BTN Siap Kerja Sama dengan Perusahaan Jepang di Sektor Perumahan

Sabtu, 07 November 2020 - 11:26 WIB
Foto/dok
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) akan melakukan penjajakan kerja sama dengan beberapa perusahaan properti Jepang. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan yang telah dilakukan perseroan pada Januari lalu.

Dalam lawatan kunjungan kerja Menteri BUMN Erick Tohir ke Jepang pada 4-6 November 2020, salah satu poin yang akan dikembangkan sebagai kerja sama Indonesia dengan Jepang adalah sinergi dalam pembangunan dan pembiayaan perumahan di Indonesia, termasuk untuk memenuhi permintaan generasi muda atau para milenial. (Baca: Di Manakah Tempat Sifat Ikhlas Itu?)

“Ini menjadi fokus dalam pengembangan kerjasama pemerintah Indonesia dengan Jepang untuk mendukung sektor properti di Indonesia. Kami siap bekerja sama dan diharapkan dapat direalisasi pada 2021. Kami menyambut positif atas rencana tersebut dan BTN akan memberikan support untuk bagaimana kerjasama ini dapat segera direalisasi,” kata Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury saat mendampingi kunjungan kerja Menteri BUMN Erick Tohir di Tokyo, Jepang, kemarin.



Menurut Pahala, ada beberapa perusahaan properti Jepang yang akan diajak untuk kerja sama. Adapun perusahaan itu antara lain Panasonic Home. Kemudian pengembang properti lain asal Jepang yang bekerjasama dengan Perumnas yaitu IIDA Group Holding Indonesia (IGHD-Ind).

Pahala menuturkan, latar belakang kerja sama dengan pengembang asal Jepang tersebut adalah tingginya kebutuhan hunian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari tingginya permintaan rumah dengan jumlah backlog kepemilikan rumah sebesar 11,4 juta unit (data Kementerian PUPR), sementara rasio KPR terhadap PDB hanya sebesar 3% terendah di Asia Tenggara, sehingga dibutuhkan perluasan akses pembiayaan perumahan. (Baca juga: Perkuat Imunitas dengan Konsumsi Buah)

“Selain itu, dari sisi permintaan, rumah segmen menengah ke atas terus menggeliat didorong jumlah masyarakat kelas menengah yang terus meningkat sebagai bonus demografi,” jelas Pahala.

Selain dengan perusahaan properti Jepang, lanjut dia, BTN juga akan menjajaki kerja sama pembiayaan properti berjangka panjang dengan Japan Bank for International Cooperation atau JBIC. Kerja sama dengan JBIC diharapkan dapat mendorong ekspansi pembiayaan properti BTN, sehingga sinergi ini sekaligus dapat membantu pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan.

Pahala menjelaskan, BTN dan JBIC masih merundingkan sejumlah poin penting dan akan segera dimatangkan. Poin penting tersebut antara lain jumlah pinjaman yang akan diberikan JBIC kepada Bank BTN, suku bunga pinjaman dan penyaluran pembiayaan.

Pinjaman jangka Panjang sebagai dana pendamping BTN dalam pembiayaan perumahan adalah dengan skema unrevolving atau tidak bergulir. Semua pinjaman dalam bentuk dolar AS (USD) nantinya akan dilakukan swap ke dalam bentuk rupiah agar lebih efisien bagi BTN. (Lihat videonya: Pemda DKI Jakarta Berencana Perpanjang PSBB Transisi)

“Kami masih membahas apakah pinjaman JBIC untuk pinjaman konstruksi bagi proyek properti sejumlah pengembang Jepang yang akan bekerjasama dengan BUMN Properti di Indonesia, atau akan disalurkan dalam bentuk KPR atau KPA yang akan dikucurkan Bank BTN untuk konsumen yang membeli proyek properti hasil kolaborasi BUMN Properti Indonesia dengan developer Jepang,” jelas Pahala.

Untuk pinjaman konstruksi properti, jelas Pahala, dana pinjaman tersebut diharapkan dapat mengalir ke proyek perumahan yang menyasar segmen menengah ke atas atau proyek properti Transit Oriented Development atau TOD. (Rakhmat Baihaqi)
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More