Akan Rampung Desember Ini, Yuk Intip 2 Bendungan Garapan Brantas Abipraya
Rabu, 21 Oktober 2020 - 10:45 WIB
JAKARTA - Dua Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sedang digarap oleh PT Brantas Abipraya (Persero), yaitu Bendungan Tukul dan Bendungan Tapin ditargetkan selesai pada Desember 2020. Hal ini guna mendukung Pemerintah dalam rangka meningkatkan volume tampungan air di Indonesia serta ketahanan air dan pangan nasional.
“Ya, kedua bendungan ini telah melewati masa pengisian atau impounding pada awal Oktober ini. Bendungan Tukul pada 1 Oktober dan Bendungan Tapin pada 9 Oktober,” ujar Anwar Khoirudin, General Manager Divisi Operasi 2 Brantas Abipraya.
Ditambahkannya, dua bendungan ini diharapkan akan membantu pemenuhan kebutuhan target ketahanan air dan pangan secara nasional, khususnya penyediaan air baku sebesar 54,81 m3/detik pada 2024 sesuai target yang disasar Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).
Bendungan Tukul yang berada di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Pacitan, Jawa Timur ini mulai dikerjakan oleh Brantas Abipraya pada tahun 2013 dan mulai dilaksanakan pengisian awal di awal Oktober. Bendungan ini nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pacitan melalui penyediaan air bersih, dikarenakan bendungan ini memiliki daya tampung 56,77 meter kubik dan diproyeksikan dapat mensuplai air baku 300 liter per detik. Tak hanya itu keberadaannya ini juga mampu mengaliri lahan irigasi seluas 600 hektare (ha), sementara untuk tinggi bangunan bendungan ini mencapai 70 meter.
Selain Bendungan Tukul, Brantas Abipraya juga menargetkan menyelesaikan Bendungan Tapin Desember ini. Berlokasi di Desa Pipitak Jaya, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Anwar mengatakan pembangunan bendungan ini merupakan bukti komitmen Brantas Abipraya yang turut upaya meningkatkan kemajuan pembangunan pertanian di Kalsel, lebih khusus lagi kesejahteraan petani.
Bukannya tanpa alasan, bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 56,77 meter kubik, dengan layanan irigasi yang di Kabupaten Tapin sebesar 5.472 ha. Pengisian bendungan yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut ditandai dengan penutupan pintu terowongan pengelak oleh Bupati Tapin, HM Arifin Arpan (9/10/2020). Arifin berharap masyarakat di wilayah sekitar bendungan bisa sama-sama menjaga dan memelihara bendungan tersebut.
Fokus berkontribusi mendorong ketahanan pangan di Indonesia, Brantas Abipraya semangat membangun 12 bendungan dan pekerjaan irigasi yang tersebar diberbagai titik wilayah di Indonesia, “Semangat kami (Brantas Abipraya) dalam mendedikasikan diri kepada negeri ini adalah bukti nyata telah dijalankannya nilai-nilai BUMN yaitu AKHLAK,” ujar Anwar.
Bukannya tanpa alasan, AKHLAK sendiri adakah nilai yang dimiliki BUMN yang terdiri dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Sebagai penerapan nilai Loyal, melalui semangat membangun negeri, Abipraya tunjukkan nasionalismenya kepada Indonesia.
“Ya, kedua bendungan ini telah melewati masa pengisian atau impounding pada awal Oktober ini. Bendungan Tukul pada 1 Oktober dan Bendungan Tapin pada 9 Oktober,” ujar Anwar Khoirudin, General Manager Divisi Operasi 2 Brantas Abipraya.
Ditambahkannya, dua bendungan ini diharapkan akan membantu pemenuhan kebutuhan target ketahanan air dan pangan secara nasional, khususnya penyediaan air baku sebesar 54,81 m3/detik pada 2024 sesuai target yang disasar Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).
Bendungan Tukul yang berada di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Pacitan, Jawa Timur ini mulai dikerjakan oleh Brantas Abipraya pada tahun 2013 dan mulai dilaksanakan pengisian awal di awal Oktober. Bendungan ini nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pacitan melalui penyediaan air bersih, dikarenakan bendungan ini memiliki daya tampung 56,77 meter kubik dan diproyeksikan dapat mensuplai air baku 300 liter per detik. Tak hanya itu keberadaannya ini juga mampu mengaliri lahan irigasi seluas 600 hektare (ha), sementara untuk tinggi bangunan bendungan ini mencapai 70 meter.
Selain Bendungan Tukul, Brantas Abipraya juga menargetkan menyelesaikan Bendungan Tapin Desember ini. Berlokasi di Desa Pipitak Jaya, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Anwar mengatakan pembangunan bendungan ini merupakan bukti komitmen Brantas Abipraya yang turut upaya meningkatkan kemajuan pembangunan pertanian di Kalsel, lebih khusus lagi kesejahteraan petani.
Bukannya tanpa alasan, bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 56,77 meter kubik, dengan layanan irigasi yang di Kabupaten Tapin sebesar 5.472 ha. Pengisian bendungan yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut ditandai dengan penutupan pintu terowongan pengelak oleh Bupati Tapin, HM Arifin Arpan (9/10/2020). Arifin berharap masyarakat di wilayah sekitar bendungan bisa sama-sama menjaga dan memelihara bendungan tersebut.
Fokus berkontribusi mendorong ketahanan pangan di Indonesia, Brantas Abipraya semangat membangun 12 bendungan dan pekerjaan irigasi yang tersebar diberbagai titik wilayah di Indonesia, “Semangat kami (Brantas Abipraya) dalam mendedikasikan diri kepada negeri ini adalah bukti nyata telah dijalankannya nilai-nilai BUMN yaitu AKHLAK,” ujar Anwar.
Bukannya tanpa alasan, AKHLAK sendiri adakah nilai yang dimiliki BUMN yang terdiri dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Sebagai penerapan nilai Loyal, melalui semangat membangun negeri, Abipraya tunjukkan nasionalismenya kepada Indonesia.
(alf)
tulis komentar anda