Orang Indonesia Paling Optimistis Akan Adanya Peningkatan Ekonomi

Jum'at, 16 Oktober 2020 - 13:53 WIB
Pengunjung mengenakan masker dan face shield saat berada di pusat perbelanjaan Mal Pondok Indah, Jakarta, Minggu(12/09/2020). Foto/Dok SINDOphoto/Yorri Farli
JAKARTA - Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi perekonomian negara-negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Berdasarkan hasil survei terbaru Ipsos, mayoritas masyarakat di Asia Tenggara merasa situasi ekonomi di negara mereka tidak baik, bahkan sangat buruk.

Sedangkan hasil survei untuk Indonesia sendiri, terlihat bahwa 57% masyarakat merasa situasi perekonomian Indonesia dalam keadaan buruk, 17% merasa sangat buruk.

Dibandingkan dengan hasil survei gelombang pertama Mei 2020 (yang mana saat itu negara-negara berada di tengah-tengah penerapan larangan dan pembatasan ketat, Asia Tenggara melaporkan adanya peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya untuk Indonesia dan Filipina yang paling menunjukkan peningkatan signifikan.

( )

Untuk Indonesia sendiri pada hasil survei gelombang pertama, 84% responden mengaku merasakan penurunan pendapatan, sedangkan pada survei gelombang kedua ini, sebanyak 74% responden merasakan penurunan pendapatan mereka, yang mana persentase ini turun 10% dibandingkan hasil survei gelombang pertama Mei lalu (84%).



Sementara itu ketika disurvey perihal kondisi 6 bulan ke depan dari sekarang, di antara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia muncul sebagai negara paling optimis akan adanya perbaikan ekonomi pada 6 bulan ke depan dibandingkan negara lain dengan persentase 75%, disusul oleh Vietnam sebesar 54%, dan Filipina 50%. Sedangkan mayoritas masyarakat Singapura justru merasa pesimis dan hanya 28% yang berharap perekonomian dalam negeri mereka akan meningkat.

Direktur Pelaksana Ipsos di Indonesia, Soeprapto Tan menyampaikan, melihat perkembangan hasil survei gelombang kedua yang dilakukan Ipsos untuk kawasan Asia Tenggara, mayoritas masyarakat Indonesia masih memiliki optimis yang tinggi akan adanya perbaikan ekonomi domestik di Indonesia secara keseluruhan, terlebih jika dibandingkan dengan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.

"Perlu kami tekankan bahwa ketika survei gelombang kedua ini dilakukan, DKI Jakarta sebagai Ibu Kota dan pusat mayoritas aktivitas bisnis, sedang dalam status penerapan PSBB ketat kedua," ujarnya di Jakarta, Jumat (16/10/2020).

Bila dilihat dari hasil survei yang ada, penerapan PSBB ini tidak berpengaruh secara signifikan pada optimisme masyarakat terhadap situasi kondisi ekonomi di Indonesia.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More