Resmi Ditutup, Pameran Dagang Terbesar RI Catat Transaksi Sementara Rp9,52 Triliun
Selasa, 17 November 2020 - 16:54 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto resmi menutup gelaran pameran perdagangan terbesar RI (Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition/TEI-VE) ke-35 di Jakarta, Senin (16/11) kemarin. Berdasarkan laporan sampai hari terakhir penyelenggaraannya berhasil mencatat total nilai transaksi sementara sebesar USD 678,1 juta atau sekitar Rp9,52 triliun.
"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dan mendukung kegiatan ini. Transaksi TEI-VE meliputi perdagangan barang, investasi, dan jasa," ujar Mendag melalui keterangan resminya yang diterima SINDOnews, di Jakarta, Selasa (17/11/2020).
Menurut dia nilai transaksi tersebut masih akan terus bertambah, mengingat ada beberapa transaksi yang masih dalam tahap negosiasi hingga penutupan showcase produk pada 10 Desember 2020. Adapun rincian negara dengan transaksi perdagangan barang tertinggi di antaranya Jepang, Mesir, Australia, Malaysia, dan Belanda.
"Produk-produk dengan nilai transaksi terbesar yaitu kertas, kopi, kendaraan dan komponen kendaraan, produk industri strategis, serta rempah- rempah," ungkap Mendag.
Mendag menjelaskan sampai hari terakhir, TEI-VE ke-35 telah dikunjungi 7.156 orang yang berasal dari 127 negara. Selain itu, TEI-VE tahun ini juga mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas rekor ekshibisi produk ekspor terbanyak secara virtual.
Dia mengungkapkan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) transformasi kegiatan luring ke daring terus ditingkatkan dalam upaya menggenjot nilai tambah produk unggulan. Terkait upaya tersebut Kementerian Perdagangan telah mengesekusi berbagai kegiatan dalam gelaran TEI-VE tahun ini.
Mendag Agus turut mengapresiasinya para perwakilan perdagangan di luar negeri yang aktif mempromosikan TEI-VE dengan menggelar berbagai kegiatan seperti sosialisasi TEI-VE, pendampingan buyer dalam mencari produk Indonesia, membuka help desk, dan mengadakan business gathering. Selanjutnya, untuk mengawal tindak lanjut seluruh kerja sama peserta dengan buyer yang terjadi selama TEI-VE, para perwakilan perdagangan diharapkan terus mendampingi di setiap prosesnya.
"Pada pelaksanaan TEI-VE ke-35 ini kembali terlihat aktualisasi sinergi antar kementerian. Sinergi, koordinasi, dan kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha dalam peningkatan ekspor nasional akan terus kita tingkatkan di masa yang akan datang. Dengan begitu, kinerja ekspor akan terus meningkat serta memberi kontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian nasional," tutur Mendag.
"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dan mendukung kegiatan ini. Transaksi TEI-VE meliputi perdagangan barang, investasi, dan jasa," ujar Mendag melalui keterangan resminya yang diterima SINDOnews, di Jakarta, Selasa (17/11/2020).
Menurut dia nilai transaksi tersebut masih akan terus bertambah, mengingat ada beberapa transaksi yang masih dalam tahap negosiasi hingga penutupan showcase produk pada 10 Desember 2020. Adapun rincian negara dengan transaksi perdagangan barang tertinggi di antaranya Jepang, Mesir, Australia, Malaysia, dan Belanda.
"Produk-produk dengan nilai transaksi terbesar yaitu kertas, kopi, kendaraan dan komponen kendaraan, produk industri strategis, serta rempah- rempah," ungkap Mendag.
Mendag menjelaskan sampai hari terakhir, TEI-VE ke-35 telah dikunjungi 7.156 orang yang berasal dari 127 negara. Selain itu, TEI-VE tahun ini juga mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas rekor ekshibisi produk ekspor terbanyak secara virtual.
Dia mengungkapkan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) transformasi kegiatan luring ke daring terus ditingkatkan dalam upaya menggenjot nilai tambah produk unggulan. Terkait upaya tersebut Kementerian Perdagangan telah mengesekusi berbagai kegiatan dalam gelaran TEI-VE tahun ini.
Mendag Agus turut mengapresiasinya para perwakilan perdagangan di luar negeri yang aktif mempromosikan TEI-VE dengan menggelar berbagai kegiatan seperti sosialisasi TEI-VE, pendampingan buyer dalam mencari produk Indonesia, membuka help desk, dan mengadakan business gathering. Selanjutnya, untuk mengawal tindak lanjut seluruh kerja sama peserta dengan buyer yang terjadi selama TEI-VE, para perwakilan perdagangan diharapkan terus mendampingi di setiap prosesnya.
"Pada pelaksanaan TEI-VE ke-35 ini kembali terlihat aktualisasi sinergi antar kementerian. Sinergi, koordinasi, dan kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha dalam peningkatan ekspor nasional akan terus kita tingkatkan di masa yang akan datang. Dengan begitu, kinerja ekspor akan terus meningkat serta memberi kontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian nasional," tutur Mendag.
(nng)
tulis komentar anda