Dukung Pulihkan Ekonomi, Askrindo Lakukan Penjaminan KMK ke 15.090 Debitur
Jum'at, 05 Februari 2021 - 19:57 WIB
JAKARTA - PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo , anggota Holding Perasuransian dan Penjaminan, Indonesia Financial Grup (IFG), senantiasa mendukung program pemerintah dalam pemulihan ekonomi. Upaya tersebut salah satunya adalah melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Penjaminan Kredit Modal Kerja (KMK) untuk sektor UMKM yang telah dijalani oleh Askrindo dan Jamkrindo sejak Juli 2020.
Direktur Operasional Ritel Askrindo, Anton F. Siregar mengatakan, Askrindo berperan dalam membantu akses permodalan UMKM dan pada Penjaminan KMK PEN yakni menurunkan resiko kredit yang disalurkan perbankan ke UMKM.
“Tujuan pemberian penjaminan KMK ialah untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha, khususnya para pelaku UMKM. Sehingga ekosistem ekonomi masyarakat tetap berjalan dan berputar serta meningkatkan supply sekaligus demand bahan baku dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja,” ujar Anton.
Sebagai informasi sejak Juli hingga Januari 2021, Askrindo sudah melakukan penjaminan KMK terhadap 15.090 debitur, dengan realisasi penjaminan KMK PEN sejak Juli 2020 hingga Januari 2021 sebesar Rp.8,5 triliun. Anton menambahkan, sosialisasi penjaminan KMK PEN masih terus dilakukan dan tetap menjaga SLA penerbitan sertifikat.
“Askrindo terus berusaha mengoptimalkan penyerapan penjaminan KMK ini disemua sektor. Daya beli masyarakat yang mulai meningkat membuat sektor UMKM perdagangan mendominasi pemulihan ekonomi dan penyerapan penyaluran KMK PEN sebesar Rp. 4,9 Trilyun atau 57,6% dari total penjaminan KMK PEN Askrindo,” jelasnya.
Seperti diketahui tahun 2021 diyakini membawa perubahan ke arah yang positif, termasuk untuk perekonomian global. Hal tersebut antara lain disebabkan adanya tren positif dari kinerja perekonomian di sebagian besar negara pada triwulan terakhir 2020.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, bahwa Pemulihan ekonomi global tersebut juga sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia. Dirinya menambahkan faktor yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional di 2021 yakni perlunya menjaga konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah untuk mendorong daya beli.
Untuk kelas menengah atas dapat didorong kepercayaannya kembali kepada kondisi perekonomian nasional, sehingga mereka mau membelanjakan uangnya lagi. Sedangkan, untuk kelas menengah bawah dapat dijaga daya belinya dengan menggencarkan program bantuan sosial, perlindungan sosial, maupun penguatan UMKM (misalnya melalui KUR).
Lihat Juga: Diberdayakan oleh BRI, Petani Mangga Bondowoso Sukses Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
Direktur Operasional Ritel Askrindo, Anton F. Siregar mengatakan, Askrindo berperan dalam membantu akses permodalan UMKM dan pada Penjaminan KMK PEN yakni menurunkan resiko kredit yang disalurkan perbankan ke UMKM.
“Tujuan pemberian penjaminan KMK ialah untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha, khususnya para pelaku UMKM. Sehingga ekosistem ekonomi masyarakat tetap berjalan dan berputar serta meningkatkan supply sekaligus demand bahan baku dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja,” ujar Anton.
Sebagai informasi sejak Juli hingga Januari 2021, Askrindo sudah melakukan penjaminan KMK terhadap 15.090 debitur, dengan realisasi penjaminan KMK PEN sejak Juli 2020 hingga Januari 2021 sebesar Rp.8,5 triliun. Anton menambahkan, sosialisasi penjaminan KMK PEN masih terus dilakukan dan tetap menjaga SLA penerbitan sertifikat.
“Askrindo terus berusaha mengoptimalkan penyerapan penjaminan KMK ini disemua sektor. Daya beli masyarakat yang mulai meningkat membuat sektor UMKM perdagangan mendominasi pemulihan ekonomi dan penyerapan penyaluran KMK PEN sebesar Rp. 4,9 Trilyun atau 57,6% dari total penjaminan KMK PEN Askrindo,” jelasnya.
Seperti diketahui tahun 2021 diyakini membawa perubahan ke arah yang positif, termasuk untuk perekonomian global. Hal tersebut antara lain disebabkan adanya tren positif dari kinerja perekonomian di sebagian besar negara pada triwulan terakhir 2020.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, bahwa Pemulihan ekonomi global tersebut juga sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia. Dirinya menambahkan faktor yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional di 2021 yakni perlunya menjaga konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah untuk mendorong daya beli.
Untuk kelas menengah atas dapat didorong kepercayaannya kembali kepada kondisi perekonomian nasional, sehingga mereka mau membelanjakan uangnya lagi. Sedangkan, untuk kelas menengah bawah dapat dijaga daya belinya dengan menggencarkan program bantuan sosial, perlindungan sosial, maupun penguatan UMKM (misalnya melalui KUR).
Lihat Juga: Diberdayakan oleh BRI, Petani Mangga Bondowoso Sukses Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
(akr)
tulis komentar anda