Pertemuan Luhut dan Menlu China Berbuah Kerja Sama Two Countries Twin Parks
Rabu, 13 Januari 2021 - 16:16 WIB
PARAPAT - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Wang Yi menyaksikan, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai kerja sama Two Countries Twin Parks yang berlangsung di Hotel Niagara Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
“Kedatangan sahabat saya, Bapak Wang Yi ke Danau Toba ini diharapkan dapat mengembangkan kerja sama yang baik dan berkelanjutan antar kedua negara,” ujar Menko Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan di Parapat, Sumatera Utara.
Penandatanganan yang dilakukan oleh delegasi Indonesia dan RRT tersebut merupakan tindak lanjut dari usulan yang disampaikan oleh Pemprov Fujian sejak tahun 2019. Hal ini berangkat dari keinginan kedua negara untuk mempromosikan sinergi antara visi “Poros Maritim Dunia” Indonesia dengan “Inisiatif Sabuk dan Jalan” milik China.
Kerja sama ini kemudian dikembangkan menjadi Two Countries Twin Parks with Multiple Zones, dengan Indonesia menyiapkan tiga kawasan industri yakni, Batang Industrial Park, Bintan Industrial Estate dan Aviarna Industrial Park.
Sedangkan pihak China menunjuk Zona Investasi Yuanhong yang terletak di Fuqing, Kota Fuzhou, Provinsi Fujian sebagai Kawasan Industri. Dengan kerja sama ini, kedua negara berkomitmen untuk mendorong dan mempromosikan pengembangan dan pembangunan taman dan interkoneksi antara kedua negara.
Kerja sama kedua negara akan mencakup bidang industri kelautan, manufaktur makanan, bahan bangunan, energi, MRO penerbangan, elektronik dan bidang lain yang juga telah disepakati. Dengan demikian, produk-produk dari Indonesia dapat memasuki pasar China yang sangat luas melalui Zona Investasi Yuanhong.
Kerja sama ini diharapkan dapat berkontribusi lebih dari USD 10 miliar terhadap GDP Indonesia, mengurangi defisit perdagangan , menarik lebih dari 100 perusahaan manufaktur terkemuka RRT untuk berinvestasi di Indonesia, serta berkontribusi menumbuhkan lebih dari 1 juta peluang kerja baru.
Aviarna sendiri adalah kawasan industri dengan luas keseluruhan 450an Hektar yang dikelola Argo Manunggal Group yang di dalamnya terdapat kawasan perbaikan pesawat (MRO), kawasan dry port, kawasan tourism dan komersial, serta kawasan mangrove yang dijadikan sebagai tempat wisata.
Selain keunggulan dari segi lokasinya yang bersebelahan dengan Bandara Internasional Ahmad Yani dan memiliki akses ke airside, kawasan dry port yang dimiliki akan mendukung segala aktivitas pengiriman barang melalui jalur kereta api di pulau Jawa.
“Kedatangan sahabat saya, Bapak Wang Yi ke Danau Toba ini diharapkan dapat mengembangkan kerja sama yang baik dan berkelanjutan antar kedua negara,” ujar Menko Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan di Parapat, Sumatera Utara.
Baca Juga
Penandatanganan yang dilakukan oleh delegasi Indonesia dan RRT tersebut merupakan tindak lanjut dari usulan yang disampaikan oleh Pemprov Fujian sejak tahun 2019. Hal ini berangkat dari keinginan kedua negara untuk mempromosikan sinergi antara visi “Poros Maritim Dunia” Indonesia dengan “Inisiatif Sabuk dan Jalan” milik China.
Kerja sama ini kemudian dikembangkan menjadi Two Countries Twin Parks with Multiple Zones, dengan Indonesia menyiapkan tiga kawasan industri yakni, Batang Industrial Park, Bintan Industrial Estate dan Aviarna Industrial Park.
Sedangkan pihak China menunjuk Zona Investasi Yuanhong yang terletak di Fuqing, Kota Fuzhou, Provinsi Fujian sebagai Kawasan Industri. Dengan kerja sama ini, kedua negara berkomitmen untuk mendorong dan mempromosikan pengembangan dan pembangunan taman dan interkoneksi antara kedua negara.
Kerja sama kedua negara akan mencakup bidang industri kelautan, manufaktur makanan, bahan bangunan, energi, MRO penerbangan, elektronik dan bidang lain yang juga telah disepakati. Dengan demikian, produk-produk dari Indonesia dapat memasuki pasar China yang sangat luas melalui Zona Investasi Yuanhong.
Kerja sama ini diharapkan dapat berkontribusi lebih dari USD 10 miliar terhadap GDP Indonesia, mengurangi defisit perdagangan , menarik lebih dari 100 perusahaan manufaktur terkemuka RRT untuk berinvestasi di Indonesia, serta berkontribusi menumbuhkan lebih dari 1 juta peluang kerja baru.
Aviarna sendiri adalah kawasan industri dengan luas keseluruhan 450an Hektar yang dikelola Argo Manunggal Group yang di dalamnya terdapat kawasan perbaikan pesawat (MRO), kawasan dry port, kawasan tourism dan komersial, serta kawasan mangrove yang dijadikan sebagai tempat wisata.
Selain keunggulan dari segi lokasinya yang bersebelahan dengan Bandara Internasional Ahmad Yani dan memiliki akses ke airside, kawasan dry port yang dimiliki akan mendukung segala aktivitas pengiriman barang melalui jalur kereta api di pulau Jawa.
(akr)
tulis komentar anda