Pertama di Indonesia, Koperasi Unggas Masuk Bisnis Hulu Pembibitan GPS
Selasa, 08 Desember 2020 - 10:10 WIB
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mendukung penuh langkah strategis dari Koperasi Pinsar Unggas Nasional Sejahtera yang masuk ke usaha pembibitan Grand Parent Stock (GPS) ayam petelur (Layer).
"Hal ini diharapkan bisa menjadi alternatif dan solusi bagi usaha peternakan ayam yang selama ini dikuasai perusahaan-perusahaan besar," kata Teten pada peresmian Breeding Farm Grand Parent Stock (GPS) ayam petelur (Layer) Koperasi Pinsar Unggas Nasional Sejahtera, di Kabupaten Subang, Senin (7/12/2020).
Menurut Teten, koperasi perunggasan yang masuk ke bisnis hulu, khususnya pembibitan GPS adalah yang pertama kali di Indonesia. Usaha seperti ini sebelumnya dikuasai perusahaan besar maupun perusahaan asing.
( )
Teten optimis kehadiran koperasi bisa menjadi solusi. Selama ini, peternak mandiri berjalan sendiri-sendiri, sehingga sudah saatnya untuk bersatu dalam wadah koperasi.
“Hadirnya koperasi Pinsar diharapkan bisa menjawab kebutuhan peternak-peternak mandiri, khususnya dalam pengadaan anak ayam,” tegas Teten.
Bahkan, MenkopUKM meyakini Koperasi Pinsar ini bisa menjadi sentra peternakan ayam dan telur. Apalagi, wilayah Subang dekat dengan Jabodetabek yang merupakan pasar terbesar akan kebutuhan ayam dan telur.
Teten menyatakan dirinya takkan membiarkan para peternak kecil-kecil, atau petani-petani berlahan sempit, berjalan sendiri-sendiri. Sudah saatnya bergabung dalam kelembagaan koperasi agar usahanya bisa masuk skala ekonomi.
"Koperasi bisa menjadi offtaker yang akan berhubungan dengan market. Bahkan, pembiayaan di sisi hulu akan lebih mudah karena ada kepastian pembelian produk. Selama ini perbankan menganggap ini sebagai pembiayaan berisiko," tandas MenkopUKM.
"Hal ini diharapkan bisa menjadi alternatif dan solusi bagi usaha peternakan ayam yang selama ini dikuasai perusahaan-perusahaan besar," kata Teten pada peresmian Breeding Farm Grand Parent Stock (GPS) ayam petelur (Layer) Koperasi Pinsar Unggas Nasional Sejahtera, di Kabupaten Subang, Senin (7/12/2020).
Menurut Teten, koperasi perunggasan yang masuk ke bisnis hulu, khususnya pembibitan GPS adalah yang pertama kali di Indonesia. Usaha seperti ini sebelumnya dikuasai perusahaan besar maupun perusahaan asing.
( )
Teten optimis kehadiran koperasi bisa menjadi solusi. Selama ini, peternak mandiri berjalan sendiri-sendiri, sehingga sudah saatnya untuk bersatu dalam wadah koperasi.
“Hadirnya koperasi Pinsar diharapkan bisa menjawab kebutuhan peternak-peternak mandiri, khususnya dalam pengadaan anak ayam,” tegas Teten.
Bahkan, MenkopUKM meyakini Koperasi Pinsar ini bisa menjadi sentra peternakan ayam dan telur. Apalagi, wilayah Subang dekat dengan Jabodetabek yang merupakan pasar terbesar akan kebutuhan ayam dan telur.
Teten menyatakan dirinya takkan membiarkan para peternak kecil-kecil, atau petani-petani berlahan sempit, berjalan sendiri-sendiri. Sudah saatnya bergabung dalam kelembagaan koperasi agar usahanya bisa masuk skala ekonomi.
"Koperasi bisa menjadi offtaker yang akan berhubungan dengan market. Bahkan, pembiayaan di sisi hulu akan lebih mudah karena ada kepastian pembelian produk. Selama ini perbankan menganggap ini sebagai pembiayaan berisiko," tandas MenkopUKM.
tulis komentar anda