Survei DBS: Pandemi Percepat Perubahan Perilaku Konsumen
Rabu, 07 Oktober 2020 - 10:08 WIB
JAKARTA - Survei yang dilakukan oleh DBS Group Research menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan tren perilaku konsumen di Indonesia, serta mengubah perusahaan-perusahaan di sektor konsumsi beradaptasi akibat pandemi.
Covid-19 berdampak pada PDB Indonesia yang diperkirakan akan mengalami kontraksi paling tidak sebesar 1% pada 2020 dari perkiraan pertumbuhan sebelumnya yang sebesar 5%.
"Survei kami menunjukkan bahwa pandemi mempercepat perubahan tren perilaku konsumen di Indonesia," tulis manajemen di Jakarta Rabu (7/9/2020). ( Baca juga:3 Emiten Grup Astra Akan Bayar Dividen Bulan Ini, Cek Infonya! )
Karena pandemi Covid-19, ekspektasi jangka panjang (yaitu pengeluaran untuk makanan akan menurun) tetap sama, tetapi memperkirakan perubahan antara 2020-2022.
Sebagai persentase dari total keranjang konsumsi, kini DBS Group Research memproyeksikan makanan menjadi lebih tinggi, sebesar 50,1%, pada 2020 (vs 49% sebelumnya) dan secara bertahap menurun seiring dengan pemulihan ekonomi pada 2021-2022.
DBS Group Research juga melakukan wawancara dengan beberapa perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) untuk membahas dampak pandemi ini, mengetahui cara mereka beradaptasi serta pandangan mereka terhadap prospeknya. ( Baca juga:Azerbaijan Akui Gunakan Drone Turki dalam Konflik di Nagorno-Karabakh )
"Perusahaan yang kami wawancarai tampaknya masih mampu mengatasi keadaan dengan baik, meskipun terdapat persamaan di antara mereka. Ada ketidakpastian tentang apa yang akan dihadapi pada masa depan, serta kebutuhan untuk fokus ke diversifikasi, baik produk, geografi, saluran penjualan, dan lain lain," katanya.
Covid-19 berdampak pada PDB Indonesia yang diperkirakan akan mengalami kontraksi paling tidak sebesar 1% pada 2020 dari perkiraan pertumbuhan sebelumnya yang sebesar 5%.
"Survei kami menunjukkan bahwa pandemi mempercepat perubahan tren perilaku konsumen di Indonesia," tulis manajemen di Jakarta Rabu (7/9/2020). ( Baca juga:3 Emiten Grup Astra Akan Bayar Dividen Bulan Ini, Cek Infonya! )
Karena pandemi Covid-19, ekspektasi jangka panjang (yaitu pengeluaran untuk makanan akan menurun) tetap sama, tetapi memperkirakan perubahan antara 2020-2022.
Sebagai persentase dari total keranjang konsumsi, kini DBS Group Research memproyeksikan makanan menjadi lebih tinggi, sebesar 50,1%, pada 2020 (vs 49% sebelumnya) dan secara bertahap menurun seiring dengan pemulihan ekonomi pada 2021-2022.
DBS Group Research juga melakukan wawancara dengan beberapa perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) untuk membahas dampak pandemi ini, mengetahui cara mereka beradaptasi serta pandangan mereka terhadap prospeknya. ( Baca juga:Azerbaijan Akui Gunakan Drone Turki dalam Konflik di Nagorno-Karabakh )
"Perusahaan yang kami wawancarai tampaknya masih mampu mengatasi keadaan dengan baik, meskipun terdapat persamaan di antara mereka. Ada ketidakpastian tentang apa yang akan dihadapi pada masa depan, serta kebutuhan untuk fokus ke diversifikasi, baik produk, geografi, saluran penjualan, dan lain lain," katanya.
(uka)
tulis komentar anda