BI Sebut Industri-industri Ini Bakal Dorong Pertumbuhan Kredit

Kamis, 17 Desember 2020 - 16:00 WIB
Pertumbuhan kredit diharapkan dari sejumlah sektor potensial seperti industri makanan-minuman, logam dasar hingga UMKM. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyebut pertumbuhan kredit berpotensi akan meningkat pada sektor-sektor seperti industri makanan dan minuman, industri logam dasar, industri kulit dan alas kaki, di samping sejumlah sektor-sektor prioritas yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan ekspor.

"Kinerja korporasi pada sektor-sektor tersebut serta pada UMKM menunjukkan perbaikan, tercermin pada peningkatan indikator penjualan dan kemampuan bayar di dunia usaha," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo secara virtual, Kamis (17/12/2020).

(Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Diperkirakan Hanya Tembus 5% Pada 2021)

Perry mengakui, pertumbuhan kredit masih rendah. Hal ini disebabkan oleh lemahnya sisi permintaan dari dunia usaha, di samping karena persepsi risiko dari sisi penawaran perbankan.

Kendati begitu, ketahanan sistem keuangan menurutnya tetap terjaga, meskipun risiko dari berlanjutnya dampak Covid-19 terhadap stabilitas sistem keuangan terus dicermati.



Perry mengungkapkan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Oktober 2020 tetap tinggi yakni 23,70%, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah yakni 3,15% (bruto) dan 1,03% (neto).

"Namun, fungsi intermediasi dari sektor keuangan masih lemah tercermin dari pertumbuhan kredit pada November 2020 yang masih terkontraksi 1,39% (yoy), sedangkan DPK tumbuh 11,55% (yoy)," katanya.

(Baca Juga: Perbankan Masih Hati-hati, Pertumbuhan Kredit Diramal Masih Rendah)

Perry menegaskan, BI akan melanjutkan kebijakan makroprudensial akomodatif, serta memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, KSSK, perbankan dan dunia usaha untuk mengatasi permasalahan sisi permintaan dan penawaran dalam penyaluran kredit atau pembiayaan dari perbankan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas.
(fai)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More