BRI Pacu UMKM untuk Berkembang dan Wujudkan SDGs di Indonesia
Sabtu, 28 November 2020 - 00:28 WIB
JAKARTA - Peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk merealisasikan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia begitu besar. Karena itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus mendorong pelaku UMKM agar semakin tumbuh, berdaya saing, dan segera pulih dari masa sulit akibat pandemi Covid-19.
Pentingnya posisi UMKM bagi Indonesia terlihat dari besarnya jumlah tenaga kerja yang terserap sektor ini. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga 2018 lalu ada 116,97 juta orang, atau 98% tenaga kerja, yang berkegiatan di sektor ini.
Selain dari sisi penyerapan tenaga kerja, UMKM juga menyumbang Rp8.573,9 triliun (61,07%) PDB Indonesia (atas harga berlaku) per 2018. Karena perannya yang besar, UMKM harus dijaga dan dikembangkan agar semakin berdaya. (Baca Juga : Belum Sepenuhnya Melek, Baru 8 Juta UMKM Go Digital )
Direktur Utama BRI, Sunarso menuturkan, upaya menjaga dan mengembangkan UMKM sejatinya harus dilakukan bersama-sama.
BRI telah mulai melakukan hal ini dengan menjadikan UMKM sebagai pilar utama penyangga bisnis perusahaan.
“Fokus bisnis BRI adalah pengembangan UMKM. Kami terus berupaya agar UMKM bisa semakin mudah mendapat akses permodalan, memperluas pasar, dan meningkat kemampuan serta kualitas produknya. Ini harus dilakukan agar UMKM semakin kuat dan cepat membantu pencapaian target-target SDGs yang ditargetkan tercapai pada 2030,” ujar Sunarso di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Selama ini, mayoritas nasabah BRI adalah pelaku UMKM. Komposisi kredit yang disalurkan BRI terhadap UMKM telah mencapai 80,65% dari total kredit per kuartal III/2020.
“Ini merupakan milestone dari perseroan, dimana untuk pertama kalinya BRI mampu mencapai porsi kredit UMKM sebesar 80%. Padahal pencapaian tersebut targetkan di tahun 2022, dan BRI mampu menjawab tantangan tersebut lebih cepat,” beber Sunarso.
Pembiayaan yang diberikan BRI terhadap UMKM terpisah ke dalam sejumlah produk, mulai dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), KUR Super Mikro, dan Kredit Modal Kerja Tangguh. Seluruh pembiayaan bagi UMKM disalurkan dengan tingkat risiko kredit yang terkendali, serta tingkat bunga terjangkau.
Pentingnya posisi UMKM bagi Indonesia terlihat dari besarnya jumlah tenaga kerja yang terserap sektor ini. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga 2018 lalu ada 116,97 juta orang, atau 98% tenaga kerja, yang berkegiatan di sektor ini.
Selain dari sisi penyerapan tenaga kerja, UMKM juga menyumbang Rp8.573,9 triliun (61,07%) PDB Indonesia (atas harga berlaku) per 2018. Karena perannya yang besar, UMKM harus dijaga dan dikembangkan agar semakin berdaya. (Baca Juga : Belum Sepenuhnya Melek, Baru 8 Juta UMKM Go Digital )
Direktur Utama BRI, Sunarso menuturkan, upaya menjaga dan mengembangkan UMKM sejatinya harus dilakukan bersama-sama.
BRI telah mulai melakukan hal ini dengan menjadikan UMKM sebagai pilar utama penyangga bisnis perusahaan.
“Fokus bisnis BRI adalah pengembangan UMKM. Kami terus berupaya agar UMKM bisa semakin mudah mendapat akses permodalan, memperluas pasar, dan meningkat kemampuan serta kualitas produknya. Ini harus dilakukan agar UMKM semakin kuat dan cepat membantu pencapaian target-target SDGs yang ditargetkan tercapai pada 2030,” ujar Sunarso di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Selama ini, mayoritas nasabah BRI adalah pelaku UMKM. Komposisi kredit yang disalurkan BRI terhadap UMKM telah mencapai 80,65% dari total kredit per kuartal III/2020.
“Ini merupakan milestone dari perseroan, dimana untuk pertama kalinya BRI mampu mencapai porsi kredit UMKM sebesar 80%. Padahal pencapaian tersebut targetkan di tahun 2022, dan BRI mampu menjawab tantangan tersebut lebih cepat,” beber Sunarso.
Pembiayaan yang diberikan BRI terhadap UMKM terpisah ke dalam sejumlah produk, mulai dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), KUR Super Mikro, dan Kredit Modal Kerja Tangguh. Seluruh pembiayaan bagi UMKM disalurkan dengan tingkat risiko kredit yang terkendali, serta tingkat bunga terjangkau.
tulis komentar anda