Ekspor Produk Perikanan Tinggi Ikut Buka Peluang Investasi
Sabtu, 03 Oktober 2020 - 12:35 WIB
JAKARTA - Direktur Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Tokyo Jepang, Rakhmat Yulianto mengungkapkan, Indonesia memiliki peluang untuk menyasar pasar Jepang dari sektor kelautan dan perikanan . Kebutuhan impor terbesar produk perikanan di Jepang adalah produk segar dan olahan tuna, udang dan salmon.
Hal itu, ungkap Rakhmat, sekaligus membuka peluang masuknya investasi dari Negeri Sakura itu ke sektor kelautan dan perikanan dalam negeri. Menurut dia, terdapat empat bidang usaha yang menjadi minat investor Jepang di Indonesia yaitu cold chain, processing, food industry dan start up.
"Kita harus sepakat dan berkomitmen untuk dapat melakukan kerja sama secara jangka panjang dengan Jepang," ujar Rakhmat di Jakarta, Sabtu (3/10/2020).
(Baca Juga: Indonesia Diharap Jadi Eksportir Perikanan Terbesar Ketiga) Dia menegaskan kesiapan IIPC untuk mempromosikan potensi perikanan Indonesia di Jepang. Kendati demikian, dia mengingatkan, Indonesia juga harus terus memperjuangkan tarif impor di Jepang melalui skema Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), dimana saat ini sedang dalam proses review. "Tujuannya agar tarif impor produk perikanan Indonesia sama dengan negara tetangga, yaitu menjadi 0%," terangnya.
Sementara, Direktur Indonesia Investment Promotion Center Seoul, Korea Selatan (Korsel), Hilmy Qadrinal Rachman Tanjung mengatakan Indonesia adalah negara keempat tujuan investasi Korsel setelah Vietnam, China dan Amerika Serikat.
Dikatakannya, perusahaan Korsel, khususnya perusahaan konglomerasi Korea dalam melakukan promosi investasi lebih menitikberatkan pada promosi proyek-proyek yang ready to offer, baik yang dimiliki oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun swasta.
"Investasi sektor perikanan dari Korea Selatan ke Indonesia dalam 5 tahun terakhir mengalami penurunan yang cukup signifikan sampai tahun 2019 dan kembali mengalami peningkatan di tahun 2020 sampai dengan Semester I," terang Hilmy.
Sementara Kepala Bidang Investasi Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, Taiwan, Ali Fauzi mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara pemasok produk perikanan ke-3 terbesar ke Taiwan dalam tiga tahun terakhir (2017-2019). Adapun komoditas yang dominan ialah kerang, cumi dan sejenisnya (42%) dan ikan beku (28%).
"Ini berarti Indonesia cukup baik dalam memanfaatkan peluang untuk mengekspor produk perikanan yang dibutuhkan oleh Taiwan," katanya.
Hal itu, ungkap Rakhmat, sekaligus membuka peluang masuknya investasi dari Negeri Sakura itu ke sektor kelautan dan perikanan dalam negeri. Menurut dia, terdapat empat bidang usaha yang menjadi minat investor Jepang di Indonesia yaitu cold chain, processing, food industry dan start up.
"Kita harus sepakat dan berkomitmen untuk dapat melakukan kerja sama secara jangka panjang dengan Jepang," ujar Rakhmat di Jakarta, Sabtu (3/10/2020).
(Baca Juga: Indonesia Diharap Jadi Eksportir Perikanan Terbesar Ketiga) Dia menegaskan kesiapan IIPC untuk mempromosikan potensi perikanan Indonesia di Jepang. Kendati demikian, dia mengingatkan, Indonesia juga harus terus memperjuangkan tarif impor di Jepang melalui skema Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), dimana saat ini sedang dalam proses review. "Tujuannya agar tarif impor produk perikanan Indonesia sama dengan negara tetangga, yaitu menjadi 0%," terangnya.
Sementara, Direktur Indonesia Investment Promotion Center Seoul, Korea Selatan (Korsel), Hilmy Qadrinal Rachman Tanjung mengatakan Indonesia adalah negara keempat tujuan investasi Korsel setelah Vietnam, China dan Amerika Serikat.
Dikatakannya, perusahaan Korsel, khususnya perusahaan konglomerasi Korea dalam melakukan promosi investasi lebih menitikberatkan pada promosi proyek-proyek yang ready to offer, baik yang dimiliki oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun swasta.
"Investasi sektor perikanan dari Korea Selatan ke Indonesia dalam 5 tahun terakhir mengalami penurunan yang cukup signifikan sampai tahun 2019 dan kembali mengalami peningkatan di tahun 2020 sampai dengan Semester I," terang Hilmy.
Sementara Kepala Bidang Investasi Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, Taiwan, Ali Fauzi mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara pemasok produk perikanan ke-3 terbesar ke Taiwan dalam tiga tahun terakhir (2017-2019). Adapun komoditas yang dominan ialah kerang, cumi dan sejenisnya (42%) dan ikan beku (28%).
"Ini berarti Indonesia cukup baik dalam memanfaatkan peluang untuk mengekspor produk perikanan yang dibutuhkan oleh Taiwan," katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda