Jelang Natal dan Tahun Baru Penjualan Eceran Kian Menggeliat
Kamis, 10 Desember 2020 - 10:17 WIB
JAKARTA - Kinerja penjualan eceran secara bulanan terindikasi tumbuh membaik pada November 2020. Perbaikan itu tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2020 yang tumbuh sebesar -0,4% (mtm), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Oktober 2020 sebesar -5,3% (mtm).
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan, kinerja tersebut didorong oleh penjualan sejumlah kelompok barang, seperti suku cadang dan aksesoris serta subkelompok sandang yang tumbuh positif sejalan kebutuhan yang meningkat menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. ( Baca juga:Yessss! IHSG Tembus Level 6.000 )
"Secara tahunan, kinerja penjualan eceran pada November 2020 diprakirakan kontraksi 15,7% (yoy), sedikit lebih dalam dibanding Oktober 2020 sebesar -14,9% (yoy), terutama disebabkan penurunan penjualan kelompok peralatan informasi dan komunikasi," kata Onny di Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada tiga bulan mendatang (Januari 2021) diprakirakan menurun, sementara pada enam bulan mendatang (April 2021) meningkat. Indikasi penurunan harga pada Januari 2021 tersebut tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 139,8, lebih rendah dibandingkan dengan IEH bulan sebelumnya sebesar 142,5. ( Baca juga:Pilwalkot Makassar, Habis Kotak Kosong Sekarang Mantan Wali Kota yang Unggul )
"Penurunan harga didukung oleh pasokan barang yang tercukupi, kelancaran distribusi serta normalisasi harga pasca-HBKN Natal. Sementara itu, IEH enam bulan yang akan datang sebesar 163,9, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 160,0 karena kenaikan harga bahan baku disertai masuknya bulan Ramadan dan menjelang HBKN Idul Fitri," tandasnya.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan, kinerja tersebut didorong oleh penjualan sejumlah kelompok barang, seperti suku cadang dan aksesoris serta subkelompok sandang yang tumbuh positif sejalan kebutuhan yang meningkat menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. ( Baca juga:Yessss! IHSG Tembus Level 6.000 )
"Secara tahunan, kinerja penjualan eceran pada November 2020 diprakirakan kontraksi 15,7% (yoy), sedikit lebih dalam dibanding Oktober 2020 sebesar -14,9% (yoy), terutama disebabkan penurunan penjualan kelompok peralatan informasi dan komunikasi," kata Onny di Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada tiga bulan mendatang (Januari 2021) diprakirakan menurun, sementara pada enam bulan mendatang (April 2021) meningkat. Indikasi penurunan harga pada Januari 2021 tersebut tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 139,8, lebih rendah dibandingkan dengan IEH bulan sebelumnya sebesar 142,5. ( Baca juga:Pilwalkot Makassar, Habis Kotak Kosong Sekarang Mantan Wali Kota yang Unggul )
"Penurunan harga didukung oleh pasokan barang yang tercukupi, kelancaran distribusi serta normalisasi harga pasca-HBKN Natal. Sementara itu, IEH enam bulan yang akan datang sebesar 163,9, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 160,0 karena kenaikan harga bahan baku disertai masuknya bulan Ramadan dan menjelang HBKN Idul Fitri," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda