Investor Muda Membanjiri Pasar Modal, BEI Tekankan Pentingnya Edukasi
Rabu, 24 Februari 2021 - 22:48 WIB
JAKARTA - Jumlah investor ritel, khususnya dari kalangan muda terus mengalami peningkatan sejak tahun lalu. Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI) , per 29 Januari 2021, investor usia muda atau di bawah 40 tahun mencapai 1.393.014 atau 75% dari total investor domestik.
Komisaris BEI Pandu Sjahrir mengatakan, kondisi pasar modal Indonesia saat ini sudah berbeda dengan sebelumnya. Pasar modal telah menjadi salah satu pilihan investasi terbaik bagi kalangan berusia muda. Untuk itu, dia berharap pertumbuhan investor ritel dapat diimbangi dengan edukasi dan literasi yang baik tentang pasar modal.
“Saya berharap investor ritel kalangan milenial yang meningkat sangat tinggi, dapat mencari sumber informasi yang terpercaya dan kredibel,” ucapnya dalam kegiatan bertajuk “Edukasi Wartawan Pasar Modal yang diselenggarakan BEI dan berlangsung secara virtual.
Pandu juga mengingatkan pentingnya investor ritel terutama yang berusia muda tersebut untuk dapat mengatur strategi dan tujuan dalam berinvestasi. Hal ini penting agar investor dapat bertahan lama di pasar modal Indonesia dan menjadi investor jangka panjang.
“Dengan fokus pada long-term investment, bukan suatu hal yang niscaya, investor ritel milenial bisa mendapatkan hasil yang maksimal di pasar modal kita,” tambahnya.
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menambahkan, BEI sangat menyadari pentingnya edukasi dan literasi mengenai pasar modal untuk investor ritel. Salah satu cara yang terus dilakukan BEI untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui Sekolah Pasar Modal (SPM) yang rutin diselenggarakan BEI.
“Per Desember 2020, tercatat lebih dari 1,2 juta investor telah mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM). Jumlah ini meningkat sekitar 5 kali lipat dibandingkan jumlah investor yang mengikuti SPM tahun lalu,” ujar Hasan.
Hasan mengatakan, SPM sangat berperan penting untuk meningkatkan edukasi dan literasi investor di pasar modal. SPM selama ini diselenggarakan secara rutin oleh 30 kantor perwakilan BEI di daerah-daerah.
Lebih lanjut Ia juga mengingatkan, investor untuk selalu memisahkan dana investasi dari dana operasional. Selain itu, lanjut dia, investor juga harus menentukan batas investasi, memahami tujuan dari investasi, serta terus mengasah keterampilan berinvestasi dengan memanfaatkan analisis dari profesional dan terus meng-update pemberitaan terkini terkait dengan pasar modal.
“Investor juga harus memilih mitra sekuritas atau manajer investasi yang sesuai dan memiliki izin. Kemudian, pelajari risiko produknya dan jangan ikut-ikutan portofolio teman serta percaya mentah-mentah rekomendasi saham dari influencers,” tegasnya.
Komisaris BEI Pandu Sjahrir mengatakan, kondisi pasar modal Indonesia saat ini sudah berbeda dengan sebelumnya. Pasar modal telah menjadi salah satu pilihan investasi terbaik bagi kalangan berusia muda. Untuk itu, dia berharap pertumbuhan investor ritel dapat diimbangi dengan edukasi dan literasi yang baik tentang pasar modal.
“Saya berharap investor ritel kalangan milenial yang meningkat sangat tinggi, dapat mencari sumber informasi yang terpercaya dan kredibel,” ucapnya dalam kegiatan bertajuk “Edukasi Wartawan Pasar Modal yang diselenggarakan BEI dan berlangsung secara virtual.
Pandu juga mengingatkan pentingnya investor ritel terutama yang berusia muda tersebut untuk dapat mengatur strategi dan tujuan dalam berinvestasi. Hal ini penting agar investor dapat bertahan lama di pasar modal Indonesia dan menjadi investor jangka panjang.
“Dengan fokus pada long-term investment, bukan suatu hal yang niscaya, investor ritel milenial bisa mendapatkan hasil yang maksimal di pasar modal kita,” tambahnya.
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menambahkan, BEI sangat menyadari pentingnya edukasi dan literasi mengenai pasar modal untuk investor ritel. Salah satu cara yang terus dilakukan BEI untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui Sekolah Pasar Modal (SPM) yang rutin diselenggarakan BEI.
“Per Desember 2020, tercatat lebih dari 1,2 juta investor telah mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM). Jumlah ini meningkat sekitar 5 kali lipat dibandingkan jumlah investor yang mengikuti SPM tahun lalu,” ujar Hasan.
Hasan mengatakan, SPM sangat berperan penting untuk meningkatkan edukasi dan literasi investor di pasar modal. SPM selama ini diselenggarakan secara rutin oleh 30 kantor perwakilan BEI di daerah-daerah.
Baca Juga
Lebih lanjut Ia juga mengingatkan, investor untuk selalu memisahkan dana investasi dari dana operasional. Selain itu, lanjut dia, investor juga harus menentukan batas investasi, memahami tujuan dari investasi, serta terus mengasah keterampilan berinvestasi dengan memanfaatkan analisis dari profesional dan terus meng-update pemberitaan terkini terkait dengan pasar modal.
“Investor juga harus memilih mitra sekuritas atau manajer investasi yang sesuai dan memiliki izin. Kemudian, pelajari risiko produknya dan jangan ikut-ikutan portofolio teman serta percaya mentah-mentah rekomendasi saham dari influencers,” tegasnya.
(akr)
tulis komentar anda