Penanaman Padi Sistem Jajar Legowo Diyakini Tingkatkan Produktivitas

Sabtu, 05 Desember 2020 - 02:44 WIB
Petani memanfaatkan laboratorium lapangan sebagai wadah pembelajaran menanam padi varietas Inpari 32 dengan sistem Jajar Legowo. Foto: Dok. Pusluhtan
JAKARTA - Sistem penanaman padi Jajar Legowo 4:1 (Jarwo) membuka cakrawala petani di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara tentang populasi tanaman lebih 160.000 per hektare (ha). Fotosintesa atau penyinaran sinar matahari kepada tanaman pun lebih baik.

Sistem penanaman Jarwo menjadi fokus Sekolah Lapang (SL) yang digelar oleh IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program) di Desa Dipar Hataran, Kecamatan Jorlang Hataran. Peserta SL IPDMIP 30 orang dari Kelompok Tani (Poktan) Bandar Jaya, memanfaatkan laboratorium lapangan sebagai wadah pembelajaran seluas 0,1 ha dengan menanam padi varietas Inpari 32.

(Baca juga:Jakarta Selatan dan Purwakarta Kekurangan Penyuluh Pertanian)

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengingatkan peningkatan produktifitas tanaman padi adalah hal yang sangat penting saat ini. “Tuntutan pertanian saat ini adalah meningkatkan produktivitas dan meminimalisir losses seminimal mungkin. Salah satu upayanya dengan Sekolah Lapang IPDMIP,” kata Dedi Nursyamsi dalam keterangan tertulisnya.



(Baca juga:Keren, Aplikasi Ciptaan Unpad Bisa Deteksi Kualitas Tanaman Padi)

Menurutnya, hal itu sejalan dengan instruksi dan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo agar seluruh insan pertanian, khususnya petani dan penyuluh harus mendukung gerakan ketahanan pangan. “Serap ilmu yang bisa memajukan sektor pertanian, termasuk sekolah lapang IPDMIP agar produktivitas tanaman padi meningkat,” kata Mentan Syahrul.

SL topik Jarwo 4:1 didukung para penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Jorlang Hataran; penyuluh dan Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten (Distan Pemkab) Simalungun; District Project Implementation Unit (DPIU) Simalungun serta Konsultan IPDMIP.

(Baca juga:Mentan SYL Resmikan Unit Penggilingan Padi Bernilai Rp530 Juta di Bulukumba)

“Kegiatan SL IPDMIP dapat menjadi pedoman bagi petani untuk musim tanam berikutnya. Diharapkan peningkatan produktivitas saat ini maksimal lima ton menjadi tujuh ton per ha,” kata DPIU Simalungun, Kadar Situmorang seperti dilansir Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP (Pusluhtan).
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More