Ini Kelebihan Memilih Tinggal di Hunian Vertikal
Rabu, 06 Januari 2021 - 15:28 WIB
AWALNYA apartemen dikenal sebagai tempat tingggal bagi orang asing (ekspatriat), orang kalangan berada, atau orang yang telah terbiasa tinggal di luar negeri.
Seiring berjalannya waktu, tinggal di apartemen dianggap sebagai gaya hidup para eksekutif muda yang ingin hidup serbanyaman, aman, praktis, dan efisien. Apartemen memiliki kekhususan dibandingkan dengan hunian biasa (landed house). Sehingga, aturan membeli, memiliki, dan tinggal di apartemen pun tentu berbeda.
Secara umum, jika Anda membandingkan rumah dan apartemen dengan spesifikasi serupa di lokasi yang sama, maka Anda akan menemui perbedaan mulai dari harga beli atau sewa apartemen dan rumah. Praktisi marketing properti Andy Natanael menjelaskan, harga apartemen lebih terjangkau karena tidak ada biaya tambahan berupa biaya tanah seperti yang dimiliki rumah tapak.
"Biaya perawatan dan pengelolaan apartemen juga lebih hemat jika dibandingkan biaya perawatan dan pengolahan rumah tapak," tegas Andy.
Kelebihan tinggal di apartemen berikutnya adalah kelengkapan fasilitas yang ditawarkan, seperti pusat kebugaran, kolam renang, dan tempat belanja. Dengan ketersediaan fasilitas tersebut, tinggal di apartemen menawarkan gaya hidup yang lebih mudah karena memangkas waktu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Secara keseluruhan, konsep apartemen lebih memperhatikan kepraktisan dan rasa aman kepada penghuninya karena apartemen menawarkan sistem sekuriti yang lebih ketat dibandingkan rumah," tuturnya.
Andy menambahkan, bagi sebagian orang, tinggal di apartemen bisa menjadi pilihan tepat dan efisien. Terlebih tidak semua orang membutuhkan ruang sebesar rumah tapak. Sebagai contoh, pelajar, profesional muda yang masih melajang, dan pasangan suami istri muda perkotaan tidak memerlukan rumah besar dengan halaman luas.
Tidak hanya menawarkan semua kepraktisan, kekurangan lain jika Anda memilih untuk tinggal di apartemen adalah Anda hanya memiliki bangunannya. Berbeda dengan rumah tapak dimana Anda memiliki bangunan dan tanahnya.
"Walau bagaimanapun, tinggal di apartemen akan selalu dibatasi berbagai peraturan, sehingga tidak seleluasa tinggal di rumah. Begitu pun dengan luas ruangan yang telah ditetapkan, tidak seperti rumah yang awalnya ditawarkan dengan luas kecil masih bisa diperluas secara vertikal atau horizontal," tutur Andy.
Saat Anda tinggal di apartemen, ada aturan khusus yang memperbolehkan atau tidaknya penghuni mengecat tembok dan melakukan renovasi. Memelihara hewan peliharaan juga menjadi hal yang tidak diizinkan pihak developer kepada penghuni. Namun, semua pembatasan tersebut tidak terjadi pada semua apartemen, tergantung masing-masing dari pihak pengembang.
Dalam hal bertetangga pun, tinggal di apartemen atau rumah tentunya memiliki perbedaan. Karena tinggal dalam jarak yang berdekatan, Anda tidak bisa mendapatkan privasi maksimal selayaknya tinggal di rumah. (Aprilia S Andyna)
Seiring berjalannya waktu, tinggal di apartemen dianggap sebagai gaya hidup para eksekutif muda yang ingin hidup serbanyaman, aman, praktis, dan efisien. Apartemen memiliki kekhususan dibandingkan dengan hunian biasa (landed house). Sehingga, aturan membeli, memiliki, dan tinggal di apartemen pun tentu berbeda.
Secara umum, jika Anda membandingkan rumah dan apartemen dengan spesifikasi serupa di lokasi yang sama, maka Anda akan menemui perbedaan mulai dari harga beli atau sewa apartemen dan rumah. Praktisi marketing properti Andy Natanael menjelaskan, harga apartemen lebih terjangkau karena tidak ada biaya tambahan berupa biaya tanah seperti yang dimiliki rumah tapak.
"Biaya perawatan dan pengelolaan apartemen juga lebih hemat jika dibandingkan biaya perawatan dan pengolahan rumah tapak," tegas Andy.
Kelebihan tinggal di apartemen berikutnya adalah kelengkapan fasilitas yang ditawarkan, seperti pusat kebugaran, kolam renang, dan tempat belanja. Dengan ketersediaan fasilitas tersebut, tinggal di apartemen menawarkan gaya hidup yang lebih mudah karena memangkas waktu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Secara keseluruhan, konsep apartemen lebih memperhatikan kepraktisan dan rasa aman kepada penghuninya karena apartemen menawarkan sistem sekuriti yang lebih ketat dibandingkan rumah," tuturnya.
Andy menambahkan, bagi sebagian orang, tinggal di apartemen bisa menjadi pilihan tepat dan efisien. Terlebih tidak semua orang membutuhkan ruang sebesar rumah tapak. Sebagai contoh, pelajar, profesional muda yang masih melajang, dan pasangan suami istri muda perkotaan tidak memerlukan rumah besar dengan halaman luas.
Tidak hanya menawarkan semua kepraktisan, kekurangan lain jika Anda memilih untuk tinggal di apartemen adalah Anda hanya memiliki bangunannya. Berbeda dengan rumah tapak dimana Anda memiliki bangunan dan tanahnya.
"Walau bagaimanapun, tinggal di apartemen akan selalu dibatasi berbagai peraturan, sehingga tidak seleluasa tinggal di rumah. Begitu pun dengan luas ruangan yang telah ditetapkan, tidak seperti rumah yang awalnya ditawarkan dengan luas kecil masih bisa diperluas secara vertikal atau horizontal," tutur Andy.
Saat Anda tinggal di apartemen, ada aturan khusus yang memperbolehkan atau tidaknya penghuni mengecat tembok dan melakukan renovasi. Memelihara hewan peliharaan juga menjadi hal yang tidak diizinkan pihak developer kepada penghuni. Namun, semua pembatasan tersebut tidak terjadi pada semua apartemen, tergantung masing-masing dari pihak pengembang.
Dalam hal bertetangga pun, tinggal di apartemen atau rumah tentunya memiliki perbedaan. Karena tinggal dalam jarak yang berdekatan, Anda tidak bisa mendapatkan privasi maksimal selayaknya tinggal di rumah. (Aprilia S Andyna)
(wan)
Lihat Juga :
tulis komentar anda