Menteri Basuki Pelototi Pembangunan Tol yang Menghubungkan Bandara Kertajati
Selasa, 05 Januari 2021 - 20:35 WIB
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya untuk meningkatkan layanan infrastruktur jalan dan jembatan, baik jalan tol maupun jalan nasional. Pada awal tahun 2021, dua ruas tol baru segera dimulai pembangunannya, yakni Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Seksi 6B dan Jalan Tol Ancol Timur–Pluit (Elevated).
Pembangunan dua ruas tol tersebut ditandai dengan penandatanganan kontrak pekerjaan pembangunan yang disaksikan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono didampingi Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit secara virtual. ( Baca juga:Ini Kemajuan Pembangunan Tol yang Bikin Bandung-Kertajati cuma Jadi Satu Jam )
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya mengatakan, dua kontrak pembangunan ruas tol ini sangat krusial dan kehadirannya sudah ditunggu masyarakat.
“Khusus Tol Cisumdawu, penyelesaiannya menjadi prioritas Presiden Joko Widodo. Saya berharap dengan penandatanganan kontrak ini, Tol Cisumdawu dapat dioperasikan pada 2021 sebagai dukungan agar Bandara Kertajati dapat beroperasi penuh, dengan mengurangi waktu tempuh Bandung ke Bandara Kertajati menjadi kurang dari 1 jam,” kata Menteri Basuki dalam keterangan resminya, Selasa (5/1/2021).
Untuk itu Menteri Basuki menginstruksikan kepada pihak kontraktor pelaksana untuk segera memulai pekerjaan lapangan sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). “Untuk kontraktor PT Brantas Abipraya (Persero) yang bekerja sama dengan PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengelola jalan tol ruas Cisumdawu harus langsung bekerja dan dalam dua minggu ke depan. Saya akan memantau progresnya di lapangan,” ujarnya.
Kepala BPJT Danang Parikesit menyatakan, dengan telah dilakukannya penandatanganan kontrak pada masing-masing ruas jalan tol ini, maka diharapkan sinergi antara swasta dan BUMN dapat berkontribusi positif dan pembangunan infrastruktur jalan tol dapat berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Penandatanganan kontrak ruas tol Cisumdawu Seksi 6B dilakukan oleh Direktur Utama PT CKJT Jusuf Hamka bersama dengan General Manager Divisi 3 PT Brantas Abipraya (Persero) Dody Perbawanto. PT CKJT merupakan anak usaha PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Group.
Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu sepanjang 61 Km di Provinsi Jawa Barat terdiri dari enam seksi akan terhubung dengan Jalan Tol Akses Bandara Kertajati dan diharapkan dapat meningkatkan konektivitas ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang sudah mulai beroperasi.
Tol Cisumdawu dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Dari enam seksi, seksi 1&2 yang dikerjakan oleh pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut dan seksi 3-6 dikerjakan oleh PT Citra Karya Jabar Tol (CKTJ) selaku investor. Total nilai investasi proyek Jalan tol Cisumdawu seluruhnya sebesar Rp 8,4 triliun.
Sedangkan penandatanganan kontrak pembangunan Jalan Tol Ancol Timur–Pluit (Elevated) atau Harbour Road II (HBR II) dilakukan oleh Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Fitria Yusuf bersama Direktur Operasi I PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Hananto Aji. Total Nilai investasi untuk Jalan Tol Ancol Timur-Pluit sebesar Rp15,8 triliun. ( Baca juga:Bogor Tunda Pembelajaran Tatap Muka, Bima Arya: Nasib Generasi Masa Depan Harus Dijaga )
Pembangunan Jalan Tol Ancol Timur-Pluit (Elevated) atau Harbour Road II (HBR II) sepanjang 9,6 km merupakan penambahan lingkup ruas Tol Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit yang saat ini telah beroperasi. Jalan Tol ini merupakan akses sambungan dari Jalan Tol Dalam Kota menuju kawasan Tanjung Priok, yang kini terhubung dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).
Pembangunan dua ruas tol tersebut ditandai dengan penandatanganan kontrak pekerjaan pembangunan yang disaksikan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono didampingi Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit secara virtual. ( Baca juga:Ini Kemajuan Pembangunan Tol yang Bikin Bandung-Kertajati cuma Jadi Satu Jam )
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya mengatakan, dua kontrak pembangunan ruas tol ini sangat krusial dan kehadirannya sudah ditunggu masyarakat.
“Khusus Tol Cisumdawu, penyelesaiannya menjadi prioritas Presiden Joko Widodo. Saya berharap dengan penandatanganan kontrak ini, Tol Cisumdawu dapat dioperasikan pada 2021 sebagai dukungan agar Bandara Kertajati dapat beroperasi penuh, dengan mengurangi waktu tempuh Bandung ke Bandara Kertajati menjadi kurang dari 1 jam,” kata Menteri Basuki dalam keterangan resminya, Selasa (5/1/2021).
Untuk itu Menteri Basuki menginstruksikan kepada pihak kontraktor pelaksana untuk segera memulai pekerjaan lapangan sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). “Untuk kontraktor PT Brantas Abipraya (Persero) yang bekerja sama dengan PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengelola jalan tol ruas Cisumdawu harus langsung bekerja dan dalam dua minggu ke depan. Saya akan memantau progresnya di lapangan,” ujarnya.
Kepala BPJT Danang Parikesit menyatakan, dengan telah dilakukannya penandatanganan kontrak pada masing-masing ruas jalan tol ini, maka diharapkan sinergi antara swasta dan BUMN dapat berkontribusi positif dan pembangunan infrastruktur jalan tol dapat berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Penandatanganan kontrak ruas tol Cisumdawu Seksi 6B dilakukan oleh Direktur Utama PT CKJT Jusuf Hamka bersama dengan General Manager Divisi 3 PT Brantas Abipraya (Persero) Dody Perbawanto. PT CKJT merupakan anak usaha PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Group.
Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu sepanjang 61 Km di Provinsi Jawa Barat terdiri dari enam seksi akan terhubung dengan Jalan Tol Akses Bandara Kertajati dan diharapkan dapat meningkatkan konektivitas ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang sudah mulai beroperasi.
Tol Cisumdawu dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Dari enam seksi, seksi 1&2 yang dikerjakan oleh pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut dan seksi 3-6 dikerjakan oleh PT Citra Karya Jabar Tol (CKTJ) selaku investor. Total nilai investasi proyek Jalan tol Cisumdawu seluruhnya sebesar Rp 8,4 triliun.
Sedangkan penandatanganan kontrak pembangunan Jalan Tol Ancol Timur–Pluit (Elevated) atau Harbour Road II (HBR II) dilakukan oleh Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Fitria Yusuf bersama Direktur Operasi I PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Hananto Aji. Total Nilai investasi untuk Jalan Tol Ancol Timur-Pluit sebesar Rp15,8 triliun. ( Baca juga:Bogor Tunda Pembelajaran Tatap Muka, Bima Arya: Nasib Generasi Masa Depan Harus Dijaga )
Pembangunan Jalan Tol Ancol Timur-Pluit (Elevated) atau Harbour Road II (HBR II) sepanjang 9,6 km merupakan penambahan lingkup ruas Tol Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit yang saat ini telah beroperasi. Jalan Tol ini merupakan akses sambungan dari Jalan Tol Dalam Kota menuju kawasan Tanjung Priok, yang kini terhubung dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda