Penuhi Kebutuhan Uang Lebaran, bank bjb Siapkan Rp13,3 Triliun
Kamis, 14 Mei 2020 - 23:19 WIB
BANDUNG - Bank bjb memproyeksikan kebutuhan uang selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah mencapai Rp13,3 triliun. Dari jumlah itu, sebesar Rp9,7 triliun akan dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan operasional di seluruh jaringan kantor bank bjb yang tersebar di 14 Provinsi di Indonesia. Sisanya sekitar Rp3,6 triliun untuk ketersediaan dana di ATM.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan, persiapan uang pada periode Ramadhan dan Lebaran 2020 ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap tren kebutuhan uang. Kendati sedang pendemi, namun diprediksi akan mengalami peningkatan memasuki masa hari raya.
Menurut di, jumlah dana yang disalurkan telah disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H. Diprediksi, kebutuhan uang masyarakat mengalami kenaikan dari segi volume transaksi melalui bjb ATM maupun pengambilan uang tunai di jaringan kantor bank bjb.
"bank bjb telah mempersiapkan dana likuiditas yang dapat dicairkan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat selama masa Ramadhan dan Idul Fitri. Dana tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat yang memerlukannya demi memenuhi kebutuhan Lebaran," ujar Widi saat pres conference via zoom meeting, Kamis (14/5/2020).
Penyediaan dana likuiditas ini, selain untuk memenuhi kebutuhan uang selama Ramadhan dan Lebaran, juga ditujukan untuk menunjang kebutuhan keuangan termasuk untuk melakukan stimulasi di tengah situasi pandemi Covid-19. Baca Juga: Kebutuhan Uang Hingga Lebaran di Jabar Diprediksi Capai Rp24,3 Triliun
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan uang tunai yang mendesak, bank bjb tetap menerima layanan penukaran uang selama bulan Ramadhan 1441 H di seluruh jaringan kantor bank bjb. Namun, pelayanan penukaran dilaksanakan secara optimal dengan memperhatikan standar protokol kesehatan Covid-19.
"Nasabah diminta menggunakan masker saat berkunjung ke jaringan kantor serta menjaga jarak fisik. Bank Indonesia sebagai penerbit uang tunai sendiri sudah melakukan langkah antisipasi dini, termasuk dengan cara melakukan karantina uang rupiah selama 14 hari sebelum diedarkan ke masyarakat. Juga membersihkan sarana perkasan dengan menggunakan cairan disinfektan secara berkala," beber dia.
Terkait dengan layanan Kas Keliling Ramadhan untuk sementara ditiadakan, mengingat masih berlangsungnya situasi pandemi Covid-19. Kendati telah menyediakan uang tunai, bank bjb tetap mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan cara bertransaksi secara non tunai melalui layanan digital banking perseroan demi menekan potensi penyebaran Covid-19. Nasabah bank bjb, bisa menggunakan layanan non operasional kantor dengan e-channel seperti bjb ATM, bjb Mobile, bjb NET, bjb SMS, bjb EDC (bjb DIGI).
"Untuk ketersediaan dana di ATM sendiri, kami memproyeksikan dan akan menyiapkan Rp3,6 triliun yang akan disebar di seluruh jaringan ATM perseroan seluruh layanan e-channel ini menyediakan sarana yang memungkinkan nasabah bertransaksi untuk berbagai keperluan," jelas dia.
Pihaknya juga mengimbau kepada nasabah yang melakukan transaksi secara digital agar selalu waspada penipuan. Selalu berhati-hati dengan modus-modus penipuan dan tidak pernah memberikan data-data seperti nomor PIN, CVV dan OTP kepada siapapun.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan, persiapan uang pada periode Ramadhan dan Lebaran 2020 ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap tren kebutuhan uang. Kendati sedang pendemi, namun diprediksi akan mengalami peningkatan memasuki masa hari raya.
Menurut di, jumlah dana yang disalurkan telah disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H. Diprediksi, kebutuhan uang masyarakat mengalami kenaikan dari segi volume transaksi melalui bjb ATM maupun pengambilan uang tunai di jaringan kantor bank bjb.
"bank bjb telah mempersiapkan dana likuiditas yang dapat dicairkan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat selama masa Ramadhan dan Idul Fitri. Dana tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat yang memerlukannya demi memenuhi kebutuhan Lebaran," ujar Widi saat pres conference via zoom meeting, Kamis (14/5/2020).
Penyediaan dana likuiditas ini, selain untuk memenuhi kebutuhan uang selama Ramadhan dan Lebaran, juga ditujukan untuk menunjang kebutuhan keuangan termasuk untuk melakukan stimulasi di tengah situasi pandemi Covid-19. Baca Juga: Kebutuhan Uang Hingga Lebaran di Jabar Diprediksi Capai Rp24,3 Triliun
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan uang tunai yang mendesak, bank bjb tetap menerima layanan penukaran uang selama bulan Ramadhan 1441 H di seluruh jaringan kantor bank bjb. Namun, pelayanan penukaran dilaksanakan secara optimal dengan memperhatikan standar protokol kesehatan Covid-19.
"Nasabah diminta menggunakan masker saat berkunjung ke jaringan kantor serta menjaga jarak fisik. Bank Indonesia sebagai penerbit uang tunai sendiri sudah melakukan langkah antisipasi dini, termasuk dengan cara melakukan karantina uang rupiah selama 14 hari sebelum diedarkan ke masyarakat. Juga membersihkan sarana perkasan dengan menggunakan cairan disinfektan secara berkala," beber dia.
Terkait dengan layanan Kas Keliling Ramadhan untuk sementara ditiadakan, mengingat masih berlangsungnya situasi pandemi Covid-19. Kendati telah menyediakan uang tunai, bank bjb tetap mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan cara bertransaksi secara non tunai melalui layanan digital banking perseroan demi menekan potensi penyebaran Covid-19. Nasabah bank bjb, bisa menggunakan layanan non operasional kantor dengan e-channel seperti bjb ATM, bjb Mobile, bjb NET, bjb SMS, bjb EDC (bjb DIGI).
"Untuk ketersediaan dana di ATM sendiri, kami memproyeksikan dan akan menyiapkan Rp3,6 triliun yang akan disebar di seluruh jaringan ATM perseroan seluruh layanan e-channel ini menyediakan sarana yang memungkinkan nasabah bertransaksi untuk berbagai keperluan," jelas dia.
Pihaknya juga mengimbau kepada nasabah yang melakukan transaksi secara digital agar selalu waspada penipuan. Selalu berhati-hati dengan modus-modus penipuan dan tidak pernah memberikan data-data seperti nomor PIN, CVV dan OTP kepada siapapun.
(bon)
tulis komentar anda