dan juga menciptakan ketahanan pangan di Jawa Tengah sangat didukung oleh BPH Migas dan Habib Luthfi dengan mengusulkan nama pabrik pupuk “Dipenogoro”.
Diakhir audiensi dan diskusi Habib Luthfi memberikan apresiasi kepada BPH Migas atas upaya yang telah dilakukan selama ini dan Ridwan Hisjam sebagai wakil rakyat di DPR yang mempunyai perhatian penuh atas Hilir Migas.
Ditemui setelah acara Audiensi, Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa menyampaikan bahwa BPH Migas tak henti-hentinya melakukan berbagai upaya agar pembangunan pipa gas bumi Cirebon- Semarang yang merupakan Proyek Strategis Nasional segera dapat terwujud.
Sesuai komitmen PT Rekayasa Industri proyek ini ditargetkan selesai pada bulan Februari 2022. Proyek Pipa Gas Ruas Transmisi Cirebon – Semarang merupakan proyek strategis nasional sesuai dengan Perpres 79 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal - Semarang - Salatiga - Demak - Grobongan, Kawasan Purworejo - Wonosobo - Magelang - Temanggung, dan Kawasan Brebes - Tegal – Pemalang.
Dengan terlaksananya pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas CISEM diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan-kawan industri baru di sepanjang jalur pipa CISEM. Dan para pelaku industri diharapkan dapat beralih dari penggunaan Bahan Bakar khususnya HSD dengan memanfaatkan gas bumi dalam pengoperasiannya, sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatan Gas Bumi domestik.
(alf)
tulis komentar anda