Teknologi Tingkatkan Produktivitas dan Daya Saing Industri Gula
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 04:14 WIB
Pengerjaan konstruksi pabrik gula yang diresmikan Presiden ini dimulai pada awal 2017 silam dan mulai berproduksi pada Agustus tahun 2020. Kapasitas pengolahan tebu pabrik ini sebanyak 8.000 ton cane per day (TCD), yang mampu ditingkatkan hingga 12.000 TCD. Dengan kapasitas tersebut, pabrik mampu memproduksi gula kristal putih sebanyak 800 hingga 1.200 ton per hari.
PT PAG Bombana akan menjadi pabrik gula dengan jumlah produksi terbesar di Indonesia yang dimiliki oleh pengusaha dalam negeri. Perusahaan ini juga didukung dengan sumber bahan baku area tebu inti plasma sebesar 22.797 hektare.
“Yang patut dibanggakan juga dari investasi ini adalah mereka mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Dalam operasionalnya, kebun dan pabrik ini dapat membuka lapangan kerja hingga 15.000 orang,” ungkap Menperin.
(
)
Sementara itu, Direksi PT PAG Bombana Arif Efendi menyampaikan, pabriknya sudah menggunakan teknologi canggih yang didukung otomatisasi. Hal ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. “Dengan demikian, kami mampu menghasilkan produk dengan incumsa di bawah 100 UI dan total Losis di bawah 1,8 pol gula," ungkapnya.
PT PAG Bombana bertekad untuk turut berpartisipasi dalam upaya pemerintah mewujudkan swasembada gula dan ketahanan pangan. “Dengan kapasitas produksi yang cukup besar, kami berkomitmen memenuhi kuota gula Indonesia bagian timur dengan harga di bawah HET. Sehingga masyarakat mampu menikmati harga gula yang wajar,” tutur Arif.
PT PAG Bombana akan menjadi pabrik gula dengan jumlah produksi terbesar di Indonesia yang dimiliki oleh pengusaha dalam negeri. Perusahaan ini juga didukung dengan sumber bahan baku area tebu inti plasma sebesar 22.797 hektare.
“Yang patut dibanggakan juga dari investasi ini adalah mereka mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Dalam operasionalnya, kebun dan pabrik ini dapat membuka lapangan kerja hingga 15.000 orang,” ungkap Menperin.
(
Baca Juga
Sementara itu, Direksi PT PAG Bombana Arif Efendi menyampaikan, pabriknya sudah menggunakan teknologi canggih yang didukung otomatisasi. Hal ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. “Dengan demikian, kami mampu menghasilkan produk dengan incumsa di bawah 100 UI dan total Losis di bawah 1,8 pol gula," ungkapnya.
PT PAG Bombana bertekad untuk turut berpartisipasi dalam upaya pemerintah mewujudkan swasembada gula dan ketahanan pangan. “Dengan kapasitas produksi yang cukup besar, kami berkomitmen memenuhi kuota gula Indonesia bagian timur dengan harga di bawah HET. Sehingga masyarakat mampu menikmati harga gula yang wajar,” tutur Arif.
(ind)
tulis komentar anda