ITB Adopsi Solusi Oracle, Proses Bisnis Lebih Mudah
Senin, 15 Februari 2021 - 23:59 WIB
JAKARTA - Institut Teknologi Bandung (ITB) telah memilih Oracle Fusion Cloud Applications Suite untuk mendukung misinya dalam memajukan pendidikan sains dan teknologi di Indonesia. Dengan Aplikasi Oracle Fusion, ITB dapat mengotomatiskan proses keuangan dan rantai pasokannya untuk merampingkan proses bisnis, meningkatkan kolaborasi pemasok, dan meningkatkan pengalaman mahasiswanya. ( Baca juga:GAR Bawa Nama ITB, Rektorat Sebut Bukan Bagian dari Kampus )
Menurut Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan ITB Muhamad Abduh, saat ini ITB telah mengadopsi sistem dari Oracle. Khususnya dalam pengelolaan sistem keuangan dari hulu dan hilirnya sebagai perencanaan jangka panjang.
Abduh menerangkan, visi ITB lima tahun ke depan adalah menjadi universitas terdepan yang dihormati dan dikenal secara global. Sebagai universitas nomor satu yang mengedepankan pendidikan sains, teknologi, teknik, dan matematika di Indonesia, ITB ingin menjadi yang terdepan dalam merangkul semua pelaku digital.
"Dengan mengurangi kerumitan melalui aplikasi Oracle Fusion yang canggih, kami yakin dapat meningkatkan efisiensi proses internal kami dan pada saat yang sama mempertahankan fokus utama pada pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat," papar Abduh.
Aplikasi Oracle Fusion dapat memungkinkan ITB untuk memanfaatkan rangkaian aplikasi terintegrasi yang memberikan kemampuan pelaporan dan analitik tingkat lanjut. Dengan Oracle Fusion Cloud Enterprise Resource Planning (ERP), ITB dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan meningkatkan kontrol dengan mengkonsolidasikan arus kas dan transaksi kepada pemasok dan mitranya.
Oracle Fusion Cloud Supply Chain Management (SCM) dapat memungkinkan ITB untuk berkolaborasi dan berkomunikasi secara lebih efektif dengan pemasok dan secara mulus melakukan transaksi bisnis melalui pertukaran kontrak elektronik, pesanan pembelian, faktur, serta dokumen negosiasi.
Sementara itu, Head of Applications Oracle Indonesia Iman Muhammad menjelaskan, adanya pandemi global yang saat ini sedang dialami telah memengaruhi setiap industri dan mempercepat pergeseran ke arah digitalisasi. Sebagai satu-satunya rangkaian Software-as-a-Service (SaaS) applications lengkap yang tersedia di pasar saat ini. ( Baca juga:Dua Pekan Ganjil Genap di Bogor, 40.319 Kendaraan Dipaksa Putar Balik )
Iman mengungkapkan, aplikasi Oracle Fusion membantu pelanggan merampingkan proses bisnis, merangkul inovasi dan menyesuaikan serta mengembangkan bisnis mereka.
"Dalam penggunaannya, ITB bisa fokus di dalam bisnis dan proses, tidak perlu lagi bagaimana mengelola sistemnya. Untuk penghematan yang bisa dicapai dengan penggunaan sistem dari Oracle bisa mencapai 20 hingga 45% tergantung dari sekarang. Semua sudah dipaparkan di awal, termasuk kaitannya dengan lisensi, maintenance, hardware dan storage data," tandas Iman.
Menurut Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan ITB Muhamad Abduh, saat ini ITB telah mengadopsi sistem dari Oracle. Khususnya dalam pengelolaan sistem keuangan dari hulu dan hilirnya sebagai perencanaan jangka panjang.
Abduh menerangkan, visi ITB lima tahun ke depan adalah menjadi universitas terdepan yang dihormati dan dikenal secara global. Sebagai universitas nomor satu yang mengedepankan pendidikan sains, teknologi, teknik, dan matematika di Indonesia, ITB ingin menjadi yang terdepan dalam merangkul semua pelaku digital.
"Dengan mengurangi kerumitan melalui aplikasi Oracle Fusion yang canggih, kami yakin dapat meningkatkan efisiensi proses internal kami dan pada saat yang sama mempertahankan fokus utama pada pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat," papar Abduh.
Aplikasi Oracle Fusion dapat memungkinkan ITB untuk memanfaatkan rangkaian aplikasi terintegrasi yang memberikan kemampuan pelaporan dan analitik tingkat lanjut. Dengan Oracle Fusion Cloud Enterprise Resource Planning (ERP), ITB dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan meningkatkan kontrol dengan mengkonsolidasikan arus kas dan transaksi kepada pemasok dan mitranya.
Oracle Fusion Cloud Supply Chain Management (SCM) dapat memungkinkan ITB untuk berkolaborasi dan berkomunikasi secara lebih efektif dengan pemasok dan secara mulus melakukan transaksi bisnis melalui pertukaran kontrak elektronik, pesanan pembelian, faktur, serta dokumen negosiasi.
Sementara itu, Head of Applications Oracle Indonesia Iman Muhammad menjelaskan, adanya pandemi global yang saat ini sedang dialami telah memengaruhi setiap industri dan mempercepat pergeseran ke arah digitalisasi. Sebagai satu-satunya rangkaian Software-as-a-Service (SaaS) applications lengkap yang tersedia di pasar saat ini. ( Baca juga:Dua Pekan Ganjil Genap di Bogor, 40.319 Kendaraan Dipaksa Putar Balik )
Iman mengungkapkan, aplikasi Oracle Fusion membantu pelanggan merampingkan proses bisnis, merangkul inovasi dan menyesuaikan serta mengembangkan bisnis mereka.
"Dalam penggunaannya, ITB bisa fokus di dalam bisnis dan proses, tidak perlu lagi bagaimana mengelola sistemnya. Untuk penghematan yang bisa dicapai dengan penggunaan sistem dari Oracle bisa mencapai 20 hingga 45% tergantung dari sekarang. Semua sudah dipaparkan di awal, termasuk kaitannya dengan lisensi, maintenance, hardware dan storage data," tandas Iman.
(uka)
tulis komentar anda