Gelagat Baik, Kredit Baru Meningkat Terbesar untuk Modal Kerja
Jum'at, 16 Oktober 2020 - 13:43 WIB
JAKARTA - Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) menunjukkan pertumbuhan triwulanan (qtq) kredit baru pada triwulan III/2020 meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Berdasarkan jenis penggunaan, meningkatnya pertumbuhan kredit baru terjadi pada seluruh jenis kredit, dengan kenaikan terbesar pada jenis kredit modal kerja.
(Baca Juga: Bulan Inklusi Keuangan, OJK Optimalkan Penyaluran Kredit UKM)
Pertumbuhan ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada triwulan III/2020 sebesar 50,6%, lebih baik dibandingkan dengan -33,9% pada triwulan sebelumnya. Namun, pertumbuhan kredit ini tetap masih lebih rendah jika dibandingkan dengan 68,3% pada triwulan III/2019.
"Pada triwulan IV/2020, pertumbuhan kredit baru diprakirakan meningkat, meski tidak setinggi periode yang sama pada tahun sebelumnya," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko di Jakarta, Jumat (16/10/2020).
Standar penyaluran kredit pada triwulan IV/2020 diprakirakan tidak seketat periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 8,1%, lebih rendah dibandingkan dengan 11,0% pada triwulan sebelumnya.
(Baca Juga: Gans...! Bunga Kredit Sudah Turun, Waktunya Ngutang Nih)
Keketatan standar penyaluran kredit terindikasi akan berkurang pada seluruh jenis kredit, terutama kredit kepada debitur usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Hasil survei mengindikasikan pertumbuhan kredit melambat untuk keseluruhan tahun 2020. "Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2020 sebesar 2,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan realisasi kredit pada 2019 sebesar 6,1% (yoy)," ungkapnya.
(Baca Juga: Bulan Inklusi Keuangan, OJK Optimalkan Penyaluran Kredit UKM)
Pertumbuhan ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada triwulan III/2020 sebesar 50,6%, lebih baik dibandingkan dengan -33,9% pada triwulan sebelumnya. Namun, pertumbuhan kredit ini tetap masih lebih rendah jika dibandingkan dengan 68,3% pada triwulan III/2019.
"Pada triwulan IV/2020, pertumbuhan kredit baru diprakirakan meningkat, meski tidak setinggi periode yang sama pada tahun sebelumnya," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko di Jakarta, Jumat (16/10/2020).
Standar penyaluran kredit pada triwulan IV/2020 diprakirakan tidak seketat periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 8,1%, lebih rendah dibandingkan dengan 11,0% pada triwulan sebelumnya.
(Baca Juga: Gans...! Bunga Kredit Sudah Turun, Waktunya Ngutang Nih)
Keketatan standar penyaluran kredit terindikasi akan berkurang pada seluruh jenis kredit, terutama kredit kepada debitur usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Hasil survei mengindikasikan pertumbuhan kredit melambat untuk keseluruhan tahun 2020. "Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2020 sebesar 2,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan realisasi kredit pada 2019 sebesar 6,1% (yoy)," ungkapnya.
(fai)
tulis komentar anda