Bidik Motor Listrik RI, Oyika Gandeng Produsen Lokal
Jum'at, 06 November 2020 - 10:29 WIB
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong industri automotif di dalam negeri untuk menyiapkan kendaraan bertenaga baterai di Indonesia. Selain mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, pengembangan kendaraan listrik juga agar tercipta ekosistem industri manufaktur yang baru. Salah satunya terkait dengan industri manufaktur baterai.
Salah satu perusahaan asal Singapura, Oyika, menggandeng beberapa produsen lokal untuk mengembangkan motor listrik (e-motorbike) dengan mengembangkan baterai motor listrik habis pakai. Melalui PT Oyika Powered Solutions Oyika mendesain agar pengendara motor listrik bisa menukar baterainya yang hampir habis dengan baterai yang terisi penuh di stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU). (Baca: Amalan Ringan Ini Bisa Menjadi Pembuka Berkah)
”Kami bekerja sama dengan beberapa merek sepeda motor listrik terkemuka buatan lokal dan mengubah sepeda motor mereka menjadi sepeda motor listrik pintar,” ujar Presdir PT Oyika Powered Solution Larry Lim di Jakarta kemarin. Saat ini tercatat setidaknya ada 120 juta sepeda motor di Indonesia dengan populasi sepeda motor listrik hanya 0,1%.
Indonesia merupakan pasar sepeda motor terbesar ketiga di dunia setelah India dan China. Sepeda motor mewakili lebih dari 85% dari total populasi kendaraan Indonesia. “Dengan demikian pengenalan sepeda motor listrik adalah cara tercepat untuk mengurangi total emisi kendaraan,” paparnya.
Oyika memilih Indonesia sebagai tempat perakitan baterai pintar yang dilengkapi dengan teknologi IoT (internet of things). Sel-sel baterai Oyika berasal dari Murata Jepang dan telah dilakukan uji coba sejak Juli 2020. Ada 11 SPBKLU yang disebar di Jakarta untuk uji coba tahap awal dengan menggandeng peritel Alfamart. ’’Kami berencana memasang 1.000 SPBKLU di Jakarta pada tahun 2021,” sebutnya. (Baca juga: Mendikbud Sosialisasikan Perubahan Skema Dana Bos)
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meresmikan SPBKLU. Diharapkan SPBKLU ini dapat menjadi salah satu solusi percepatan terbentuknya ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Melalui SPBKLU, pengisian ulang baterai dapat dilakukan dengan lebih cepat karena dukungan infrastruktur penukaran baterai. Pengemudi kendaraan bermotor listrik tinggal menukar baterai kendaraan yang hampir habis dengan baterai yang sudah terisi di rak penyimpanan dan hanya membutuhkan waktu sekitar 3 menit.
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menyebutkan, operasional SPBKLU ini merupakan komitmen Kementerian ESDM dalam mendukung program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No 55 Tahun 2019. (Lihat videonya: Status Gunung Merapi Naik ke Level Siaga)
Dalam melaksanakan salah satu ketentuan perpres tersebut, Kementerian ESDM mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM No 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai . SPBKLU merupakan salah satu yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM tersebut. (Anton C)
Salah satu perusahaan asal Singapura, Oyika, menggandeng beberapa produsen lokal untuk mengembangkan motor listrik (e-motorbike) dengan mengembangkan baterai motor listrik habis pakai. Melalui PT Oyika Powered Solutions Oyika mendesain agar pengendara motor listrik bisa menukar baterainya yang hampir habis dengan baterai yang terisi penuh di stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU). (Baca: Amalan Ringan Ini Bisa Menjadi Pembuka Berkah)
”Kami bekerja sama dengan beberapa merek sepeda motor listrik terkemuka buatan lokal dan mengubah sepeda motor mereka menjadi sepeda motor listrik pintar,” ujar Presdir PT Oyika Powered Solution Larry Lim di Jakarta kemarin. Saat ini tercatat setidaknya ada 120 juta sepeda motor di Indonesia dengan populasi sepeda motor listrik hanya 0,1%.
Indonesia merupakan pasar sepeda motor terbesar ketiga di dunia setelah India dan China. Sepeda motor mewakili lebih dari 85% dari total populasi kendaraan Indonesia. “Dengan demikian pengenalan sepeda motor listrik adalah cara tercepat untuk mengurangi total emisi kendaraan,” paparnya.
Oyika memilih Indonesia sebagai tempat perakitan baterai pintar yang dilengkapi dengan teknologi IoT (internet of things). Sel-sel baterai Oyika berasal dari Murata Jepang dan telah dilakukan uji coba sejak Juli 2020. Ada 11 SPBKLU yang disebar di Jakarta untuk uji coba tahap awal dengan menggandeng peritel Alfamart. ’’Kami berencana memasang 1.000 SPBKLU di Jakarta pada tahun 2021,” sebutnya. (Baca juga: Mendikbud Sosialisasikan Perubahan Skema Dana Bos)
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meresmikan SPBKLU. Diharapkan SPBKLU ini dapat menjadi salah satu solusi percepatan terbentuknya ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Melalui SPBKLU, pengisian ulang baterai dapat dilakukan dengan lebih cepat karena dukungan infrastruktur penukaran baterai. Pengemudi kendaraan bermotor listrik tinggal menukar baterai kendaraan yang hampir habis dengan baterai yang sudah terisi di rak penyimpanan dan hanya membutuhkan waktu sekitar 3 menit.
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menyebutkan, operasional SPBKLU ini merupakan komitmen Kementerian ESDM dalam mendukung program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No 55 Tahun 2019. (Lihat videonya: Status Gunung Merapi Naik ke Level Siaga)
Dalam melaksanakan salah satu ketentuan perpres tersebut, Kementerian ESDM mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM No 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai . SPBKLU merupakan salah satu yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM tersebut. (Anton C)
(ysw)
tulis komentar anda