Bos BKPM: Jangan Pesimis, Negosiasi dengan Tesla Masih Jalan!
Rabu, 24 Februari 2021 - 14:15 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menepis kabar bahwa perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla , menolak berinvestasi di Indonesia. Dia menegaskan bahwa negosiasi investasi dengan Tesla masih terus berjalan.
Bahlil menjelaskan bahwa proses negosiasi Tesla awalnya dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
"Saya akan coba untuk komunikasi dengan Pak Menko informasinya sejauh apa terakhir? Namun saya ingin menyampaikan begini, ini kan masih nego, nggak ada yang hengkang. Kalau hengkang itu kan sudah tiba terus pergi, ini masih berproses," kata Bahlil dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (24/2/2021).
Dia menambahkan, dalam negosiasi investasi biasa jika terjadi pasang surut. Untuk itu, Bahlil mengajak semua pihak tidak pesimistis terkait negosiasi yang masih berlangsung.
"Jadi kalau orang dalam bernegosiasi bisnis, deal-deal-an itu biasalah, pasang surut itu. Dunia belum berakhir, jangan pesimis, barang ini masih jalan terus," tandasnya.
Isu batalnya Tesla menanamkan modalnya di Indonesia beredar setelah ada kabar bahwa produsen mobil listrik besutan Elon Musk itu lebih memilih India daripada Indonesia untuk membangun pabrik mobil listrik.
Sementara, di Tanah Air dikabarkan Tesla lebih tertarik untuk berinvestasi di sistem penyimpanan energi, bekerja sama dengan perusahaan milik negara di sektor energi.
Bahlil menjelaskan bahwa proses negosiasi Tesla awalnya dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
"Saya akan coba untuk komunikasi dengan Pak Menko informasinya sejauh apa terakhir? Namun saya ingin menyampaikan begini, ini kan masih nego, nggak ada yang hengkang. Kalau hengkang itu kan sudah tiba terus pergi, ini masih berproses," kata Bahlil dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (24/2/2021).
Dia menambahkan, dalam negosiasi investasi biasa jika terjadi pasang surut. Untuk itu, Bahlil mengajak semua pihak tidak pesimistis terkait negosiasi yang masih berlangsung.
"Jadi kalau orang dalam bernegosiasi bisnis, deal-deal-an itu biasalah, pasang surut itu. Dunia belum berakhir, jangan pesimis, barang ini masih jalan terus," tandasnya.
Isu batalnya Tesla menanamkan modalnya di Indonesia beredar setelah ada kabar bahwa produsen mobil listrik besutan Elon Musk itu lebih memilih India daripada Indonesia untuk membangun pabrik mobil listrik.
Sementara, di Tanah Air dikabarkan Tesla lebih tertarik untuk berinvestasi di sistem penyimpanan energi, bekerja sama dengan perusahaan milik negara di sektor energi.
(fai)
tulis komentar anda