Penyuluh Pertanian tetap Dampingi Petani meski Darurat Bencana
Rabu, 20 Januari 2021 - 08:53 WIB
JAKARTA - Penyuluh pertanian garda terdepan pembangunan pertanian di tingkat lapangan, baik dalam kondisi normal, terlebih pada kondisi darurat bencana. Keberadaan mereka diperlukan untuk mengatasi dampak fisik dan psikologis yang dialami petani setelah lahan pertaniannya terdampak banjir.
Seruan membangkitkan semangat tersebut dikemukakan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi pada zoom meeting Ngobrol Asyik Penyuluhan (Ngobras) yang dipancarluaskan Kementerian Pertanian (Kementan) via Agriculture Operation Room (AOR) dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di Jakarta, Selasa (19/1/2021).
(Baca juga:Kementan Dorong Penyuluh Pertanian Terus Ikuti Pelatihan dan Pendidikan)
“Penyuluh selalu siap mendampingi petani dalam kondisi apapun. Kondisi normal maupun darurat bencana, seperti dialami saudara-saudara kita, khususnya petani di sejumlah wilayah terdampak bencana,” kata Dedi Nursyamsi.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan komitmennya bahwa Kementan bergerak cepat merespons bencana di sejumlah provinsi seperti tanah longsor Sumedang di Jawa Barat (Jabar), banjir besar di Kalimantan Selatan (Kalsel), gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar) dan erupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah (Jateng).
(Baca juga:Penyuluh Pertanian harus Aktif Input dan Update Data Petani)
“Semua sektor kehidupan terganggu akibat bencana alam, tak terkecuali sektor pertanian. Pertanian harus segera bangkit, karena harus menyediakan pangan bagi seluruh rakyat,” kata Mentan Syahrul.
Dedi Nursyamsi mengajak penyuluh di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang terdampak bencana, tetap membangkitkan semangat petani yang terdampak banjir, gempa bumi dan tanah longsor.
(Baca juga:Kementan Ajak Penyuluh Bangkitkan Semangat Petani Atasi Dampak Bencana)
Seruan membangkitkan semangat tersebut dikemukakan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi pada zoom meeting Ngobrol Asyik Penyuluhan (Ngobras) yang dipancarluaskan Kementerian Pertanian (Kementan) via Agriculture Operation Room (AOR) dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di Jakarta, Selasa (19/1/2021).
(Baca juga:Kementan Dorong Penyuluh Pertanian Terus Ikuti Pelatihan dan Pendidikan)
“Penyuluh selalu siap mendampingi petani dalam kondisi apapun. Kondisi normal maupun darurat bencana, seperti dialami saudara-saudara kita, khususnya petani di sejumlah wilayah terdampak bencana,” kata Dedi Nursyamsi.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan komitmennya bahwa Kementan bergerak cepat merespons bencana di sejumlah provinsi seperti tanah longsor Sumedang di Jawa Barat (Jabar), banjir besar di Kalimantan Selatan (Kalsel), gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar) dan erupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah (Jateng).
(Baca juga:Penyuluh Pertanian harus Aktif Input dan Update Data Petani)
“Semua sektor kehidupan terganggu akibat bencana alam, tak terkecuali sektor pertanian. Pertanian harus segera bangkit, karena harus menyediakan pangan bagi seluruh rakyat,” kata Mentan Syahrul.
Dedi Nursyamsi mengajak penyuluh di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang terdampak bencana, tetap membangkitkan semangat petani yang terdampak banjir, gempa bumi dan tanah longsor.
(Baca juga:Kementan Ajak Penyuluh Bangkitkan Semangat Petani Atasi Dampak Bencana)
Lihat Juga :
tulis komentar anda