Kementan Dorong Penyuluh Pertanian Terus Ikuti Pelatihan dan Pendidikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung komunikasi dan koordinasi penyuluh untuk mengikuti pelatihan atau bimbingan teknis (Bimtek) yang digelar unit pelaksana teknis (UPT) pelatihan dan pendidikan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).
Komitmen Kementan terhadap kapasitas dan kompetensi penyuluh di seluruh Indonesia mengemuka pada zoom meeting bertajuk Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) perdana untuk 2021.
Hal itu sejalan instruksi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian harus didorong menjadi subsektor ekonomi yang maju, mandiri dan modern yang kesemuanya ditopang kapasitas SDM pertanian.
(Baca juga:Penyuluh Pertanian harus Aktif Input dan Update Data Petani)
“Kementan khususnya BPPSDMP mulai 2021 harus terus berupaya meningkatkan penguatan kapasitas SDM pertanian, utamanya penyuluh Indonesia sebagai garda terdepan pembangunan pertanian,” kata Mentan Syahrul pada rapat kerja nasional (Rakernas) BPPSDMP di Bogor, Selasa petang (12/1).
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan tantangan nasional maupun global mensyaratkan banyak perubahan mulai 2021, termasuk paradigma berpikir di tengah pandemi Covid-19.
(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)
“Petani kita harus semakin sejahtera. Cara pandang kita tidak boleh seperti kemarin. Bagaimana memandirikan pertanian untuk menyangga daerah masing-masing. Menyangga kabupaten, provinsi hingga nasional. Semua harus punya cita-cita itu,” katanya mengutip Mentan.
Dedi Nursyamsi juga menyatakan dukungan penuh pada program unit kerja eselon satu Kementan, utamanya program lumbung pangan baru (food estate). “Kami support dengan membangun korporasi petani. Kita sudah bangun sebanyak delapan unit badan usaha milik petani atau BUMP di Kalimantan,” katanya.
(Baca juga:Kementan Optimalkan Fungsi Penyuluh Pertanian)
Komitmen Kementan terhadap kapasitas dan kompetensi penyuluh di seluruh Indonesia mengemuka pada zoom meeting bertajuk Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) perdana untuk 2021.
Hal itu sejalan instruksi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian harus didorong menjadi subsektor ekonomi yang maju, mandiri dan modern yang kesemuanya ditopang kapasitas SDM pertanian.
(Baca juga:Penyuluh Pertanian harus Aktif Input dan Update Data Petani)
“Kementan khususnya BPPSDMP mulai 2021 harus terus berupaya meningkatkan penguatan kapasitas SDM pertanian, utamanya penyuluh Indonesia sebagai garda terdepan pembangunan pertanian,” kata Mentan Syahrul pada rapat kerja nasional (Rakernas) BPPSDMP di Bogor, Selasa petang (12/1).
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan tantangan nasional maupun global mensyaratkan banyak perubahan mulai 2021, termasuk paradigma berpikir di tengah pandemi Covid-19.
(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)
“Petani kita harus semakin sejahtera. Cara pandang kita tidak boleh seperti kemarin. Bagaimana memandirikan pertanian untuk menyangga daerah masing-masing. Menyangga kabupaten, provinsi hingga nasional. Semua harus punya cita-cita itu,” katanya mengutip Mentan.
Dedi Nursyamsi juga menyatakan dukungan penuh pada program unit kerja eselon satu Kementan, utamanya program lumbung pangan baru (food estate). “Kami support dengan membangun korporasi petani. Kita sudah bangun sebanyak delapan unit badan usaha milik petani atau BUMP di Kalimantan,” katanya.
(Baca juga:Kementan Optimalkan Fungsi Penyuluh Pertanian)