Ini Saran Wamen Angela untuk Pengembangan Pariwisata Labuan Bajo
Rabu, 07 Oktober 2020 - 09:05 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo menekankan pentingnya Integrated Tourism Master Plan (ITMP) dalam pengembangan dan pembangunan pariwisata di Labuan Bajo dan sekitarnya.
Wamenparekraf menegaskan, pengembangan dan pembangunan pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dapat dilakukan secara terpadu dan komprehensif jika mengacu pada ITMP sehingga ke depan perlu segera disusun ITMP secara bersama-sama.
Dalam penyusunannya, Angela menyarankan agar ITMP didesain dengan teliti dan baik serta perlu mempertimbangkan potensi pasar yang ada, baik market domestik, internasional, terutama tren pariwisata ke depan pascapandemi Covid-19.
Pasalnya, pembangunan yang baik adalah pembangunan yang bisa mencocokkan keunikan yang dimiliki dan disesuaikan dengan kalkulasi potensi market yang tepat. (Baca juga: Milenial di KEK Pariwisata Likupang Diberi Pelatihan Wira Usaha Baru )
"Sehingga pembangunan yang ada itu tepat sasaran dan terukur. Kita harus bisa mencocokkan antara supply dan demand dan perlu ada target yang jelas, target yang terukur, breakdown pekerjaan, timeline yang jelas, dalam pembentukan ITMP tersebut," kata Angela yang hadir secara virtual pada acara "Rapat Koordinasi Pengembangan Pariwisata Wilayah Koordinatif BOPLBF: Forum Floratama 2020 Menuju Pariwisata Berkelanjutan di Flores, Alor, Lembata, dan Bima", Selasa (6/10/2020).
Dia melanjutkan, entitas penting lainnya yang harus dibangun adalah center of safety yang mampu mendukung kebutuhan masyarakat dan wisatawan dari segi keamanan, keselamatan, dan kesehatan.
Sebagai informasi, Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai lokasi pilot project untuk pembangunan center of safety yang nantinya akan diterapkan di destinasi lain.
Labuan Bajo juga merupakan lokasi pilot project untuk penerapan pengelolaan sampah plastik di destinasi wisata bahari sebagai aksi dari Permen Parekraf Nomor 5 tahun 2020 yang membutuhkan dukungan dari pemda untuk implementasinya.
Angela menambahkan, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Taman Nasional Komodo dan Labuan Bajo juga perlu terus berbenah dalam membangun destinasi dan kawasan wisata baru, termasuk dalam menyiapkan NTT sebagai venue utama dan supporting venue perhelatan ASEAN Summit dan G20 tahun 2023. Perlu dilakukan upaya maksimal agar agenda ASEAN Summit dan G20 dapat terlaksana dengan baik agar menjadi satu lagi wujud dari kemajuan Indonesia. (Lihat foto: Presiden Tinjau Pengembangan Prasarana di Labuan Bajo )
Wamenparekraf menegaskan, pengembangan dan pembangunan pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dapat dilakukan secara terpadu dan komprehensif jika mengacu pada ITMP sehingga ke depan perlu segera disusun ITMP secara bersama-sama.
Dalam penyusunannya, Angela menyarankan agar ITMP didesain dengan teliti dan baik serta perlu mempertimbangkan potensi pasar yang ada, baik market domestik, internasional, terutama tren pariwisata ke depan pascapandemi Covid-19.
Pasalnya, pembangunan yang baik adalah pembangunan yang bisa mencocokkan keunikan yang dimiliki dan disesuaikan dengan kalkulasi potensi market yang tepat. (Baca juga: Milenial di KEK Pariwisata Likupang Diberi Pelatihan Wira Usaha Baru )
"Sehingga pembangunan yang ada itu tepat sasaran dan terukur. Kita harus bisa mencocokkan antara supply dan demand dan perlu ada target yang jelas, target yang terukur, breakdown pekerjaan, timeline yang jelas, dalam pembentukan ITMP tersebut," kata Angela yang hadir secara virtual pada acara "Rapat Koordinasi Pengembangan Pariwisata Wilayah Koordinatif BOPLBF: Forum Floratama 2020 Menuju Pariwisata Berkelanjutan di Flores, Alor, Lembata, dan Bima", Selasa (6/10/2020).
Dia melanjutkan, entitas penting lainnya yang harus dibangun adalah center of safety yang mampu mendukung kebutuhan masyarakat dan wisatawan dari segi keamanan, keselamatan, dan kesehatan.
Sebagai informasi, Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai lokasi pilot project untuk pembangunan center of safety yang nantinya akan diterapkan di destinasi lain.
Labuan Bajo juga merupakan lokasi pilot project untuk penerapan pengelolaan sampah plastik di destinasi wisata bahari sebagai aksi dari Permen Parekraf Nomor 5 tahun 2020 yang membutuhkan dukungan dari pemda untuk implementasinya.
Angela menambahkan, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Taman Nasional Komodo dan Labuan Bajo juga perlu terus berbenah dalam membangun destinasi dan kawasan wisata baru, termasuk dalam menyiapkan NTT sebagai venue utama dan supporting venue perhelatan ASEAN Summit dan G20 tahun 2023. Perlu dilakukan upaya maksimal agar agenda ASEAN Summit dan G20 dapat terlaksana dengan baik agar menjadi satu lagi wujud dari kemajuan Indonesia. (Lihat foto: Presiden Tinjau Pengembangan Prasarana di Labuan Bajo )
tulis komentar anda