Duit Dana Abadi SWF RI dari Mana Asalnya? Nih Kata Sri Mulyani
Selasa, 16 Februari 2021 - 16:03 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menerangkan, pemerintah akan menyuntikkan dana sebagai langkah awal memberikan modal untuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang mengelola dana abadi sovereign wealth fund (SWF) RI. Awalnya, modal yang diberikan berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN)
Total dananya menurut PP 74 tahun 2020 adalah sebesar Rp75 triliun di akhir tahun 2021. Dia menjelaskan modal itu sudah diberikan melalui penyertaan modal negara alias PMN di tahun 2020 sebesar Rp15 triliun. Kemudian di tahun ini LPI juga mendapatkan Rp15 triliun dari PMN.
"PP 74 2020 memandatkan modal LPI akan mencapai Rp 75 triliun pada akhir 2021 secara bertahap, ini sedang dilakukan pemerintah," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual lewat akun YouTube Sekretaris Presiden, Selasa (16/2/2021).
Dia menambahkan, LPI sendiri dibentuk dengan PMN tahun ini Rp15 triliun pada tahun ini dan Rp15 triliun tahun lalu. Sementara sisanya akan ditutupi dari inbreng saham-saham BUMN.
Sambung Mantan Direktur Bank Dunia itu menjelaskan Rp45 triliun sisa modal yang dibutuhkan LPI akan diberikan dengan cara melakukan penyertaan saham inbreng dari kekayaan negara yang dipisahkan.
"Plus Rp 45 triliun dalam bentuk saham inbreng. Itu modal awal LPI ini untuk memulai bisa berbicara technical detail dengan calon partner," ujar Sri Mulyani.
Ditegaskan juga olehnya fokus jajaran direksi LPI adalah untuk membentuk 'rumah' alias organisasi LPI sebagai instrumen investasi yang baik. Sedangkan jajaran direksi akan langsung melakukan follow up pada beberapa pernyataan ketertarikan investasi yang sudah banyak berdatangan.
"Kami fokus selesaikan rumahnya sambil bicara teknis soal investasinya dulu. Sudah ada beberapa fund yang ungkapkan expression of interest, bahkan surati saya dan Pak Erick secara langsung, ada indikatif angkanya juga. Nanti board of director akan follow up," ujar Sri Mulyani.
Namun dirinya enggan menyebutkan dari pihak mana saja yang mengungkapkan ketertarikan tersebut. "Memang banyak expression of interest, tapi belum bisa kami disclose," katanya.
Total dananya menurut PP 74 tahun 2020 adalah sebesar Rp75 triliun di akhir tahun 2021. Dia menjelaskan modal itu sudah diberikan melalui penyertaan modal negara alias PMN di tahun 2020 sebesar Rp15 triliun. Kemudian di tahun ini LPI juga mendapatkan Rp15 triliun dari PMN.
"PP 74 2020 memandatkan modal LPI akan mencapai Rp 75 triliun pada akhir 2021 secara bertahap, ini sedang dilakukan pemerintah," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual lewat akun YouTube Sekretaris Presiden, Selasa (16/2/2021).
Dia menambahkan, LPI sendiri dibentuk dengan PMN tahun ini Rp15 triliun pada tahun ini dan Rp15 triliun tahun lalu. Sementara sisanya akan ditutupi dari inbreng saham-saham BUMN.
Sambung Mantan Direktur Bank Dunia itu menjelaskan Rp45 triliun sisa modal yang dibutuhkan LPI akan diberikan dengan cara melakukan penyertaan saham inbreng dari kekayaan negara yang dipisahkan.
"Plus Rp 45 triliun dalam bentuk saham inbreng. Itu modal awal LPI ini untuk memulai bisa berbicara technical detail dengan calon partner," ujar Sri Mulyani.
Ditegaskan juga olehnya fokus jajaran direksi LPI adalah untuk membentuk 'rumah' alias organisasi LPI sebagai instrumen investasi yang baik. Sedangkan jajaran direksi akan langsung melakukan follow up pada beberapa pernyataan ketertarikan investasi yang sudah banyak berdatangan.
"Kami fokus selesaikan rumahnya sambil bicara teknis soal investasinya dulu. Sudah ada beberapa fund yang ungkapkan expression of interest, bahkan surati saya dan Pak Erick secara langsung, ada indikatif angkanya juga. Nanti board of director akan follow up," ujar Sri Mulyani.
Namun dirinya enggan menyebutkan dari pihak mana saja yang mengungkapkan ketertarikan tersebut. "Memang banyak expression of interest, tapi belum bisa kami disclose," katanya.
(akr)
tulis komentar anda