Dijual 9 Jalan Tol Milik BUMN, Ada yang Minat Lur?
Kamis, 28 Januari 2021 - 13:46 WIB
JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) buka suara terkait wacana divestasi jalan tol yang dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Mengingat, ada 9 ruas tol yang nantinya akan dijual oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor konstruksi tersebut.
Kepala Bagian Umum Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Mahbullah Nurdin membenarkan rencana divestasi yang dilakukan oleh Waskita Karya. Hanya saja dirinya tidak bisa menyebutkan apakah ruas tol yang akan dijual tersebut sudah memiliki peminat. Mengingat, dirinya mengaku belum menerima laporan mengenai investor yang berminat untuk mengambil alih saham tol yang dijual oleh Waskita Karya. Karena menurut Nurdin, 9 ruas tol itu baru ditawarkan kepada oleh Waskita Karya kepada para investor.
"Sampai saat ini belum ada laporan terkait investor yang sudah minat terhadap ruas-ruas tol Waskita yang mau divestasi tersebut. Ini baru ditawarkan oleh Waskita Karya," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (28/1/2021).
Nurdin pun memastikan, rencana penjualan tol tersebut tidak ada kaitannya dengan rencana pembangunan proyek jalan tol yang masih akan dilakukan pemerintah. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Waskita Karya adalah murni aksi korporasi untuk menyehatkan keuangan perseroan."Itu enggak ada kaitannya, ini murni divestasi dalam rangka penyehatan keuangan Waskita Group," ucapnya.
Sebagai informasi, Secara keseluruhan, total panjang jalan tol yang akan dilepas sepanjang 483,3 kilometer (Km). Adapun rincian 9 ruas tol yang bakal dijual yakni yang pertama adalah Medan- Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) Seksi 1-7 dengan panjang 61,70 kilometer dengan porsi kepemilikan saham 30%.
Kemudian ada Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 1-6 sepanjang 143,25 Km dengan kepemilikan saham 30%. Lalu ada Cibitung-Cilincing Seksi 1-4 sepanjang 34 Km dengan porsi kepemilikan saham 55%. Selanjutnya ada ruas tol Cinere-Serpong Seksi 1-2 sepanjang 10,14 Km dengan porsi kepemilikan saham 35%. Ada Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 1-4 sepanjang 54 Km dengan kepemilikan saham 99,9%.
Berikutnya, Depok-Antasari (Desari) Seksi 1-3 sepanjang 27,95 Km dengan porsi kepemilikan saham 25%. Selanjutnya ada Pemalang-Batang Seksi 1-2 sepanjang 39,2 Km dengan porsi kepemilikan 60%. Lalu ada Batang-Semarang Seksi 1-5 sepanjang 75 Km dengan porsi kepemilikan saham 40%. Dan terakhir adalah ruas tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar Seksi 1-4 sepanjang 38,29 Km dengan porsi kepemilikan saham 99,9%.
Kepala Bagian Umum Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Mahbullah Nurdin membenarkan rencana divestasi yang dilakukan oleh Waskita Karya. Hanya saja dirinya tidak bisa menyebutkan apakah ruas tol yang akan dijual tersebut sudah memiliki peminat. Mengingat, dirinya mengaku belum menerima laporan mengenai investor yang berminat untuk mengambil alih saham tol yang dijual oleh Waskita Karya. Karena menurut Nurdin, 9 ruas tol itu baru ditawarkan kepada oleh Waskita Karya kepada para investor.
"Sampai saat ini belum ada laporan terkait investor yang sudah minat terhadap ruas-ruas tol Waskita yang mau divestasi tersebut. Ini baru ditawarkan oleh Waskita Karya," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (28/1/2021).
Nurdin pun memastikan, rencana penjualan tol tersebut tidak ada kaitannya dengan rencana pembangunan proyek jalan tol yang masih akan dilakukan pemerintah. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Waskita Karya adalah murni aksi korporasi untuk menyehatkan keuangan perseroan."Itu enggak ada kaitannya, ini murni divestasi dalam rangka penyehatan keuangan Waskita Group," ucapnya.
Sebagai informasi, Secara keseluruhan, total panjang jalan tol yang akan dilepas sepanjang 483,3 kilometer (Km). Adapun rincian 9 ruas tol yang bakal dijual yakni yang pertama adalah Medan- Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) Seksi 1-7 dengan panjang 61,70 kilometer dengan porsi kepemilikan saham 30%.
Kemudian ada Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 1-6 sepanjang 143,25 Km dengan kepemilikan saham 30%. Lalu ada Cibitung-Cilincing Seksi 1-4 sepanjang 34 Km dengan porsi kepemilikan saham 55%. Selanjutnya ada ruas tol Cinere-Serpong Seksi 1-2 sepanjang 10,14 Km dengan porsi kepemilikan saham 35%. Ada Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 1-4 sepanjang 54 Km dengan kepemilikan saham 99,9%.
Berikutnya, Depok-Antasari (Desari) Seksi 1-3 sepanjang 27,95 Km dengan porsi kepemilikan saham 25%. Selanjutnya ada Pemalang-Batang Seksi 1-2 sepanjang 39,2 Km dengan porsi kepemilikan 60%. Lalu ada Batang-Semarang Seksi 1-5 sepanjang 75 Km dengan porsi kepemilikan saham 40%. Dan terakhir adalah ruas tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar Seksi 1-4 sepanjang 38,29 Km dengan porsi kepemilikan saham 99,9%.
(nng)
tulis komentar anda