Bank Indonesia Diprediksi Turunkan Suku Bunga Acuan ke 3,5 Persen
Kamis, 18 Februari 2021 - 08:16 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menurunkan tingkat suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate atau BI7DRR sebesar 25 basis point (bsp) ke level 3,50%.
Hal ini dengan mempertimbangkan perkiraan inflasi yang rendah dalam jangka pendek ini, terindikasi dari inflasi terutama inflasi inti pada awal tahun ini yang terendah sejak 2003.
(
)
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, selain itu ruang penurunan suku bunga terbuka mempertimbangkan kondisi keseimbangan eksternal yang tetap terjaga.
"Hal tersebut terindikasi dari penurunan defisit transaksi berjalan pada FY20 (tahun fiskal 2000) yang diperkirakan sekitar -0,42% terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), dan kondisi rendahnya defisit transaksi berjalan diperkirakan masih akan berlanjut hingga kuartal I/2021 ini," kata Josua saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (18/2/2021).
( )
Faktor inflasi yang rendah serta keseimbangan eksternal yang tetap terjaga ini mengindikasikan bahwa kinerja perekonomian belum pulih secara signifikan terindikasi dari pertumbuhan ekonomi kuartal keempat 2020 yang masih mencatatkan pertumbuhan yang negatif. "Dengan penurunan suku bunga acuan BI tersebut juga merupakan langkah lanjutan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional," tandasnya.
Hal ini dengan mempertimbangkan perkiraan inflasi yang rendah dalam jangka pendek ini, terindikasi dari inflasi terutama inflasi inti pada awal tahun ini yang terendah sejak 2003.
(
Baca Juga
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, selain itu ruang penurunan suku bunga terbuka mempertimbangkan kondisi keseimbangan eksternal yang tetap terjaga.
"Hal tersebut terindikasi dari penurunan defisit transaksi berjalan pada FY20 (tahun fiskal 2000) yang diperkirakan sekitar -0,42% terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), dan kondisi rendahnya defisit transaksi berjalan diperkirakan masih akan berlanjut hingga kuartal I/2021 ini," kata Josua saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (18/2/2021).
( )
Faktor inflasi yang rendah serta keseimbangan eksternal yang tetap terjaga ini mengindikasikan bahwa kinerja perekonomian belum pulih secara signifikan terindikasi dari pertumbuhan ekonomi kuartal keempat 2020 yang masih mencatatkan pertumbuhan yang negatif. "Dengan penurunan suku bunga acuan BI tersebut juga merupakan langkah lanjutan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda