Jadi Mitra Vaksinasi Covid-19 Mandiri, Kadin Fokus Penyuntikan ke Karyawan
Senin, 07 Desember 2020 - 16:11 WIB
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menggandeng sejumlah asosiasi bisnis swasta dalam negeri untuk menjalankan vaksinasi mandiri pada 2021 mendatang. Salah satu asosiasi yang menjadi mitra pemerintah adalah Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
Ketua Kadin Rosan Roeslani menyambut baik kesempatan kerja sama tersebut. Dia menyebut, Kadin sudah berkoordinasi dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dan Menteri BUMN dalam melaksanakan proses vaksinasi.
Secara khusus, vaksinasi akan difokuskan kepada karyawan sejumlah perseroan yang ada di bawah Kadin. Langkah itu seiring dengan upaya dan konsentrasi manajemen untuk menjaga kesehatan karyawannya.
( )
“Kami sudah berkoordinasi beberapa kali dengan Ketua Pelaksana KPCPEN dan Menteri BUMN karena banyak pengusaha yang bersedia memberikan vaksinasi kepada para pegawainya. Hal ini karena kami concern dengan kesehatan karyawan kami selain juga tetap menjaga produktivitas kerjanya, belum lagi para pengusaha memiliki program CSR untuk membantu masyarakat sekitarnya," kata Rosan, Senin (7/12/2029).
Sebelumnya, Erick Thohir menegaskan, dalam vaksinasi bagi penduduk Indonesia membutuhkan waktu 8-9 bulan. Proyeksi waktu tersebut, jika BUMN menggandeng sejumlah perseroan swasta dalam melaksanakan proses penyuntikan vaksin Covid-19.
( )
Erick menghitung, bila vaksinasi hanya dilakukan PT Bio Farma (Persero) dan anggota holding BUMN Farmasi, dalam satu bulan penyuntikan vaksin hanya 2,3 juta orang dari total jumlah penduduk Indonesia. Ini karena adanya keterbatasan fasilitas kesehatan yang dimiliki negara.
"Tapi kalau kita bersama swasta menjadi 13 juta, Insya Allah vaksinasi bisa berjalan 8 sampai 9 bulan. Ini contoh konkret kenapa kita tidak mau menjadi menara gading,” ujar Erick.
Simak juga video: Menkes Tegaskan Vaksin Covid-19 Aman dan Lolos Uji Klinis
Ketua Kadin Rosan Roeslani menyambut baik kesempatan kerja sama tersebut. Dia menyebut, Kadin sudah berkoordinasi dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dan Menteri BUMN dalam melaksanakan proses vaksinasi.
Secara khusus, vaksinasi akan difokuskan kepada karyawan sejumlah perseroan yang ada di bawah Kadin. Langkah itu seiring dengan upaya dan konsentrasi manajemen untuk menjaga kesehatan karyawannya.
( )
“Kami sudah berkoordinasi beberapa kali dengan Ketua Pelaksana KPCPEN dan Menteri BUMN karena banyak pengusaha yang bersedia memberikan vaksinasi kepada para pegawainya. Hal ini karena kami concern dengan kesehatan karyawan kami selain juga tetap menjaga produktivitas kerjanya, belum lagi para pengusaha memiliki program CSR untuk membantu masyarakat sekitarnya," kata Rosan, Senin (7/12/2029).
Sebelumnya, Erick Thohir menegaskan, dalam vaksinasi bagi penduduk Indonesia membutuhkan waktu 8-9 bulan. Proyeksi waktu tersebut, jika BUMN menggandeng sejumlah perseroan swasta dalam melaksanakan proses penyuntikan vaksin Covid-19.
( )
Erick menghitung, bila vaksinasi hanya dilakukan PT Bio Farma (Persero) dan anggota holding BUMN Farmasi, dalam satu bulan penyuntikan vaksin hanya 2,3 juta orang dari total jumlah penduduk Indonesia. Ini karena adanya keterbatasan fasilitas kesehatan yang dimiliki negara.
"Tapi kalau kita bersama swasta menjadi 13 juta, Insya Allah vaksinasi bisa berjalan 8 sampai 9 bulan. Ini contoh konkret kenapa kita tidak mau menjadi menara gading,” ujar Erick.
Simak juga video: Menkes Tegaskan Vaksin Covid-19 Aman dan Lolos Uji Klinis
(ind)
tulis komentar anda