Kunci Keberhasilan Blue Bird Cetak Kenaikan Pendapatan 51%
Kamis, 10 Desember 2020 - 20:32 WIB
JAKARTA - Direktur Blue Bird, Adrianto Djokosoetono memaparkan, kunci keberhasilan yang membuat Blue Bird mampu mencetak kenaikan pendapatan hingga 51% pada kuartal III tahun 2020. Kenaikan pendapatan Perseroan diiringi dengan cost management yang lebih baik terbukti dengan gross profit margin di kuartal 3 sebesar 12,1% dibandingkan kuartal 2 sebesar -0,5%.
(Baca Juga: Jawab Kebutuhan Pasar, Bluebird Group Modifikasi Layanan )
EBITDA Perseroan di kuartal 3 juga naik tajam dari sebelumnya Rp 7,5 milyar di kuartal 2 tahun 2020 menjadi Rp 69,1 milyar di kuartal 3 tahun 2020. Performa PT Blue Bird Tbk di kuartal 3 ini merupakan pembuktian bahwa Perseroan berada dalam trajektori recovery yang solid, meskipun di September Jakarta sempat kembali memberlakukan PSBB ketat .
Recovery yang terjadi di kuartal 3 tahun ini membuktikan bahwa layanan Blue Bird masih dibutuhkan dan sangat relevan dengan kebutuhan akan transportasi yang aman, nyaman, dan higienis di masa pandemi ini.
"Salah satu kunci keberhasilan recovery Perseroan adalah kemampuan Blue Bird untuk memberikan layanan yang mempraktekkan protokol kesehatan yang ketat," kata Direktur Adrianto Djokosoetono di Jakarta, Kamis (10/12/2020).
(Baca Juga: QRIS di Sektor Transportasi Bantu Cegah Covid-19, BI Ajak Tiru GoPay dan BlueBird )
Perseroan juga menunjukkan langkah efisiensi pengeluaran yang terjadi di seluruh lini Perseroan, dimana total Opex pada kuartal 3/2020 berada di angka Rp 118 miliar, merupakan angka terendah sejak kuartal 1/2019. "Dengan kinerja yang berhasil kami capai pada kuartal 3/2020 ini, perseroan telah berhasil melewati situasi terburuk dan kami lebih optimis dalam menatap proyeksi di masa yang akan datang," katanya
Peningkatan pendapatan yang berhasil diraih pada masa pandemi dan PSBB menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari para pelanggan terhadap layanan Bluebird. "Kami senantiasa menjaga dan terus meningkatkan layanan sebagai penyedia transportasi. Semakin mendorong kami untuk terus memberikan dan mengembangkan Bluebird sebagai perusahaan penyedia solusi transportasi kepada para penumpang dan pelanggan setia," tandasnya.
(Baca Juga: Jawab Kebutuhan Pasar, Bluebird Group Modifikasi Layanan )
EBITDA Perseroan di kuartal 3 juga naik tajam dari sebelumnya Rp 7,5 milyar di kuartal 2 tahun 2020 menjadi Rp 69,1 milyar di kuartal 3 tahun 2020. Performa PT Blue Bird Tbk di kuartal 3 ini merupakan pembuktian bahwa Perseroan berada dalam trajektori recovery yang solid, meskipun di September Jakarta sempat kembali memberlakukan PSBB ketat .
Recovery yang terjadi di kuartal 3 tahun ini membuktikan bahwa layanan Blue Bird masih dibutuhkan dan sangat relevan dengan kebutuhan akan transportasi yang aman, nyaman, dan higienis di masa pandemi ini.
"Salah satu kunci keberhasilan recovery Perseroan adalah kemampuan Blue Bird untuk memberikan layanan yang mempraktekkan protokol kesehatan yang ketat," kata Direktur Adrianto Djokosoetono di Jakarta, Kamis (10/12/2020).
(Baca Juga: QRIS di Sektor Transportasi Bantu Cegah Covid-19, BI Ajak Tiru GoPay dan BlueBird )
Perseroan juga menunjukkan langkah efisiensi pengeluaran yang terjadi di seluruh lini Perseroan, dimana total Opex pada kuartal 3/2020 berada di angka Rp 118 miliar, merupakan angka terendah sejak kuartal 1/2019. "Dengan kinerja yang berhasil kami capai pada kuartal 3/2020 ini, perseroan telah berhasil melewati situasi terburuk dan kami lebih optimis dalam menatap proyeksi di masa yang akan datang," katanya
Peningkatan pendapatan yang berhasil diraih pada masa pandemi dan PSBB menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari para pelanggan terhadap layanan Bluebird. "Kami senantiasa menjaga dan terus meningkatkan layanan sebagai penyedia transportasi. Semakin mendorong kami untuk terus memberikan dan mengembangkan Bluebird sebagai perusahaan penyedia solusi transportasi kepada para penumpang dan pelanggan setia," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda