Produksi Sarung Tangan Naik, Laba Bersih Mark Dynamics Tumbuh 7,45%
Jum'at, 15 Mei 2020 - 18:32 WIB
JAKARTA - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), emiten yang bergerak dalam pembuatan produk porselen cetakan sarung tangan yang akan digunakan untuk medis, rumah tangga dan industri manufaktur mencatat kinerja positif.
Perseroan yang berdomisili di Kawasan Industri Medan Star, Deli Serdang Sumatra Utara ini, berhasil memperoleh laba bersih tahun 2019 sebesar Rp88,00 miliar. Meningkat 7,45% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp81,90 miliar.
Presiden Direktur MARK, Ridwan Goh menyampaikan kinerja yang positif membuat Perseroan mampu meningkatkan laba bersih di tahun 2019. "Peningkatan laba ini didukung dengan meningkatnya produktivitas Perseroan sepanjang 2019," kata Ridwan dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (15/5/2020).
Peningkatan laba bersih ini sebagai akibat dari peningkatan Penjualan Perseroan pada 2019 sebesar 11,08% menjadi Rp361,54 miliar, dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp325,47 miliar.
Pencapaian yang diraih oleh MARK merupakan keberhasilan Perseroan menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai dengan permintaan pelanggan. Hal ini terlihat dari keberhasilan Perseroan menjaga margin laba kotor sebesar 43,26% dengan nilai Rp156,42 miliar. Baca Juga: Mark Dynamics Berencana Buyback Saham Rp15 Miliar
Berdasarkan data Malaysian Rubber Glove Manufacturers Association (MARGMA) pertumbuhan permintaan kebutuhan global hingga 300 miliar sarung tangan di tahun 2019. Masih berdasarkan dari MARGMA bahwa kebutuhan sarung tangan khusus industri di dunia, rata-rata naik 8% sampai 10% setiap tahunnya. Hal ini berdampak positif bagi MARK sebagai emiten pemasok molding atau cetakan sarung tangan di Indonesia.
Volume produksi Perseroan meningkat sebesar 12,21% menjadi 7.182.812 pieces di tahun 2019 dibandingkan 6.400.711 pieces di tahun 2018. Kenaikan permintaan cetakan sarung tangan ini otomatis akan mendorong kinerja Perseroan lebih positif. Saat ini, MARK menguasai pangsa pasar cetakan sarung tangan kesehatan sebesar 35% di dunia.
Untuk memenuhi permintaan yang selalu meningkat, Perseroan memaksimalkan utilisasi pabrik dari saat ini rata-rata 95% menjadi sekitar 96% sampai 97%. Perseroan telah mengoperasikan dua pabrik yang berada di Tanjung Morawa yaitu pabrik utama di Kawasan Industri Medan Star dan pabrik baru di Jalan Utama Dusun I Desa X-A, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatra Utara.
Dikarenakan adanya investasi di pabrik baru yang mulai beroperasi di kuartal III 2019 tersebut, hal ini berpengaruh pada pencapaian laba di tahun 2019 tidak seagresif dari tahun-tahun sebelumnya.
Saat ini hampir seluruh negara dilanda wabah Covid 19, namun Perseroan tetap optimis dapat mempertahankan kinerja positifnya di tengah situasi Covid 19 di tahun 2020 ini.
Perseroan yang berdomisili di Kawasan Industri Medan Star, Deli Serdang Sumatra Utara ini, berhasil memperoleh laba bersih tahun 2019 sebesar Rp88,00 miliar. Meningkat 7,45% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp81,90 miliar.
Presiden Direktur MARK, Ridwan Goh menyampaikan kinerja yang positif membuat Perseroan mampu meningkatkan laba bersih di tahun 2019. "Peningkatan laba ini didukung dengan meningkatnya produktivitas Perseroan sepanjang 2019," kata Ridwan dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (15/5/2020).
Peningkatan laba bersih ini sebagai akibat dari peningkatan Penjualan Perseroan pada 2019 sebesar 11,08% menjadi Rp361,54 miliar, dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp325,47 miliar.
Pencapaian yang diraih oleh MARK merupakan keberhasilan Perseroan menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai dengan permintaan pelanggan. Hal ini terlihat dari keberhasilan Perseroan menjaga margin laba kotor sebesar 43,26% dengan nilai Rp156,42 miliar. Baca Juga: Mark Dynamics Berencana Buyback Saham Rp15 Miliar
Berdasarkan data Malaysian Rubber Glove Manufacturers Association (MARGMA) pertumbuhan permintaan kebutuhan global hingga 300 miliar sarung tangan di tahun 2019. Masih berdasarkan dari MARGMA bahwa kebutuhan sarung tangan khusus industri di dunia, rata-rata naik 8% sampai 10% setiap tahunnya. Hal ini berdampak positif bagi MARK sebagai emiten pemasok molding atau cetakan sarung tangan di Indonesia.
Volume produksi Perseroan meningkat sebesar 12,21% menjadi 7.182.812 pieces di tahun 2019 dibandingkan 6.400.711 pieces di tahun 2018. Kenaikan permintaan cetakan sarung tangan ini otomatis akan mendorong kinerja Perseroan lebih positif. Saat ini, MARK menguasai pangsa pasar cetakan sarung tangan kesehatan sebesar 35% di dunia.
Untuk memenuhi permintaan yang selalu meningkat, Perseroan memaksimalkan utilisasi pabrik dari saat ini rata-rata 95% menjadi sekitar 96% sampai 97%. Perseroan telah mengoperasikan dua pabrik yang berada di Tanjung Morawa yaitu pabrik utama di Kawasan Industri Medan Star dan pabrik baru di Jalan Utama Dusun I Desa X-A, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatra Utara.
Dikarenakan adanya investasi di pabrik baru yang mulai beroperasi di kuartal III 2019 tersebut, hal ini berpengaruh pada pencapaian laba di tahun 2019 tidak seagresif dari tahun-tahun sebelumnya.
Saat ini hampir seluruh negara dilanda wabah Covid 19, namun Perseroan tetap optimis dapat mempertahankan kinerja positifnya di tengah situasi Covid 19 di tahun 2020 ini.
(bon)
tulis komentar anda