Ngeri, UMKM Benar-benar Mati Suri Dihajar Corona
Jum'at, 06 November 2020 - 16:17 WIB
JAKARTA - Resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19 benar-benar memukul para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) . Di tengah keseulitan ekonomi akibat wabah Covid-19 posisi UMKM boleh dibilang mati suri akibat penjualannya merosotnya tajam.
Tak tanggung-tanggung, rata-rata omzet harian UMKM amblas mencapai 90% hanya tinggal rata-rata 15-10% dibandingkan kondisi normal. Padahal jika dileola dengan baik, sektor usaha mikro kecil dan menengah bisa menjadi ujung tombak penyelamat ekonomi dari keterpurukan saat ini. Maka dari itu, sinergi antara pelaku UMKM dengan perbankan harus dilakukan.
"Kemarin juga sudah ada pengumuman dimana kuartal III kita tumbuh dikit dibandingkan kuartal II. Dan kebanyakan di drive oleh belanja negara," ujar Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata saat webinar di Jakarta, Jumat (6/11/2020).
Para pelaku usaha kecil pun harus memutar otak untuk dapat beradaptasi dengan perubahan sekitar. Untuk bertahan hidup, usaha-usaha kecil ini mengalihkan penjualan ke e-commerce. Selama pandemi, terjadi peningkatan transaksi daring sebesar 69%. Menurut Survey Sensum & Neuro Sensum, 59% UMKM berubah fokus ke penjualan daring agar tetap bertahan. Ancaman krisis ekonomi akibat pandemi memaksa pebisnis, dari kelas mikro sampai perusahaan besar, membuka mata lebar-lebar untuk menemukan peluang di tengah kesulitan.
Bahkan menurut Leo, selama pandemi Covid-19 sangat banyak menelurkan sektor UMKM baru atau pelaku usaha baru dan itu perlu didorong oleh pemerintah. "UMKM yang baru ini tumbuh saat pandemi. Jadi bankelity ya harus ditingkatkan. Kuncinya bagaimana kita bisa gabungkan berbagai macam sumber dari UMKM agar bisa menghasilkan positioning UMKM yang sebelumnya unbankable jadi bankable," papar dia.
Dia melanjutkan, Smesco juga akan membagikan informasi tentang kondisi makroekonomi di tengah pandemi, apa saja risiko dan peluang yang ada, bantuan pemerintah, cara untuk bertahan di tengah krisis. Selain itu pihaknya juga mengadakan peluncuran program terbaru Smesco untuk mendukung UMKM Indonesia yang akan disiarkan gratis secara daring, tanpa registrasi pada tanggal 7-8 November 2020 di Youtube Smesco.
Tak tanggung-tanggung, rata-rata omzet harian UMKM amblas mencapai 90% hanya tinggal rata-rata 15-10% dibandingkan kondisi normal. Padahal jika dileola dengan baik, sektor usaha mikro kecil dan menengah bisa menjadi ujung tombak penyelamat ekonomi dari keterpurukan saat ini. Maka dari itu, sinergi antara pelaku UMKM dengan perbankan harus dilakukan.
"Kemarin juga sudah ada pengumuman dimana kuartal III kita tumbuh dikit dibandingkan kuartal II. Dan kebanyakan di drive oleh belanja negara," ujar Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata saat webinar di Jakarta, Jumat (6/11/2020).
Para pelaku usaha kecil pun harus memutar otak untuk dapat beradaptasi dengan perubahan sekitar. Untuk bertahan hidup, usaha-usaha kecil ini mengalihkan penjualan ke e-commerce. Selama pandemi, terjadi peningkatan transaksi daring sebesar 69%. Menurut Survey Sensum & Neuro Sensum, 59% UMKM berubah fokus ke penjualan daring agar tetap bertahan. Ancaman krisis ekonomi akibat pandemi memaksa pebisnis, dari kelas mikro sampai perusahaan besar, membuka mata lebar-lebar untuk menemukan peluang di tengah kesulitan.
Bahkan menurut Leo, selama pandemi Covid-19 sangat banyak menelurkan sektor UMKM baru atau pelaku usaha baru dan itu perlu didorong oleh pemerintah. "UMKM yang baru ini tumbuh saat pandemi. Jadi bankelity ya harus ditingkatkan. Kuncinya bagaimana kita bisa gabungkan berbagai macam sumber dari UMKM agar bisa menghasilkan positioning UMKM yang sebelumnya unbankable jadi bankable," papar dia.
Dia melanjutkan, Smesco juga akan membagikan informasi tentang kondisi makroekonomi di tengah pandemi, apa saja risiko dan peluang yang ada, bantuan pemerintah, cara untuk bertahan di tengah krisis. Selain itu pihaknya juga mengadakan peluncuran program terbaru Smesco untuk mendukung UMKM Indonesia yang akan disiarkan gratis secara daring, tanpa registrasi pada tanggal 7-8 November 2020 di Youtube Smesco.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda