Impor Gula RI Periode Januari-Maret 2020 Capai USD480,6 juta
Kamis, 16 April 2020 - 11:34 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada dua komoditas yang pergerakan impornya cukup tinggi menjelang puasa. Pertama adalah impor gula dan yang kedua adalah bawang putih.
Harga dua komoditas itu mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir ini, sehingga pemerintah memutuskan untuk mengeluarkan izin impor untuk dua komoditas pangan tersebut. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengataka, untuk impor gula saat ini terus masuk untuk memenuhi stok jelang ramadhan.
Tercatat pada periode Januari hingga Maret, impor gula sudah tembus USD480,6 juta. "Impor gula, jadi kalau dilihat impor gula selama Januari hingga Maret 2020 itu nilainnya adalah sebesar USD480,6 juta," ujarnya dalam teleconfrence.
Adapun menurut data BPS, pasokan gula yang masuk pada Maret 2020 sendiri mencapai USD239,1 juta. Nilai ini mengalami kenaikan 24,86% dari Maret 2019 yang hanya di kisaran USD191,5 juta.
Selama Maret 2020 ini pasokan gula berasa dari Thailand sebanyak USD115,7 juta, Australia sebanyak USD103,9 juta, dan Brasil sebanyak USD18,9 juta. Pasokan gula tercatat masuk juga pada Februari 2020 sebanyak USD233,3 juta.
Nilai ini naik dari posisi Februari 2019 yang berada di kisaran USD128,8 juta. Negara pemasoknya adalah Thailand sebanyak USD192,1 juta dan Australia sebanyak USD41,2 juta. Jika dihitung dari angka Februari-Maret 2020, maka pasokan gula yang masuk ke Indonesia selama Januari 2020 cukup tipis. Nilainya hanya USD8,2 juta.
Sedangkan untuk impor bawang putih mengalami peningkatan pada maret 2020 ini. Tercatat, 18,8 juta impor bawang putih yang dilakukan pemerintah untuk memasok stok yang sudah menipis. Adapun impor bawang putih ini salah satu yang terbesar berasal dari China. Perdagangan China sendiri sudah kembali bangkit pasca berhasil recover dari virus corona. "Impor bawang putih yang memang sudah dipastikan," tegasnya.
Harga dua komoditas itu mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir ini, sehingga pemerintah memutuskan untuk mengeluarkan izin impor untuk dua komoditas pangan tersebut. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengataka, untuk impor gula saat ini terus masuk untuk memenuhi stok jelang ramadhan.
Tercatat pada periode Januari hingga Maret, impor gula sudah tembus USD480,6 juta. "Impor gula, jadi kalau dilihat impor gula selama Januari hingga Maret 2020 itu nilainnya adalah sebesar USD480,6 juta," ujarnya dalam teleconfrence.
Adapun menurut data BPS, pasokan gula yang masuk pada Maret 2020 sendiri mencapai USD239,1 juta. Nilai ini mengalami kenaikan 24,86% dari Maret 2019 yang hanya di kisaran USD191,5 juta.
Selama Maret 2020 ini pasokan gula berasa dari Thailand sebanyak USD115,7 juta, Australia sebanyak USD103,9 juta, dan Brasil sebanyak USD18,9 juta. Pasokan gula tercatat masuk juga pada Februari 2020 sebanyak USD233,3 juta.
Nilai ini naik dari posisi Februari 2019 yang berada di kisaran USD128,8 juta. Negara pemasoknya adalah Thailand sebanyak USD192,1 juta dan Australia sebanyak USD41,2 juta. Jika dihitung dari angka Februari-Maret 2020, maka pasokan gula yang masuk ke Indonesia selama Januari 2020 cukup tipis. Nilainya hanya USD8,2 juta.
Sedangkan untuk impor bawang putih mengalami peningkatan pada maret 2020 ini. Tercatat, 18,8 juta impor bawang putih yang dilakukan pemerintah untuk memasok stok yang sudah menipis. Adapun impor bawang putih ini salah satu yang terbesar berasal dari China. Perdagangan China sendiri sudah kembali bangkit pasca berhasil recover dari virus corona. "Impor bawang putih yang memang sudah dipastikan," tegasnya.
(ant)
tulis komentar anda