Jatim Bejo, Cara Khofifah Tingkatkan Peran Usaha Mikro Jawa Timur
Jum'at, 20 November 2020 - 00:19 WIB
JAKARTA - Pemanfaatan platform perdagangan elektonik business to business e-commerce (B2B) terus meningkat. Platform B2B e-commerce kini semakin populer digunakan oleh pembeli, terutama dari kalangan pemerintah, dalam melakukan transaksi pengadaan barang dan jasa. Hal ini didorong infrastruktur platform e-commerce yang lebih baik, keamanan dalam bertransaksi, keinginan agar transaksi menjadi transparan dan akuntabel, serta meningkatnya kebutuhan untuk melakukan transaksi bisnis secara daring selama pandemi.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur misalnya, mulai mengimplementasikan belanja di toko daring melalui program Jatim Bejo (Jawa Timur Belanja Online ). Program Jatim Bejo ditujukan untuk meningkatkan akuntabilitas pengadaan barang dan jasa melalui optimalisasi pemanfaatan e-marketplace dalam bentuk toko daring.
Dengan internalisasi ini, diharapkan terjadi percepatan, stimulus ekonomi daerah, sekaligus mobilisasi budaya belanja online pada perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jawa Timur dapat segera terwujud. ”Sehingga mampu memberikan kontribusi yang positif dalam peningkatan peran pelaku usaha mikro dan kecil, menciptakan perlindungan berusaha kepada pelaku usaha, baik pelaku usaha kecil maupun pelaku usaha menengah dan besar secara proporsional dan adil,” ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan tertulisnya Kamis (19/11/2020).
Pemprov Jatim menggandeng platform e-commerce yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan, PT Brilliant Ecommerce Berjaya (Mbiz). “Melalui program ini, kami akan mendukung pertumbuhan UKM di Jawa Timur,” kata CEO Mbiz, Rizal Paramarta. Selain menyediakan infrastruktur dan menyediakan layanan dukungan transaksi bagi pemerintah provinsi, kota dan kabupaten di Jawa Timur, Mbizmarket akan membantu membuka jaringan pasar bagi UKM di Jawa Timur secara nasional. ”Kami berharap usaha ini dapat secara nyata mempercepat laju pemulihan UKM yang terdampak pandemi COVID-19,”kata Rizal.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur misalnya, mulai mengimplementasikan belanja di toko daring melalui program Jatim Bejo (Jawa Timur Belanja Online ). Program Jatim Bejo ditujukan untuk meningkatkan akuntabilitas pengadaan barang dan jasa melalui optimalisasi pemanfaatan e-marketplace dalam bentuk toko daring.
Dengan internalisasi ini, diharapkan terjadi percepatan, stimulus ekonomi daerah, sekaligus mobilisasi budaya belanja online pada perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jawa Timur dapat segera terwujud. ”Sehingga mampu memberikan kontribusi yang positif dalam peningkatan peran pelaku usaha mikro dan kecil, menciptakan perlindungan berusaha kepada pelaku usaha, baik pelaku usaha kecil maupun pelaku usaha menengah dan besar secara proporsional dan adil,” ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan tertulisnya Kamis (19/11/2020).
Pemprov Jatim menggandeng platform e-commerce yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan, PT Brilliant Ecommerce Berjaya (Mbiz). “Melalui program ini, kami akan mendukung pertumbuhan UKM di Jawa Timur,” kata CEO Mbiz, Rizal Paramarta. Selain menyediakan infrastruktur dan menyediakan layanan dukungan transaksi bagi pemerintah provinsi, kota dan kabupaten di Jawa Timur, Mbizmarket akan membantu membuka jaringan pasar bagi UKM di Jawa Timur secara nasional. ”Kami berharap usaha ini dapat secara nyata mempercepat laju pemulihan UKM yang terdampak pandemi COVID-19,”kata Rizal.
(ton)
tulis komentar anda