Awas Rupiah Tertekan, Dolar AS Banjir Sentimen Positif
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 08:48 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan akhir pekan hari ini diprediksi bakal melemah yang merupakan efek dari penguatan dolar Amerika Serikat (USD). Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, stimulus fiskal AS yang masih juga belum disepakati memberikan sentimen negatif ke pasar keuangan pagi ini.
"Selain antara pemerintah AS dan DPR yang dikuasai Demokrat, pemerintah AS juga mendapatkan ketidaksepakatan dengan Senat yang dikuasai Republik," kata Ariston di Jakarta, Jumat (23/10/2020).
(Baca Juga: Stimulus AS Jadi Pukulan Ganda Bagi USD, Peluang Kurs Rupiah Perkasa )
Dia melanjutkan, ini mendorong penguatan dollar AS terhadap nilai tukar utama dunia pagi ini dan berpotensi menekan rupiah juga. Semalam juga data ekonomi AS menunjukkan perbaikan seperti data klaim tunjangan pengangguran mingguan yang menurun dan data penjualan rumah yang meningkat.
(Baca Juga: Sepanjang 2020, Aliran Modal Asing Keluar Rp166,82 Triliun )
"Data yang bagus ini turut mendorong penguatan dollar AS. Potensi pelemahan rupiah hari ini dengan kisaran Rp14.600 hingga Rp14.750," paparnya.
"Selain antara pemerintah AS dan DPR yang dikuasai Demokrat, pemerintah AS juga mendapatkan ketidaksepakatan dengan Senat yang dikuasai Republik," kata Ariston di Jakarta, Jumat (23/10/2020).
(Baca Juga: Stimulus AS Jadi Pukulan Ganda Bagi USD, Peluang Kurs Rupiah Perkasa )
Dia melanjutkan, ini mendorong penguatan dollar AS terhadap nilai tukar utama dunia pagi ini dan berpotensi menekan rupiah juga. Semalam juga data ekonomi AS menunjukkan perbaikan seperti data klaim tunjangan pengangguran mingguan yang menurun dan data penjualan rumah yang meningkat.
(Baca Juga: Sepanjang 2020, Aliran Modal Asing Keluar Rp166,82 Triliun )
"Data yang bagus ini turut mendorong penguatan dollar AS. Potensi pelemahan rupiah hari ini dengan kisaran Rp14.600 hingga Rp14.750," paparnya.
(akr)
tulis komentar anda