Kesehatan Reproduksi Remaja Pengaruhi Daya Saing Indonesia Lho...

Rabu, 04 November 2020 - 12:06 WIB
Pemerintah perlu merumuskan kebijakan menyeluruh untuk pengembangan remaja agar mampu berdaya saing. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, isu kesehatan reproduksi remaja menjadi bagian penting dari narasi besar Indonesia dalam penguatan daya saing global dan transisi demokrasi khususnya bonus demografi.

Dalam peringkat Global Competitiveness Index 4.0 atau indeks daya saing global 4.0, terdapat sejumlah kriteria-kriteria strategis, yaitu kriteria seperti stabilitas ekonomi, kesehatan, ukuran pasar tenaga kerja, dan prinsip sistem seperti dinamika bisnis dan kapabilitas koperasi.

(Baca Juga: Bonus Demografi Peluang Emas Lahirkan Teknopreneur Milenial)



"Hal ini menandakan kebijakan yang kita tempuh di sektor kesehatan akan berpengaruh penting di dalam pengukuran tingkat daya saing Indonesia," ujarnya pada Webinar Kesehatan Reproduksi dan Kelahiran Remaja, Rabu (4/11/2020).

Suharso melanjutkan, selain aspek daya saing kesehatan reproduksi remaja, perhatian terhadap usia remaja harus didekati dari berbagai sisi baik pendekatan pendidikan, kesehatan, dan pendekatan keagamaan. Harapannya langkah-langkah ini untuk melindungi remaja dari perkawinan anak, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, infeksi menular seksual HIV dan kekerasan seksual.

"Artinya, kita semua baik pemerintah dan para pemangku kepentingan perlu merumuskan langkah yang menyeluruh untuk pengembangan remaja agar mampu mempunyai atau mempunyai kapasitas untuk berdaya saing," jelasnya.

Menurut dia, dalam kerangka sosial di Indonesia dewasa ini kehidupan remaja dihadapkan dengan berbagai konteks sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Kebijakan sosial yang berbeda di setiap daerah, tren penduduk yang meningkat di kawasan perkotaan dengan gaya hidup, urban lifestyle yang dinamis dan keterbukaan informasi global menjadi salah satu tantangan dalam langkah-langkah terhadap kehidupan remaja Indonesia.

"Di satu sisi sosial merupakan peluang bagi remaja Indonesia untuk menciptakan inovasi dan kreasi baru di sektor ekonomi dan sektor publik lainnya. Sementara di sisi lain setting sosial yang terbuka ini berpengaruh terhadap pola kehidupan remaja yang terbuka ke hal-hal negatif disebut kehidupan reproduksi remaja," tuturnya.

(Baca Juga: UU Cipta Kerja, Strategi Pemerintah Hadapi Bonus Demografi)

Suharso menuturkan, salah satu langkah terobosan yang dilakukan pemerintah adalah mendorong reformasi sistem kesehatan nasional. Ini sejalan dengan pembangunan nasional dalam RPJMN 2020-2024, yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

Lebih lanjut ditekankan pada rencana kerja pemerintah tahun 2021 bahwa reformasi sistem kesehatan nasional menjadi salah satu fokus pembangunan dengan pendekatan pada peningkatan kesehatan ibu anak keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

"Langkah ini didekatkan pula dengan berbagai pendekatan sosial ekonomi budaya dan kelembagaan yang bersifat kolaboratif dalam penanganan kesehatan reproduksi remaja," tandasnya.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More